TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut partainya tidak hancur dan terkoyak meski banyak mengalami cobaan dan tantangan. Pernyataan itu dia sampaikan dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) dan musyawarah nasional (Munas) XI Partai Golkar 2024.

"Partai Golkar telah ditempa dan ditimpa oleh berbagai cobaan dan tantangan. Alhamdulilah gelombang cobaan yang datang silih berganti menimpa dan menempa kita tidak membuat kita hancur dan terkoyak," kata Bamsoet dalam pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, pada Selasa, 20 Agustus 2024.

Ketua Panitia Penyelenggara Rapimnas dan Munas XI Partai Golkar itu menilai gejolak yang terjadi dalam partainya membuat Golkar menyatu dan menguat. Rapimnas dan Munas, kata dia, juga merupakan ajang konsolidasi untuk menyatukan visi dan penguatan komitmen seluruh kader Golkar. Bamsoet juga menyoroti berbagai dinamika partainya lewat sebuah pantun.

Dia juga memuji eks Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. "Pak Airlangga merupakan kader terbaik yang dimiliki Golkar," tuturnya.

Bamsoet menyinggung prestasi Airlangga selama memimpin partai berlambang pohon beringin itu. Menurut dia, Airlangga berperan penting dalam peningkatan suara Golkar dalam Pemilu 2024.

"Di bawah kepemimpinan beliau, Golkar sukses menempati urutan dua dan suara terbanyak dalam pemilu 2024 yang baru saja kita lalui," kata Bamsoet.

Rapimnas Golkar dimulai pagi ini sekitar pukul 09.00. Tema yang diusung dalam agenda ini ialah "Golkar Solid untuk Indonesia Maju". Rapimnas ini dihadiri oleh 500 peserta yang terdiri atas pengurus pleno DPP Golkar, dewan pembina, pakar, penasihat, dan etik Golkar.

Golkar akan memilih ketua umum baru melalui Munas dan Rapimnas ini. Ketum baru akan menggantikan Airlangga Hartarto yang mundur pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Sementara ini, jabatan Ketum Golkar dipegang oleh Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai pelaksana tugas.

Sultan Abdurrahman ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Saat Ridwan Kamil Diusung KIM Plus dan Pupusnya Peluang Anies Baswedan di Pilgub Jakarta