Ramai-ramai Tinggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
Reporter
Hendrik Khoirul Muhid
Editor
S. Dian Andryanto
Jumat, 30 Agustus 2024 17:58 WIB
PDIP disebut-sebut bakal menjadi sekoci untuk Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024. Anies nyaris tenggelam setelah partai yang dulu mendukungnya, yakni PKS, Nasdem, dan PKB bermanuver. Asa untuk Anies muncul setelah PDIP menyebut berpeluang mengusung eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Namun, secercah harapan menghadirkan Anies di pemilihan gubernur atau Pilkada Jakarta lewat PDIP tak kunjung menemui kepastian. Partainya Megawati Soekarnoputri tampaknya maju-mundur menjatuhkan dukugan untuk Anies. Bahkan, Megawati sempat mempertanyakan alasan mengapa pihaknya harus mendukung Anies yang bukan kader PDIP itu.
Saat pengumuman kandidat kepala daerah yang bakal diusung PDIP gelombang III Senin kemarin, Partai Banteng tak kunjung mengumumkan kandidat untuk Pilkada Jakarta. Padahal, nama Anies santer bakal diusung. Pun, Anies bahkan sudah berdandan merah dan telah mendatangi DPP PDIP, barangkali untuk mendengar pengumuman.
Kini, terang benderang PDIP tak jadi mengusung Anies. PDIP telah resmi mendaftarkan pasangan calon dari kader partai, Pramono Anung dan Rano Karno, ke KPU Jakarta. Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan alasan partainya mengusung duet kader partai banteng itu maju di Pilkada Jakarta.
“Menurut dia, pertimbangan utama PDIP mengusung Pramono-Rano lantaran partai memprioritaskan kader internal. “Intinya PDIP utamakan kader,” katanya saat dihubungi, Rabu, 28 Agustus 2024.
Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, penunjukan Pramono-Rano oleh PDIP ini mengindikasikan bahwa partai banteng mengutamakan kadernya. PDIP ogah mengusung Anies lantaran adanya perbedaan pandangan dengan partai banteng. Menurut dia, batalnya PDIP mengusung Anies karena partai tersebut menganggap iman politiknya berbeda.
“Karena memang konfrontasi politik di Pilkada 2017 sepertinya meninggalkan bekas luka yang sampai hari ini belum dihilangkan,” katanya saat dihubungi, Rabu, 28 Agustus 2024.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | NOVALI PANJI NUGROHO | KAKAK INDRA PURNAMA | SULTAN ABDURRAHMAN | SAVERO ARISTIA WIENANTO | EKA YUDHA SAPUTRA | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO
Pilihan Editor: Anies Baswedan Mau Buat Partai Politik Setelah Gagal Maju di Pilkada Jakarta