Megawati Gelisah Lihat Situasi Politik, Singgung Pembangkangan Konstitusi

Kamis, 22 Agustus 2024 17:43 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan sambutan usai memberikan surat rekomendasi kepada bakal calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024. PDI Perjuamgan memberikan surat rekomendasi kepada 305 calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah untuk Pilkada Serentak 2024 yang diantaranya 13 Provinsi dan 292 Kabupaten/Kota. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, menyatakan kegelisahanya melihat dinamika politik yang terjadi belakangan ini. Ia menyinggung soal dominasi kekuasaan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Ketua Umum PDIP itu mengatakan, ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar yang semestinya menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tak diakomodir oleh pemerintah.

"Yang saya perhatikan dalam praktik wajah kekuasaan. Kini, lebih dominan ditampilkan daripada wataknya yang membangun peradaban," ujar Megawati dalam pidatonya di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Kamis, 22 Agustus 2024.

Padahal, kata dia, kepatuhan terhadap ideologi Pancasila dan konstitusi adalah menjadi hal pokok yang mewarnai sejarah peradaban kemerdekaan Indonesia.

Megawati mengatakan, kehidupan suatu bangsa dapat hancur berantakan apabila tidak kokoh pada konstitusi. Ia menegaskan, bahwa konstitusi wajib dipatuhi karena merupakan wasiat yang diturunkan oleh para pendiri bangsa, jauh sebelum Indonesia merdeka.

Advertising
Advertising

"Karena itu kita harus bersatu untuk menyelamatkan negara hukum dan demokrasi," ujar dia.

PDIP, ia melanjutkan, akan terus melawan pihak-pihak yang membangkang terhadap hukum dan konstitusi negara. Ia mengingatkan DPR dan pemerintah untuk tidak menyiasati penyelenggaraan pemilihan kepala daerah mendatang.

Menurut Megawati, Pilkada tidak boleh didelegitimasi dengan dikangkangi melalui pembentukan aturan yang tidak sejalan dengan muruah dan putusan Mahkamah Konstitusi.

"Siapa pun pemenang, terima saja. Jangan jadikan ini ajang untuk memanuver kekuasaan lalu menghilangkan kontestasi yang sehat dan demokratis," kata Megawati.

Pada rapat panitia kerja revisi Undang-Undang Pilkada, 21 Agustus 2024, Fraksi PDIP menjadi satu-satunya fraksi partai politik yang menentang pengesahan revisi ini dibawa ke rapat paripurna DPR.

Anggota Badan Legislasi DPR dari fraksi PDIP, Muhamad Nurdin mengatakan, keputusan panja Baleg DPR merevisi Undang-undang Pilkada dapat menjadi preseden buruk terhadap hukum.

Menurut dia, tidak ada satu pun negara yang dapat mengintervensi putusan lembaga tertinggi hukum, termasuk lembaga politik seperti DPR. Sebab, putusan MK adalah final dan mengikat.

"MK, baik dalam putusan maupun pertimbangannya, telah mengatur secara rinci dan jelas tanpa perlu ditafsirkan kembali,” ucap Nurdin.

Berita terkait

Pramono Anung Janji Bangun RSUD di Cakung Jika Menang Pilkada Jakarta

5 jam lalu

Pramono Anung Janji Bangun RSUD di Cakung Jika Menang Pilkada Jakarta

Pramono Anung janji jika menang Pilkada Jakarta akan mendirikan rumah sakit daerah di Cakung, Jakarta Timur. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

6 jam lalu

Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

Muzani mengatakan Gerindra akan berupaya untuk menggaet semua partai agar jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran bisa efektif dan tanpa gangguan.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Soal Pendaftaran Masinton-Mahmud di Pilkada Tapanuli Tengah

7 jam lalu

Respons KPU Soal Pendaftaran Masinton-Mahmud di Pilkada Tapanuli Tengah

Keputusan akhir soal kelolosan Masinton-Mahmud di Pilkada Tapanuli Tengah akan diumumkan pada 22 September 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Kans Anies Baswedan Masuk Tim Pemenangan Pramono-Rano Cenderung Kecil

12 jam lalu

PDIP Sebut Kans Anies Baswedan Masuk Tim Pemenangan Pramono-Rano Cenderung Kecil

Meski Pramono Anung intens berkomunikasi dengan Anies Baswedan, namun PDIP menyebut belum tentu eks Gubernur Jakarta itu masuk tim pemenangan.

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Ekspor Pasir Laut: Dihentikan Megawati dan Dibuka Lagi Jokowi

14 jam lalu

Ini Kronologi Ekspor Pasir Laut: Dihentikan Megawati dan Dibuka Lagi Jokowi

Ekspor pasir laut dimulai tahun 1970-an sebelum dihentikan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2003 karena dinilai merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Eks Timses Anies Gabung ke Pramono-Rano, PDIP: Prinsipnya Sejalan

15 jam lalu

Dua Eks Timses Anies Gabung ke Pramono-Rano, PDIP: Prinsipnya Sejalan

Kabar mengenai bergabungnya eks tim pemenangan Anies ke kubu Pramono-Rano sempat disebutkan oleh bakal calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung.

Baca Selengkapnya

3 Ketua Timses Paslon Pilkada Jakarta: Riza Patria, Cak Lontong, dan Siti Fadilah Supari

16 jam lalu

3 Ketua Timses Paslon Pilkada Jakarta: Riza Patria, Cak Lontong, dan Siti Fadilah Supari

Ketua tim pemenangan 3 pasangan Pilkada Jakarta adalah Riza Patria Cak Lontong, dan Siti Fadilah Supari. Sekilas prodil mereka.

Baca Selengkapnya

Kisah Nasi Goreng di Antara Prabowo-Megawati

18 jam lalu

Kisah Nasi Goreng di Antara Prabowo-Megawati

Prabowo dan Megawati disebut-sebut bakal bertemu sebelum 20 Oktober 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

19 jam lalu

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Megawati, Pengamat: Hal yang Luar Biasa Jika Terjadi

19 jam lalu

Pertemuan Prabowo-Megawati, Pengamat: Hal yang Luar Biasa Jika Terjadi

Pertemuan antara Prabowo dan Megawati disebut akan terjadi sebelum pergantian presiden pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya