Jokowi Sebut Masalah Iklim Tak Akan Selesai

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Imam Hamdi

Kamis, 5 September 2024 10:19 WIB

Presiden Jokowi ditemui usai acara di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur pada Jumat, 30 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo kembali menyoroti tantangan berat dalam mengatasi masalah perubahan iklim. Jokowi menegaskan lagi pentingnya komitmen pada ekonomi hijau. Kepala negara mengatakan transisi energi dan keberlanjutan sudah mendesak di tengah berbahayanya perubahan iklim.

“Yang justru ingin saya tekankan adalah permasalahan perubahan iklim ini tidak akan pernah bisa terselesaikan, selama dunia menggunakan pendekatan ekonomi, selama dunia hanya menghitung keuntungannya sendiri, dan selama dunia hanya mementingkan egosentrisnya sendiri-sendiri.” kata Jokowi saat membuka Indonesia International Sustainability Forum di Jakarta Convention Center, Senayan, pada Kamis, 5 September 2024.

Jokowi mengatakan untuk menyelesaikan pendekatan iklim butuh pendekatan yang kolaboratif seperti misalnya kerja sama negara maju dan berkembang. Serta aspek kemanusiaan yang tidak mengorbankan rakyat kecil. Musababnya, ekonomi hijau bukan hanya tentang perlindungan lingkungan. Tapi, klaim Jokowi, juga tentang bagaimana menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.

Bekas Gubernur Jakarta ini mengungkit komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emissions. Ia menyebut-nyebut bahwa Indonesia memiliki Kawasan Industri Hijau seluas 13.000 hektare, potensi energi terbarukan yang melimpah lebih dari 3.600 Gigawatt, dan Hutan Mangrove seluas 3,3 juta hektare.

“Indonesia sangat terbuka bermitra dengan siapapun untuk memaksimalkan potensi bagi dunia yang lebih hijau,” katanya.

Advertising
Advertising

Kebijakan iklim Jokowi bagaimana pun tidak terlepas dari kritik kelompok sipil. Selama 10 tahun terakhir, Presiden Jokowi dianggap menjalankan policy energi yang kontradiktif dengan kebutuhan percepatan transisi energi. Tata Mustasya, Senior Campaign Strategist Greenpeace International mencontohkan kontradiksi itu dalam bentuk pembangunan PLTU Batubara baru hingga menyebabkan kelebihan pasokan listrik.

Tata juga menilai pengembangan energi bersih dan terbarukan di era Jokowi berjalan tertatih-tatih. “Bauran energi terbarukan Indonesia baru sebesar 12-14 persen dari target 23 persen pada 2025,” kata Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Veteran Jakarta ini di opini Koran Tempo pada 25 Januari 2024.

Pilihan editor: Khofifah-Emil: Peluang Suara hingga Usaha Menghadapi Persaingan Pilkada Jatim 2024

Berita terkait

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

34 menit lalu

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

KPK menjelaskan perbedaan antara kasus Mario Dandy dan dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi Kaesang Pangarep

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

10 jam lalu

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

Jokowi mengklaim tidak membuka keran ekspor pasir laut. Menurut dia, komoditas yang diizinkan diekspor adalah hasil sedimentasi. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

10 jam lalu

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

Jokowi menyebut Kaesang ke KPK karena semua warga sama di depan hukum, IM57+ Institute minta motif pemberian tumpangan jet pribadi didalami.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

11 jam lalu

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

Menjelang berakhirnya masa jabatan, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan salam perpisahan dan memohon maaf atas segala kekurangannya selama menjabat.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

11 jam lalu

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

Dewan Pengurus Kadin melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan kajian mengenai penyelenggaraa Munaslub. Siapkan sanksi bagi peserta Munaslub Kadin.

Baca Selengkapnya

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

11 jam lalu

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK bukan sebagai pejabat, tetapi dia menikmati beberapa fasilitas negara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

11 jam lalu

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

Pansel bakal memilih 10 nama Capim KPK yang selanjutnya diserahkan ke presiden untuk kemudian menjalani fit and proper test di DPR

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Keppres Pemindahan Ibu Kota yang Belum Diteken Jokowi: Tanya Beliau

15 jam lalu

Basuki Hadimuljono Soal Keppres Pemindahan Ibu Kota yang Belum Diteken Jokowi: Tanya Beliau

Soal pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN, Jokowi mengatakan kesiapan ekosistem menjadi hal yang mesti diperhitungkan sebelum meneken Keppres

Baca Selengkapnya

Kaesang Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi ke KPK, Jokowi: Semua Sama di Mata Hukum

16 jam lalu

Kaesang Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi ke KPK, Jokowi: Semua Sama di Mata Hukum

Presiden Jokowi buka suara ihwal klarisikasi putra bungsunya, Kaesang Pangarep ke KPK.

Baca Selengkapnya

Saat Kaesang Anak Bungsu Jokowi Nebeng Naik Jet Pribadi ke AS Karena Searah

18 jam lalu

Saat Kaesang Anak Bungsu Jokowi Nebeng Naik Jet Pribadi ke AS Karena Searah

Kaesang mengaku ke KPK naik jet pribadi ke AS karena nenbeng sama teman yang juga akan pergi ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya