Unika Soegijapranata Semarang Minta Jokowi Hentikan Revisi UU Pilkada

Kamis, 22 Agustus 2024 17:18 WIB

Massa menjebol pagar Gedung DPR RI dalam aksi Tolak RUU Pilkada di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. Ribuan massa gabungan mahasiswa dan masyarakat melakukan demo penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) yang dianggap sebagai ancaman terhadap demokrasi. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Semarang - Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghentikan pengesahan Rancangan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang pemilihan kepala daerah atau RUU Pilkada. Revisi itu dinilai bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi atau MK.

"Meminta kepada Presiden Joko Widodo selaku Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan menghentikan proses revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 yang bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi No.
60/PUU-XXII/2024 dan No.70/PUU-XXII/2024," bunyi pernyataan yang dibagikan Rektor Unika Soegijaprana, Ferdinandus Hindiarto.

Unika Soegijapranata juga mengajak seluruh komponen harus tunduk pada konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Serta DPR RI wajib menjunjung tinggi konstitusi dengan mendengarkan aspirasi masyarakat.

Kemudian, Unika Soegijapranata meminta Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia agar bertindak independen dan tidak mau dikooptasi pihak manapun. Segera melaksanakan putusan MK nomor 60 dan nomor 70 tahun 2024 demi terwujudnya kedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila.

Civitas akademika Unika Soegijapranata menilai kini telah terjadi krisis demokrasi substantif dan krisis konstitusi di Indonesia. "DPR RI secara sadar mematikan aspirasi masyarakat guna membangun demokrasi lokal dan melakukan pembangkangan terhadap putusan MK," lanjut pernyataan tersebut.

Advertising
Advertising

Langkah DPR meneruskan pembahasan RUU Pilkada yang bertentangan dengan putusan MK menuai kritik dari masyarakat. Massa di seluruh tanah air hari ini turun ke jalan untuk menolak langkah DPR yang akan mengesahkan RUU tersebut.

Di Jakarta, massa mengepung Gedung DPR untuk mengawal putusan MK. Mereka menolak pengesahan RUU Pilkada yang rencananya dilakukan hari ini tapi batal dilaksanakan karena paripurna tidak kuorum.

Pilihan Editor: Gerbang Sebelah Kiri Gedung DPR Jebol, Massa Pengawal Putusan MK Dihalau Aparat

Berita terkait

Sri Mulyani soal Dugaan Data NPWP Bocor: Saya Sudah Minta Dirjen Pajak untuk Evaluasi

6 menit lalu

Sri Mulyani soal Dugaan Data NPWP Bocor: Saya Sudah Minta Dirjen Pajak untuk Evaluasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara soal dugaan data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang bocor.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan UU APBN 2025 Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo

46 menit lalu

DPR Sahkan UU APBN 2025 Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo

DPR menyetujui RUU RUU APBN 2025 menjadi Undang-undang dalam rapat paripurna yang digelar pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Akun Atas Nama Bjorka Jual 6 Juta Data NPWP: Ada Nama Jokowi hingga Sri Mulyani

47 menit lalu

Akun Atas Nama Bjorka Jual 6 Juta Data NPWP: Ada Nama Jokowi hingga Sri Mulyani

Bjorka kembali muncul ke permukaan dengan membobol data NPWP. Ada nama Jokowi dan kedua anaknya di sampel teratas yang dibocorkan.

Baca Selengkapnya

Data NPWP Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani Diduga Bocor dan Dijual Rp 150 Juta

1 jam lalu

Data NPWP Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani Diduga Bocor dan Dijual Rp 150 Juta

Data NPWP Jokowi, Gibran, hingga beberapa menteri diduga bocor dan dijual seharga Rp 150 juta.

Baca Selengkapnya

Gus Miftah Sebut Jokowi akan Istirahat Dua Pekan di Solo Usai Lengser

1 jam lalu

Gus Miftah Sebut Jokowi akan Istirahat Dua Pekan di Solo Usai Lengser

Setelah beristirahat sejenak di Solo, Jokowi rencananya akan berkeliling Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Setujui Pengunduran Diri Pramono Anung, Tunjuk Pratikno sebagai Plt Seskab

1 jam lalu

Jokowi Setujui Pengunduran Diri Pramono Anung, Tunjuk Pratikno sebagai Plt Seskab

Presiden Jokowi menyetujui pengunduran diri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan menunjuk Pratikno sebagai pelaksana tugas

Baca Selengkapnya

Data NPWP Jokowi Sekeluarga Diduga Bocor, Pakar: Saatnya Presiden Bentuk Komisi Pelindungan Data Pribadi

1 jam lalu

Data NPWP Jokowi Sekeluarga Diduga Bocor, Pakar: Saatnya Presiden Bentuk Komisi Pelindungan Data Pribadi

Hacker mengklaim berhasil membobol 6 juta data NPWP, termasuk milik Presiden Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkeu Sri Mulyani dan Mendag Zulhas.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Pesantren Gus Miftah, Jokowi Bagikan Kaus hingga Bertemu Sejumlah Kiai Muda

1 jam lalu

Kunjungi Pesantren Gus Miftah, Jokowi Bagikan Kaus hingga Bertemu Sejumlah Kiai Muda

Jokowi disebut sudah berencana sejak lama mengunjungi pesantren Gus Miftah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

1 jam lalu

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

Sec Bowl cabang Kuningan tutup permanen mulai 18 September 2024 setelah restoran itu viral di media sosial akibat stafnya mencuci alat masak di toilet

Baca Selengkapnya

Gus Miftah Bertemu Jokowi, Singgung Transisi Pemerintahan hingga Pembentukan Badan Baru

1 jam lalu

Gus Miftah Bertemu Jokowi, Singgung Transisi Pemerintahan hingga Pembentukan Badan Baru

Presiden Jokowi berbincang dengan pedakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah selama kurang lebih satu jam

Baca Selengkapnya