Joni Pemanjat Tiang Bendera Tak Lolos Tes TNI karena Tinggi Badan Kurang

Reporter

Yohanes Seo

Editor

Imam Hamdi

Kamis, 8 Agustus 2024 21:20 WIB

Yohanes Gama Marschal Lau, atau biasa dipanggil Joni, kembali viral di media sosial. Terkini karena gagal seleksi penerimaan anggota TNI. FOTO/X

TEMPO.CO, Kupang - Komandan Resor Militer 161 Wirasakti Kupang, Brigadir Jenderal TNI Joao Xavier Barreto Nunes menyatakan Yohanes Gama Marschal Lau alias Joni tidak lolos tes untuk menjadi prajurut TNI karena tinggi badannya kurang 4,2 centimeter (cm) dari seharusnya 160 cm.

"Tinggi badan Joni 155,8 cm, sehingga masih kurang 4,2 cm," kata Danrem Joao kepada wartawan, Kamis, 8 Agustus 2024.

Joni adalah anak laki-laki asal Nusa Tenggara Timur atau NTT pemanjat tiang bendera saat upacara HUT RI ke-73 pada 2018 silam. Video bocah kelas VII SMP 1 Silawan, Atambua, Flores itu mendadak populer saat memanjat tiang bendera. Aksinya yang heroik membetulkan tali yang tersangkut agar Sang Saka Merah Putih dapat berkibar banjir pujian. Bahkan Joni dijanjikan untuk diprioritaskan masuk TNI.

Namun, Joni gagal saat mengikuti seleksi menjadi prajurit TNI beberapa waktu lalu, karena masalah tinggi badan. Menurut Joao, tinggi badan syarat mutlak menjadi anggota TNI. Sehingga tinggi badannya harus ditingkatkan hingga mencapai 160 cm.

"Di NTT, syarat tinggi badan normalnya 163 cm, namun jika daerah masuk dalam kategori tertinggal, termiskin dan terbelakang (3T) tinggi badan hanya 160 cm," jelasnya.

Advertising
Advertising

Masalah tinggi badan Joni ini, Danrem mengaku berusaha membantu untuk menaikkan tinggi badannya. "Semoga saja masih bisa, karena umurnya sudah 19 tahun. Tadi malam anggota saya sudah melakukan terapi ditarik," jelasnya.

Saat tes, menurut dia, Joni tidak dikhususkan, namun saat kembali karena tidak memenuhi syarat, banyak isu-isu yang beredar. "Tidak apa-apa, kami anggap itu biasa saja, karena kami anggap itu standar," ujarnya.

Saat ikut tes, katanya, Joni tidak membawa piagam yang diberikan, namun setelah dicek, piagam yang diberikan kepada Joni adalah piagam apresiasi atas jasanya yang telah membantu negara saat upacara HUT TNI pada saat tali bendera putus.

"Jadi piagam itu hanya ucapan terima kasih, tidak ada memo khusus. Jika ada memo mungkin kami akan pertimbangkan," katanya.

Seleksi ini dilakukan secara ketat, karena harus benar-benar memenuhi syarat calon prajutir yang terpilih. Joni dan masyarakat lain, kata dia, punya peluang sama untuk masuk TNI. "Bukan hanya Joni, tapi seluruh masyarakat berpeluang menjadi anggota TNI," ujarnya.

Pilihan editor: Ketika Lukman Edy Siapkan 100 Advokat Hadapi Laporan PKB ke Polisi

Berita terkait

KSAD Maruli Imbau Prajurit TNI Hindari Gaya Hidup Mewah

4 hari lalu

KSAD Maruli Imbau Prajurit TNI Hindari Gaya Hidup Mewah

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak meminta para prajurit TNI AD untuk menghindari gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Prabowo Ungkit Soal Nilai 11 dari 100, Kenapa?

16 hari lalu

Lagi-lagi Prabowo Ungkit Soal Nilai 11 dari 100, Kenapa?

Prabowo ungkit kembali nilai 11 dari 100 yang diberikan Anies Baswedan saat debat capres, sebelumnya di Kongres PAN, terakhir di Apel Kader Gerindra.

Baca Selengkapnya

Puluhan Petugas Pengamanan Kunjungan Jokowi ke Jawa Barat Keracunan Nasi Box

21 hari lalu

Puluhan Petugas Pengamanan Kunjungan Jokowi ke Jawa Barat Keracunan Nasi Box

Istana Kepresidenan masih memperdalam kasus keracunan petugas pengamanan kunjungan Jokowi ke Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

KBRI London Menyelenggarakan Upacara Bendera HUT RI ke-79

30 hari lalu

KBRI London Menyelenggarakan Upacara Bendera HUT RI ke-79

Salah satu anggota Paskibraka dalam perayaan HUT RI ke-79 di KBRI London adalah Puteri Indonesia Pariwisata 2014 yang sedang menempuh studi di Inggris

Baca Selengkapnya

Upacara Bendera HUT RI di Afrika Selatan Diikuti WNA

30 hari lalu

Upacara Bendera HUT RI di Afrika Selatan Diikuti WNA

KBRI Pretoria menyelenggarakan Upacara Peringatan HUT RI ke-79 dalam suasana hikmat. Beberapa kelompok WNA ikut upacara bendera.

Baca Selengkapnya

Senjata Anti-drone Pindad di IKN dan Refleksi HUT RI Petani Kendeng di Top 3 Tekno

31 hari lalu

Senjata Anti-drone Pindad di IKN dan Refleksi HUT RI Petani Kendeng di Top 3 Tekno

Selain senjata baru Pindad di IKN dan refleksi kemerdekaan petani Kendeng itu, ada pula hasil studi IBM yang ungkap nafsu besar adopsi AI di Indonesia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Umat Yahudi Ibadah di Masjid Al Aqsa

32 hari lalu

Top 3 Dunia; Umat Yahudi Ibadah di Masjid Al Aqsa

Top 3 dunia pada 17 Agustus 2024, diurutan pertama berita tentang masjid al Aqsa yang digunakan umat Yahudi untuk ibadah.

Baca Selengkapnya

Prabowo soal Perayaan HUT RI Tahun Depan: Insyaallah di Sini Lagi

32 hari lalu

Prabowo soal Perayaan HUT RI Tahun Depan: Insyaallah di Sini Lagi

Prabowo bilang kemungkinan tahun depan HUT RI digelar lagi di IKN tahun depan.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Terakhir Larang Hijab Petugas Paskibraka 2024

32 hari lalu

Sederet Kontroversi Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Terakhir Larang Hijab Petugas Paskibraka 2024

Kepala BPIP Yudian Wahyudi berkali-kali buat pernyataan kontroversial, terakhir larangan hijab bagi anggota Paskibraka 2024. Pernah larang bercadar.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Kepala BPIP, Yudian Wahyudi yang Sempat Larang Penggunaan Hijab Petugas Paskibraka di IKN

32 hari lalu

Rekam Jejak Kepala BPIP, Yudian Wahyudi yang Sempat Larang Penggunaan Hijab Petugas Paskibraka di IKN

Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengklarifikasi larangan penggunaan hijab Pasukan Paskibraka 2024. Bagaimana rekam jejaknya?

Baca Selengkapnya