Dosen Unair Sebut Herman Hendrawan dan Petrus Bima Belum Diberikan Penghormatan yang Layak

Editor

Nurhadi

Minggu, 1 September 2024 13:25 WIB

Dosen FISIP Unair, Airlangga Pribadi Kusman, saat menyampaikan orasi di acara peringatan HAPPI 2024 di FISIP Unair, Sabtu, 31 Agustus 2024. Tempo/Myesha Fatina Rachman

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Keluarga Orang Hilang (IKOHI) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (BEM FISIP Unair) menggelar acara peringatan Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional (HAPPI) di Amphitheater Kampus B Unair, Surabaya, pada 29 hingga 31 Agustus 2024.

Acara bertajuk "Abadi dalam Memori Menjaga Bara Api Reformasi" tersebut bertujuan untuk terus mengingatkan masyarakat, terutama sivitas akademika Unair, tentang kasus kejahatan hak asasi manusia (HAM) penghilangan paksa yang menimpa dua mahasiswa Unair, Herman Hendrawan dan Petrus Bima Anugerah.

Herman merupakan mahasiswa program studi ilmu politik FISIP Unair angkatan 1990, sementara Petrus adalah mahasiswa program studi Ilmu komunikasi FISIP Unair angkatan 1993. Pada Maret 1998, bersama beberapa aktivis lainnya, mereka menjadi korban penculikan. Hingga saat ini, nasib mereka masih belum diketahui.

“Bahwa perjuangan kawan-kawan mahasiswa tahun 1998 dan khususnya kawan kami yang masih hilang sampai sekarang, yaitu Herman dan Bima, itu sebetulnya bukan hanya sesuatu yang kita pelajari pada masa lalu. Tapi memberikan catatan penting tentang saat ini,” kata dosen FISIP Unair, Airlangga Pribadi Kusman, saat menyampaikan orasi, Sabtu, 31 Agustus 2024.

Menurut dia, sejak 2005 sudah ada upaya mendirikan monumen perjuangan, tetapi hingga kini izin dari kampus belum diberikan. “Kemenangan perjuangan-perjuangan yang ditegakkan oleh semangat kemajuan, semangat progresif, semangat untuk melawan demokrasi itu dimaterialisasi salah satunya dengan kenangan hadirnya monumen."

Advertising
Advertising

Dia menilai kenangan itu ditegaskan melalui simbol-simbol seperti prasasti, monumen, dan gedung-gedung, yang membuat masyarakat menyadari bahwa di Unair telah terjadi perjuangan mahasiswa. "Meskipun perjuangan dan pengorbanan itu terjadi pada 1998, penghormatan yang layak belum diberikan oleh sivitas akademika Unair," katanya.

Peringatan HAPPI 2024 menampilkan pameran lukisan bertema kejahatan HAM serta pemutaran film "Yang Tak Pernah Hilang". Puncaknya, mimbar demokrasi oleh sejumlah dosen Unair. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan lagu-lagu bertema kritik sosial dari kelompok musik Suar Marabahaya dan Lontar Band.

Pilihan Editor: Peringatan Hari Anti-Penghilangan Paksa Internasional di Fisip Unair, Usman Hamid: Perjuangan ke Depan Makin Berat

Berita terkait

Khusus Mahasiswa Ilmu Sejarah Bisa Lulus Tanpa Skripsi di FIB Unair

4 jam lalu

Khusus Mahasiswa Ilmu Sejarah Bisa Lulus Tanpa Skripsi di FIB Unair

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair) putuskan mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah dapat lulus tanpa buat skripsi. Apa dasarnya?

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 3 Tersangka Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Tangsel

11 jam lalu

Polisi Tangkap 3 Tersangka Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Tangsel

Polisi menangkap tiga tersangka kekerasan seksual terhadap anak di Tangsel. Pelaku ada yang driver ojol hingga orang tua sambung.

Baca Selengkapnya

Anies Bakal Kunjungi Kampusnya Dulu di Tokyo, Ajak Diskusi soal Demokrasi

2 hari lalu

Anies Bakal Kunjungi Kampusnya Dulu di Tokyo, Ajak Diskusi soal Demokrasi

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak mahasiswa, akademisi, dan komunitas Indonesia di Tokyo berdiskusi soal demokrasi.

Baca Selengkapnya

Sambut Wacana Anies Bikin Partai, Refly Harun Sebut Parpol saat Ini Gagal Hadirkan Demokrasi

3 hari lalu

Sambut Wacana Anies Bikin Partai, Refly Harun Sebut Parpol saat Ini Gagal Hadirkan Demokrasi

Refly Harun menuding partai politik yang saat ini berdiri di Indonesia, telah gagal dalam menghadirkan demokrasi di internal partainya.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Bicara soal Demokrasi di Indonesia: Komunikasi Lintas Sektor Perlu Dilakukan

4 hari lalu

Paus Fransiskus Bicara soal Demokrasi di Indonesia: Komunikasi Lintas Sektor Perlu Dilakukan

Paus Fransiskus menyatakan dinamika sosial dan politik yang terjadi baru-baru ini banyak dialami oleh negara berkembang.

Baca Selengkapnya

AHY Lulus Ujian Tertutup untuk Dapatkan Gelar Doktor dari Universitas Airlangga

4 hari lalu

AHY Lulus Ujian Tertutup untuk Dapatkan Gelar Doktor dari Universitas Airlangga

Dalam ujian yang berlangsung selama tiga jam tersebut, AHY mendapatkan nilai A.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon Berbahaya bagi Demokrasi

5 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon Berbahaya bagi Demokrasi

Jika berlanjut sampai masa pencoblosan, gerakan anak abah tusuk 3 paslon akan berpengaruh terhadap legitimasi pemenang Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gerakan Tusuk 3 Paslon: Anies Sebut Hak Konstitusi, Relawan Prabowo-Gibran Bilang Rusak Demokrasi

7 hari lalu

Gerakan Tusuk 3 Paslon: Anies Sebut Hak Konstitusi, Relawan Prabowo-Gibran Bilang Rusak Demokrasi

Koordinator Nasional Prabowo-Gibran Digital Team mengatakan, Gerakan Tusuk 3 Paslon di Pilkada Jakarta berpotensi merusak demokrasi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Alasan Rapat Paripurna DPR Tolak Usulan 12 Calon Hakim Agung yang Diajukan KY

7 hari lalu

Alasan Rapat Paripurna DPR Tolak Usulan 12 Calon Hakim Agung yang Diajukan KY

Komisi III DPR menemukan dua dari 12 calon hakim agung dan hakim ad hoc HAM terbukti tidak memenuhi persyaratan.

Baca Selengkapnya

Pelaku Penculikan Anak di Jelupang Dibekuk, Berprofesi Sebagai Ojol

8 hari lalu

Pelaku Penculikan Anak di Jelupang Dibekuk, Berprofesi Sebagai Ojol

Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan membekuk terduga pelaku penculikan anak di Serpong.

Baca Selengkapnya