Ketum PBNU Bantah Tekan Muktamar PKB melalui Instruksi GP Ansor

Kamis, 22 Agustus 2024 14:15 WIB

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf bersama jajaran PBNU menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 22 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta –Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, mengklaim tidak ada pembahasan soal konflik organisasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. Gus Yahya mengatakan pertemuannya dengan Jokowi hanya membahas soal izin usaha pertambangan yang diserahkan pemerintah kepada PBNU.

Enggak ada (pembahasan soal PKB dan presiden),” katanya memberikan keterangan di depan pintu Istana Negara.

Mengenai Muktamar PKB, Gus Yahya sendiri kembali menegaskan bahwa PBNU hanya memiliki aspirasi politik. Ketum PBNU mengingatkan bahwa organisasinya berperan pada pendirian DPP PKB dulu. Ia mengulangi pernyataan itu saat mengundang puluhan kiai se-Indonesia di kantor PCNU Surabaya, Senin, 19 Agustus 2024. PBNU mendesak PKB kembalikan kepemimpinan ulama.

Dalam keterangan yang sama, Gus Yahya membantah ada instruksi khusus darinya soal apel kesetiaan PBNU yang digelar di Bali pada Rabu-Ahad, 21-25 Agustus 2024. Apel kesetiaan ini dilakukan bersamaan dengan agenda Muktamar PKB yang juga digelar di Bali. Surat instruksi itu ditandatangani Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin dan Sekretaris Jenderal Rifqi Al Mubarok pada 18 Agustus 2024.

Enggak (instruksi khusus), ini inisiatif mereka,” kata Gus Yahya saat ditanya soal tekanan terhadap Muktamar PKB.

Advertising
Advertising

Ia sendiri mengatakan belum mendapat perkembangan soal apel GP Ansor. Sebab, Ketum GP Ansor itu masih berada di Vatikan dan pulang ke Jakarta pada sore ini.

Terakhir kali, Gus Yahya menemui Jokowi pada Rabu 14 Agustus 2024. Ketum PBNU dan Presiden membahas konflik PKB. Gus Yahya mengatakan bahwa Jokowi menaruh perhatian pada masalah ini. Namun dia menegaskan bahwa kepala negara tidak cawe-cawe. "Ya, itu kan nanti urusan kami sendiri solusinya," kata Gus Yahya.

Hubungan PKB dan PBNU sedang memanas dalam dua bulan terakhir. Konflik antara PKB dan PBNU ini dipicu oleh langkah Dewan Perwakilan Rakyat membentuk panitia khusus tentang angket penyelenggaraan ibadah haji 2024 atau pansus haji. Pansus haji tersebut menduga Kementerian Agama melakukan penyimpangan dalam penyelenggaran haji 2024, di antaranya keputusan untuk mengalihkan tambahan kuota haji reguler sebesar 20 ribu ke haji khusus atau ONH plus. Salah satu penggagas pansus haji ini adalah Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

Gus Yahya menduga pansus haji yang dimotori oleh elite PKB itu untuk menyasar PBNU serta Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas –adik Gus Yahya. Selanjutnya, PBNU meresponnya dengan membentuk pansus yang mengkaji hubungan antara PBNU dan PKB atau dinamai pansus PKB.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sempat berbicara mengenai isu Muktamar partai tandingan dalam tanya jawab dengan wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024. Pria akrab disapa Cak Imin itu merespons soal potensi campur tangan penguasa usai penunjukan Politikus Gerindra Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia baru.

Wakil Ketua DPR ini menegaskan PKB berbeda dengan PBNU. “PKB ini milik NU, tapi bukan milik PBNU, sehingga tidak ada kewenangan untuk cawe-cawe, apalagi kewenangan membegal," kata Cak Imin.

Pilihan Editor: Gus Yahya Temui Jokowi, Bahas Konflik PBNU dan PKB?

Berita terkait

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

6 jam lalu

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

"Jadinya numpang teman, kalau bahasa bekennya nebeng" kata Kaesang pada Media, Senin, 17 September 2024, terkait perjalanannya dengan pesawat jet.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

7 jam lalu

KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

Kepada KPK, Kaesang mengaku bisa ke Amerika Serikati naik private jet karena nebeng temannya yang ia sebut berinisial Y.

Baca Selengkapnya

Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

8 jam lalu

Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

Presiden Jokowi akhirnya angkat bicara soal kekisruhan di Kadin dan minta bola panas dualisme kepemimpinan tidak disorongkan padanya

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

8 jam lalu

KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan bahwa diperkirakan biaya yang dihabiskan Kaesang bersama sang istri dan 2 orang lainnya masing-masing 90 juta, disesuaikan dengan biaya pesawat business class.

Baca Selengkapnya

Alasan Akademisi Sebut Munaslub Kadin Sarat Kepentingan Politik

9 jam lalu

Alasan Akademisi Sebut Munaslub Kadin Sarat Kepentingan Politik

Asrinaldi mengatakan publik mengetahui Munaslub Kadin ada kaitannya dengan proses politik.

Baca Selengkapnya

Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

9 jam lalu

Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

Mengaku menumpang teman, ini pernyataan lengkap Kaesang soal jet pribadi yang ditumpanginya ke AS.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kronologi Ekspor Pasir Laut di Era Megawati dan Jokowi, Kadin Minta Menkumham Tolak Sahkan Pengurus Hasil Munaslub

10 jam lalu

Terkini Bisnis: Kronologi Ekspor Pasir Laut di Era Megawati dan Jokowi, Kadin Minta Menkumham Tolak Sahkan Pengurus Hasil Munaslub

Kronologi penjualan pasir laut ke luar negeri yang dihentikan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2003 yang kini dibuka kembali oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kaesang Lapor Dugaan Gratifikasi atas Nama Anak Jokowi

10 jam lalu

Kaesang Lapor Dugaan Gratifikasi atas Nama Anak Jokowi

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan sebut Kaesang datang melapor sebagai dugaan gratifikasi atas penggunaan private jet atas nama anak penyelenggara negara

Baca Selengkapnya

Jokowi Bantah Ekspor Pasir Laut, Sedimen Itu Berbeda hingga Kritik dari Aktivis Lingkungan

11 jam lalu

Jokowi Bantah Ekspor Pasir Laut, Sedimen Itu Berbeda hingga Kritik dari Aktivis Lingkungan

Jokowi membantah membuka ekspor pasir laut. Menurut dia, ekspor yang dibuka adalah sedimen laut

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Pulang ke Solo dan Ma'ruf Amin Kembali Jadi Kiai, Berapa Uang Pensiunnya?

11 jam lalu

Jokowi Bakal Pulang ke Solo dan Ma'ruf Amin Kembali Jadi Kiai, Berapa Uang Pensiunnya?

Rincian pensiun yang bakal diterima Jokowi setelah pulang ke Solo dan Ma'ruf Amin usai kembali menjadi kiai.

Baca Selengkapnya