Ombudsman RI Sesalkan Kekerasan oleh Polisi saat Demo Revisi UU Pilkada

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Amirullah

Selasa, 27 Agustus 2024 02:46 WIB

Demonstran dipukuli oleh sejumlah Polisi saat aksi unjuk rasa menolak revisi RUU Pilkada yang menjebol jeruji pagar di salah satu sisi gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 22 Agustus 2024. Kepolisian mengerahkan 2.013 personel gabungan untuk mengawal aksi demo di DPR RI. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman RI buka suara terkait tindakan represif aparat terhadap massa aksi penolakan revisi UU Pilkada di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada Kamis, 22 Agustus 2024. Ombudsman menyesalkan tindakan kekerasan yang akhirnya melukai masyarakat.

"Kami sangat menyesalkan tindakan oknum-oknum kepolisian yang tidak bertanggung jawab dan mengakibatkan demonstran luka-luka, barang-barang hilang, serta pengamanan dengan tindakan kekerasan," kata anggota Ombudsman RI Johanes Widijantoro dalam keterangan resmi pada Senin, 26 Agustus 2024.

Sehari setelah aksi hari pertama, tepatnya 23 Agustus 2024, Ombudsman RI memantau dan mewawancarai para demonstran yang ditangkap dan dibawa ke Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat. Dalam pemantauan di Polda Metro Jaya, Ombudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka akibat dipukul oleh oknum kepolisian saat pengamanan di gedung DPR RI.

Selain itu, kata Johanes, sejumlah barang bawaan demonstran tidak diketahui keberadaannya seperti gawai, dompet dan motor. Ketika ditanyai perihal barang-barang maupun kendaraan bermotornya, pihak kepolisian tidak dapat menjawab.

Dalam pemantauannya hari itu, Ombudsman menyebut ada 50 demonstran yang diamankan di Polda Metro Jaya. Mereka terdiri dari 43 laki-laki, 1 perempuan dan 6 anak. Ketika itu, 6 anak dan 1 perempuan telah dikembalikan kepada keluarga dan sisanya dalam proses pendalaman.

Advertising
Advertising

Sementara di Polres Metro Jakarta Barat, Ombudsman menindaklanjuti aduan mengenai dugaan permintaan uang oleh oknum kepolisian. Ombudsman sebelumnya menerima aduan bahwa oknum aparat meminta sejumlah uang agar demonstran dapat dikembalikan kepada keluarga mereka. "Dari hasil pemantauan Ombudsman, hal itu tidak benar," ujar Johanes.

Selain itu, Ombudsman juga memastikan hak-hak dari demonstran selama diamankan di Polres Metro Jakarta Barat. Dari total 105 demonstran yang ditahan di sana, 77 di antaranya sudah dikembalikan kepada keluarga dan 28 sisanya menunggu dijemput keluarga.

"Ke depan, kami berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan (kepolisian) secara transparan menyampaikan tindak lanjut penanganan demonstran yang diamankan kepada publik," kata Johanes.

Pilihan Editor: Berebut Lobi Calon Gubernur Jakarta

Berita terkait

Keluarga Nia Kurnia Sari Ingin Pelaku Segera Ditangkap

14 jam lalu

Keluarga Nia Kurnia Sari Ingin Pelaku Segera Ditangkap

Keluarga Korban Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan yang dibunuh di Padang Pariaman ingin pelaku cepat tertangkap. Sebab pelaku yang berkeliaran juga membuat masyarakat resah.

Baca Selengkapnya

Guru Honorer Korban Percaloan di Kabupaten Langkat Mencari Keadilan

1 hari lalu

Guru Honorer Korban Percaloan di Kabupaten Langkat Mencari Keadilan

Ratusan guru honorer korban percalona di Kabupaten Langkat masih terus menuntut haknya.

Baca Selengkapnya

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

1 hari lalu

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

Tiga puluh empat tahanan perempuan melakukan mogok makan di penjara Iran pada Ahad untuk menandai dua tahun kematian Mahsa Amini.

Baca Selengkapnya

Perempuan Prancis Demo, Dukung Nenek 72 Tahun yang Diperkosa Ratusan Kali

2 hari lalu

Perempuan Prancis Demo, Dukung Nenek 72 Tahun yang Diperkosa Ratusan Kali

Ratusan perempuan di Prancis memprotes pemerkosaan yang dilakukan terhadap Gisele Picolot, perempuan 72 tahun.

Baca Selengkapnya

Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

4 hari lalu

Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

Kepolisian Malaysia akan memanggil pucuk pimpinan panti sosial yang dikelola yayasan GISB.

Baca Selengkapnya

Calon Pimpinan KPK 2024-2029 Didominasi Aparat Penegak Hukum

6 hari lalu

Calon Pimpinan KPK 2024-2029 Didominasi Aparat Penegak Hukum

Bagaimana kondisi pemberantasan korupsi ke depan jika calon pimpinan KPK lebih banyak berasal dari kepolisian dan kejaksaan?

Baca Selengkapnya

Cara Membuat SIM C Termasuk Memperpanjangnya

7 hari lalu

Cara Membuat SIM C Termasuk Memperpanjangnya

Cara membuat SIM C atau memperpanjangnnya tak terlalu sulit. Simak artikel ini.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Jutaan CPNS Terganggu, Ombudsman Minta Pemerintah Jelaskan Persoalan E-Meterai ke Publik

9 hari lalu

Pendaftaran Jutaan CPNS Terganggu, Ombudsman Minta Pemerintah Jelaskan Persoalan E-Meterai ke Publik

Anggota Ombudsman RI, Robert Na Endi Jaweng, minta pemerintah beri penjelasan publik persoalan e-meterai yang menyebabkan pendaftaran CPNS terganggu.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta Pemerintah Tinjau Ulang Sistem E-meterai

9 hari lalu

Ombudsman Minta Pemerintah Tinjau Ulang Sistem E-meterai

Ombudsman meminta pemerintah untuk meninjau ulang dan memperbaiki sistem pengadaan, distribusi, dan pembelian e-meterai.

Baca Selengkapnya

700 Personel Gabungan Disiagakan untuk Amankan Kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Soekarno-Hatta

15 hari lalu

700 Personel Gabungan Disiagakan untuk Amankan Kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Soekarno-Hatta

Pelaksanaan pengamanan kedatangan Paus Fransiskus dan Delegasi ISF di Bandara Soekarno-Hatta, dibagi menjadi tiga ring.

Baca Selengkapnya