Lukman Edy Terdepan di Pusaran PKB Vs PBNU, Ini Profil Eks Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa
Reporter
Hendrik Khoirul Muhid
Editor
S. Dian Andryanto
Senin, 2 September 2024 16:01 WIB
Muhammad Lukman Edy merupakan politikus kelahiran 26 November 1970 di Teluk Pinang, sebuah desa pinggiran Kecamatan Gaung Anak Serka, Indragiri Hilir, Riau. Lukman Edy adalah adik kandung eks Bupati Indragiri Hilir dua periode 2003-2013, Indra Muchlis Adnan.
Lukman Edy menempuh pendidikan S-1 Teknik Sipil di Universitas Brawijaya Malang (1995), S-2 Administrasi Pembangunan di Universitas Padjajaran (2004), dan S-3 Sosiologi dan Antropologi di Universitas Malaya, Malaysia (2010).
Karier politik Lukman Edy sudah moncer di usia muda. Ketika reformasi baru bergulir, dia langsung menjadi anggota DPRD Riau. Padahal waktu itu umurnya belum genap 28 tahun. Dalam waktu dekat, ia bahkan menjadi Ketua DPW PKB Riau. Umurnya waktu itu baru 29 tahun, yang termuda kala itu.
Setelah Muhaimin Iskandar terpilih sebagai Ketua Umum PKB di Muktamar PKB 2005, Lukman Edy ditunjuk menjadi Sekjen. Menurut dia, menjadi Sekjen PKB bukan pilihan mudah. Sebab, ia hanyalah orang kampung yang sama sekali belum mengenal medan politik Jakarta.
Dia banyak berkorban demi mengemban amanah itu. Ia harus meninggalkan banyak hal di Riau ketika infrastruktur politik dan ekonomi sudah rapi dibangun. Ia juga harus meninggalkan kesempatan menjadi Wakil Gubernur Kepulauan Riau yang baru dimekarkan dan banyak kemungkinan peran strategis lainnya.
Setahun menjadi Sekjen, ketika reshuffle kabinet tahap pertama, tawaran untuk masuk dalam jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY muncul. Tetapi barangkali karena faktor usia, tawaran itu akhirnya lepas.
Peluang menjadi menteri akhirnya terbuka ketika SBY melakukan reshuffle tahap kedua. Lukman Edy pun terpilih menjadi Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal menggantikan Syaifullah Yusuf yang pindah haluan politik ke PPP.
Dua tahun duduk di kursi eksekutif membantu SBY, ia terjun lagi di legislatif tingkat pusat pada pemilu 2009 dan terpilih sebagai anggota DPR RI. Politikus PKB ini maju dan terpilih kembali pada pemilu 2019. Namun, dia mundur sebagai wakil rakyat untuk mengikuti Pilgub Riau 2018. Tapi kala itu dia kalah.
Bagi sebagian kalangan, karier Lukman Edy mungkin terlalu cepat melejit. salah satunya menjadi menteri ketika usianya belum genap 37 tahun. Tetapi tidak bagi si empunya nama. Sebab, ia sudah terbiasa menjadi yang termuda dalam banyak jenjang karier politiknya.
Predikat yang termuda selalu disandang Lukman Edy sejak ia memulai karier organisasi di bangku kuliah di Universitas Brawijaya dulu. Ia masuk senat mahasiswa ketika baru menapaki semester I. Sementara yang lain biasanya baru terlibat saat sudah semester IV, V, atau VI.
Beberapa riwayat organisasinya antara lain:
1. Ketua Umum Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau (IKPMR) Malang
2. Ketua/Koordinator Forum Komunikasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau Se-Indonesia (Forkom IPEMARI)
3. Panitia Pembentukan ICMI
4. PMII Komisariat UB
5. Ketua DPW PKB Prov.Riau
6. Wakil Ketua DPD Gapensi Riau
7. Ketua Bidang Sertifikasi dan Akreditasi Kadin, Riau
8. Ketua Asosiasi Kontraktor Air Indonesia (AKAINDO) Riau
9. Ketua LPNU Riau
10. Wakil Sekertaris lembaga Adat Melayu Riau
11. Mustasyar PW NU Riau
12. Pengurus Kadin Riau
13. Ketua Umum PB PTMSI
14. Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | SAVERO ARISTIA WIENANTO | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO | SAPTO YUNUS
Pilihan Editor: Muktamar PKB Tandingan Ditunda Tapi Siap Digelar, Begini Pro dan Kontranya