PBNU Panggil Lukman Edy, Hasanuddin Wahid, Hingga Gus Choi Buntut Seteru dengan PKB

Jumat, 9 Agustus 2024 13:23 WIB

Mantan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Effendy Choirie atau Gus Choi menyampaikan keterangan di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024. Gus Choi memenuhi undangan pansus bentukan PBNU untuk mengharmoniskan hubungan antara lembaga tersebut dengan PKB. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdatul Ulama atau PBNU belakangan memanggil beberapa tokoh buntut perseteruannya dengan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB. Mereka antara lain eks Sekretaris Jenderal atau Sekjen PKB Lukman Edy, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, dan mantan politikus PKB Effendy Choirie alias Gus Choi.

Lukman Edy dan Gus Choi memenuhi panggilan tersebut, sedangkan Hasanuddin gamblang mengaku ogah. Tempo telah merangkum pembahasan hasil pertemuan PBNU dengan Lukman Edy dan Gus Choi yang dipanggil secara terpisah itu. Juga, alasan Hasanuddin memilih mangkir dari pemanggilan tersebut.

Adapun perseteruan PBNU dengan PKB mengemuka seiring dibentuknya Panitia Khusus atau Pansus Haji DPR. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menuding Pansus yang dibentuk elite PKB itu digunakan untuk menyerang PBNU maupun Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut.

“Jangan-jangan karena dia sebetulnya yang diincar PBNU, ketua umumnya kebetulan saya, menterinya (Menteri Agama) adik saya, lalu diincar karena masalah-masalah pribadi begini,” kata Yahya kepada wartawan seusai rapat pleno PBNU di Jakarta pada Ahad, 28 Juli 2024.

PBNU lalu membentuk Panitia Khusus Tim Lima atau Pansus PKB untuk menangani seteru ini. Tim ini kemudian memanggil sejumlah pihak terkait PKB. Termasuk tokoh-tokoh yang sudah tidak di PKB namun masih punya hubungan dengan PKB juga akan dipanggil. Di antaranya Lukman Edy dan Gus Choi, serta Hasanuddin tersebut.

Advertising
Advertising

1. Hasil pertemuan Lukman Edy dengan PBNU

Pemanggilan mantan Sekjen PKB Lukman Edy oleh PBNU dilakukan pada Selasa, 30 Juli 2024. Dalam surat berkop PBNU yang ditandatangani Wakil Ketua Umum KH Amin Said Husni dan Wakil Sekjen Faisal Saimima tertulis pemanggilan dilakukan untuk memberikan keterangan mengenai masalah hubungan Nahdlatul Ulama atau NU dan PKB.

Lukman Edy kemudian mendatangi kantor PBNU pada Rabu 31 Juli 2024, pukul 12.30 WIB. Eks Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal itu mengenakan batik ungu berkelir motif biru tosca. Ia mengaku tidak tahu akan dicecar pertanyaan apa oleh Pansus PKB. Namun, dirinya membawa sejumlah dokumen terkait organisasi PKB.

“(Membawa dokumen) macam-macam. Ada Anggaran Dasar/Rumah Tangga,” kata Lukman Edy di lobi Gedung PBNU.

Ketua Lembaga Talif wan Nasyr (LTN) PBNU, Ishaq Zubaeri Raqib, mengatakan pemanggilan mantan anggota DPR RI dapil Riau II itu diperlukan oleh Tim Lima lantaran pengalaman Lukman Edy saat menjabat Sekjen PKB pada 2005-2007 dan 2009-2014. Keterangan dari Lukman Edy diharapkan dapat memperkaya data tim.

“Beliau pernah menjabat Sekjen PKB, dan diharapkan bisa mengumpulkan keterangan-keterangan yang lengkap untuk memperkaya data-data yang diperlukan oleh tim,” kata Ishaq di kantor PBNU, Rabu.

Sementara itu, di lokasi yang sama, Lukman Edy mengatakan pihaknya menjelaskan mengenai perubahan AD/ART PKB setelah Muktamar PKB di Bali pada 2019. Lukman menilai terjadi perubahan di struktur PKB yang menghilangkan sejumlah peran Dewan Syuro. Hal itu berdampak pada sentralisasi kepemimpinan di bawah ketua umum.

“Akibat hilangnya kewenangan Dewan Syuro ini, kemudian kepemimpinan PKB itu tersentralisasi di ketua umum,” kata pria asal Indragiri Hilir, Riau ini.

Dia menjelaskan, Muktamar di Bali itu secara eksplisit menyatakan bahwa ketua umum punya kewenangan yang luar biasa. Bukan hanya menentukan kebijakan-kebijakan partai yang strategis, tapi bahkan bisa memberhentikan DPW dan DPC tanpa musyawarah, baik di tingkat wilayah maupun cabang.

Lukman Edy juga menjabarkan kepada Tim Lima PBNU mengenai keuangan PKB yang disebutnya tidak transparan dan akuntabel. Menurut pria yang pernah maju di Pilgub Riau 2018 itu, sampai saat ini tidak ada transparansi di PKB ihwal keuangan fraksi, dana pemilu, dana pileg, dana pilpres, hingga dana Pilkada. Persoalan itu, kata dia, adalah hal yang substansial di lingkup internal PKB.

“Tidak pernah diaudit, tidak pernah dipertanggungjawabkan kepada konstituen, tidak pernah dipertanggungjawabkan kepada forum-forum pertanggungjawaban, seperti muktamar atau rapat-rapat dan sebagainya,” katanya.

Selanjutnya: Kenapa Sekjen PBNU Ogah Datangi Undangan PBNU

Berita terkait

PKB Rekrut Anak Muda Jadi Pengurus, Akademisi Sebut Bentuk Kepedulian kepada Gen Z

3 jam lalu

PKB Rekrut Anak Muda Jadi Pengurus, Akademisi Sebut Bentuk Kepedulian kepada Gen Z

Cak Imin mengatakan PKB merekrut anak muda untuk mendukung regenerasi di partainya.

Baca Selengkapnya

Ragam Respons ihwal PKB Rekrut Kaum Muda Jadi Pengurus, Ada Ais dan Gielbran

4 jam lalu

Ragam Respons ihwal PKB Rekrut Kaum Muda Jadi Pengurus, Ada Ais dan Gielbran

Ais Shafiyah Asfar ditunjuk sebagai Ketua Harian PKB dan Gielbran M. Noor sebagai Wakil Ketua Harian. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Menag Yaqut Cholil Qoumas Mangkir Lagi dari Panggilan Pansus Haji, Apa Saja Alasannya?

4 jam lalu

Menag Yaqut Cholil Qoumas Mangkir Lagi dari Panggilan Pansus Haji, Apa Saja Alasannya?

Menag Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut mangkir lagi dari panggilan Pansus Haji DPR. Apa lagi alasannya?

Baca Selengkapnya

Sekjen Kemenag: Menag di Eropa, MRA Sertifikasi Halal dan Ikut Pertemuan Internasional Perdamaian

5 jam lalu

Sekjen Kemenag: Menag di Eropa, MRA Sertifikasi Halal dan Ikut Pertemuan Internasional Perdamaian

Menag dijadwalkan mengikuti sejumlah kegiatan di Eropa.

Baca Selengkapnya

Cerita Gielbran dari Ketua BEM UGM Jadi Wakil Ketua Harian PKB

5 jam lalu

Cerita Gielbran dari Ketua BEM UGM Jadi Wakil Ketua Harian PKB

Kisah Gielbran dari Ketua BEM UGM menjadi Wakil Ketua Harian PKB.

Baca Selengkapnya

Bos Lion Air Rusdi Kirana Jadi Waketum PKB 2024-2029

6 jam lalu

Bos Lion Air Rusdi Kirana Jadi Waketum PKB 2024-2029

Bos maskapai Lion Air Rusdi Kirana masuk pengurus PKB periode 2024-2029 sebagai Waketum. Ada tujuh orang menjabat sebagai Waketum.

Baca Selengkapnya

Profil Ais Shafiyah Asfar, Politikus Muda yang Jadi Ketua Harian PKB

17 jam lalu

Profil Ais Shafiyah Asfar, Politikus Muda yang Jadi Ketua Harian PKB

Berikut ini profil Ais Shafiyah Asfar yang dipilih sebagai Ketua Harian PKB. Ais diketahui masih berumur 23 tahun dan kandidat doktor di Unair.

Baca Selengkapnya

Susunan Lengkap Pengurus PKB 2024-2029

20 jam lalu

Susunan Lengkap Pengurus PKB 2024-2029

Bos maskapai Lion Air Rusdi Kirana masuk pengurus PKB. Ada tujuh orang menjabat wakil ketua umum.

Baca Selengkapnya

Cerita Ais Shafiyah Asfar Terpilih jadi Ketua Harian PKB, Sempat Jalani Serangkaian Tes

20 jam lalu

Cerita Ais Shafiyah Asfar Terpilih jadi Ketua Harian PKB, Sempat Jalani Serangkaian Tes

Ais Shafiyah Asfar mengatakan bahwa dirinya juga akan berkomitmen untuk mendukung program PKB ke depannya.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Ketua Harian PKB Ais Shafiyah Asfar

21 jam lalu

Rekam Jejak Ketua Harian PKB Ais Shafiyah Asfar

Ketua Harian PKB, Ais Shafiyah Asfar, pernah jadi juru bicara Anies-Muhaimin. Ia adalah putri dari seorang dosen Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya