Paspampres: Paus Fransiskus Ingin Kendaraan yang Simpel, Sederhana, dan Umum
Reporter
Daniel A. Fajri
Editor
Imam Hamdi
Rabu, 4 September 2024 08:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Achiruddin mengatakan pihaknya menyesuaikan permintaan dari Pihak Vatikan untuk tidak menggunakan mobil mewah saat Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia.
“Mereka menginginkan kendaraan yang simpel, sederhana, dan umum,” kata Achiruddin ketika dikonfirmasi Tempo pada Rabu, 4 September 2024.
Meski telah menyesuaikan permintaan tersebut, kata Achiruddin, Paspampres tetap memberikan standar pelayanan prosedur maksimal dalam pengamanan. Paspampres tetap menghitung semua faktor untuk mengantisipasi dan memberikan pengamanan secara maksimal untuk tamu very very important person.
“Pengamanan Paus selama di perjalanan tetap dilaksanakan secara ketat dan maksimal,” kata Achiruddin.
Paus Fransiskus menolak menggunakan mobil kepresidenan bermerek Mercedes-Benz. Paus ingin panitia menyiapkan mobil yang biasa digunakan oleh masyarakat di Jakarta. Hal ini terlihat saat Fransiskus menuju Banda Soekarno Hatta menuju Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta Pusat.
Sejak April 2024, ketika Vatikan mengumumkan bahwa Paus Fransiskus akan bertandang ke Indonesia, Nuntio Apostolik atau Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia mempersiapkan segala kebutuhan kedatangan Paus.
Nuntio Apostolik di Indonesia telah berkomunikasi dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sebagai panitia penyelenggara perjalanan kerasulan Paus. Ketua KWI, Uskup Anton Subianto, mengatakan Nuntio beberapa kali menyampaikan pesan bahwa Paus menolak hal-hal yang eksklusif.
Anton mencontohkan, soal tempat tinggal, Fransiskus meminta agar panitia menyiapkan kamar istirahat yang sederhana. “Paus akan tinggal di Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia. Di sana ada satu kamar yang disiapkan. Kamarnya biasa, sederhana, tapi bersih,” kata Anton kepada Tempo saat dihubungi pada Senin, 26 Agustus 2024.
Fransisca Christy Rosana berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Panglima TNI Minta Tukin Prajurit Dinaikkan Jadi 80 Persen