Ketika Parpol KIM Berbeda Pilihan di Pilkada 2024

Reporter

Tempo.co

Editor

Sapto Yunus

Rabu, 28 Agustus 2024 09:20 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan dukungan kepada Airin Rachmi Diany dan Ketua DPD PDI Perjuangan Banten Ade Sumardi di Kantor DPP Golkar, Palmerah, Jakarta Barat Pada Selasa, 27 Agustus 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju atau KIM menarik dukungan dari bakal pasangan calon menjelang pendaftaran pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Berdasarkan PKPU Nomor 2 Tahun 2024 tentang tahapan dan jadwal pilkada, jadwal pendaftaran pasangan calon dibuka mulai Selasa, 27 Agustus 2024 hingga Kamis, 29 Agustus 2024.

KIM adalah gabungan partai politik pengusung pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Menjelang Pilkada 2024, sejumlah parpol di luar KIM bergabung dengan koalisi ini di berbagai daerah, yang kemudian disebut sebagai KIM Plus. Namun, menjelang pendaftaran pasangan calon, sejumlah parpol mundur dari koalisi untuk mendukung calon lain.

Berikut beberapa parpol KIM yang berbeda pilihan pasangan calon dengan koalisinya.

1. Golkar Tarik Dukungan untuk Andra-Dimyati di Pilgub Banten

Partai Golkar menarik dukungan untuk Andra Soni-Dimyati Natakusumah di pemilihan gubernur atau Pilgub Banten 2024. Golkar akhirnya mengusung kadernya sendiri Airin Rachmi Diany yang berpasangan dengan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ade Sumardi.

Dukungan itu resmi diberikan oleh Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia di kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) Golkar, Jakarta Barat pada Selasa, 27 Agustus 2024.

“Memang ini prosesnya panjang. Memang kalau barang bagus itu pasti banyak yang minat. Kalau enggak barang bagus, itu mungkin sedikit yang berguna. Saking bagusnya ada juga yang minta kalau bisa ikut kami saja," ujar Bahlil.

Bahlil mengatakan partainya selalu menghadapi perbedaan. Namun dia menilai Airin merupakan ‘anak kandung’ Golkar yang perlu didukung partainya sebagai yang membesarkan Airin.

“Sebagai ibu daripada anak yang melahirkan dan membesarkan rasanya tidak pas kalaupun dia tidak diantarkan oleh ibu kandungnya untuk ikut berpindah ke sini," ujar Bahlil.

Golkar sebelumnya resmi mengusung Andra-Dimyati. Bahkan Andra-Dimyati telah menerima formulir B1-KWK dari Golkar sebagai salah satu syarat pencalonan ke KPU Banten. Sedangkan Airin, yang sebelumnya tak mendapat tiket dari partainya sendiri, kemudian diusung oleh PDIP.

2. Demokrat Batal Usung Ariza-Marshel di Pilkada Tangsel

Masih dari Banten, Partai Demokrat menarik dukungan terhadap pasangan Ahmad Riza Patria-Marshel Widianto di Pilkada Tangerang Selatan. Padahal, pasangan ini didukung sekondan Demokrat di KIM, yakni Partai Gerindra.

Berita terkait

Soal Masuk Tidaknya di Kabinet Prabowo, Sandiaga Uno: Harus Iso Rumongso

8 jam lalu

Soal Masuk Tidaknya di Kabinet Prabowo, Sandiaga Uno: Harus Iso Rumongso

Sandiaga Uno menyadari posisi politiknya saat ini sehingga terkait formasi menteri di kabinet Prabowo ia tak terlalu berharap banyak.

Baca Selengkapnya

Airin Siapkan Beasiswa Santri dan Program Wirausaha Pesantren di Banten

9 jam lalu

Airin Siapkan Beasiswa Santri dan Program Wirausaha Pesantren di Banten

Airin menyiapkan program beasiswa santri dan pemberdayaan pesantren, termasuk inovasi teknologi, kewirausahaan, serta dukungan ekonomi bagi pesantren di Banten.

Baca Selengkapnya

Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

10 jam lalu

Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

Prabowo mengajak kelompok buruh termasuk yang tergabung dalam Partai Buruh untuk bersama-sama memperjuangkan ekonomi berbasis Pancasila

Baca Selengkapnya

Said PDIP Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Tak Akan Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

11 jam lalu

Said PDIP Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Tak Akan Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Said Abdullah menegaskan bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo tidak akan membahas soal bagi-bagi jatah kekuasaan.

Baca Selengkapnya

Alasan Pemprov NTB Enggan Bayar Hosting Fee MotoGP Mandalika 2024

11 jam lalu

Alasan Pemprov NTB Enggan Bayar Hosting Fee MotoGP Mandalika 2024

Pemprov NTB masih menolak untuk membayar hosting fee MotoGP Mandalika 2024 sebesar Rp231 miliar. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Pramono Anung: Mengumpulkan Berbagai Sumber Suara dan Memperkenalkan Program

11 jam lalu

Pramono Anung: Mengumpulkan Berbagai Sumber Suara dan Memperkenalkan Program

Pramono Anung terus mengupayakan untuk bisa mendapat banyak dukungan dari berbagai sumber suara

Baca Selengkapnya

PDIP: Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo hingga Komentar Soal Kabinet Zaken

13 jam lalu

PDIP: Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo hingga Komentar Soal Kabinet Zaken

Juru bicara PDIP Chico Hakim mengatakan, pertemuan Megawati dan Prabowo masih diupayakan

Baca Selengkapnya

Profil Nuroji, Politisi Gerindra yang Mengaku tak Terlalu Bangga dengan Timnas Karena Naturalisasi

13 jam lalu

Profil Nuroji, Politisi Gerindra yang Mengaku tak Terlalu Bangga dengan Timnas Karena Naturalisasi

Nuroji menyatakan bahwa ia tidak merasa sangat bangga dengan pencapaian Timnas Indonesia, karena mayoritas pemainnya merupakan hasil naturalisasi.

Baca Selengkapnya

Jubir PDIP Sebut Partainya Belum Putuskan Posisi terhadap Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Jubir PDIP Sebut Partainya Belum Putuskan Posisi terhadap Pemerintahan Prabowo

Kata Chico, PDIP tidak akan mengambil keputusan serta merta dan terburu-buru,.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Megawati-Prabowo Belum Terlaksana, Jubir PDIP Berharap Bisa Dilakukan Sebelum 20 Oktober

15 jam lalu

Pertemuan Megawati-Prabowo Belum Terlaksana, Jubir PDIP Berharap Bisa Dilakukan Sebelum 20 Oktober

Jubir PDIP Chico Hakim mengungkapkan, pertemuan antara Megawati dengan Prabowo masih diupayakan.

Baca Selengkapnya