PKS Sarankan Anies Gabung Parpol untuk Permudah Tiket Cagub di Pilkada Jakarta

Rabu, 7 Agustus 2024 19:17 WIB

Anies Baswedan bercengkarama dengan masyarakat saat Car Free Day, di Jakarta, Minggu, 4 Agustus 2024. Anies dan istrinya sempat menyapa warga hingga berfoto bersama warga saat CFD. TEMPO/Ilham Baliandra

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera atau DPW PKS Jakarta Khoirudin mengusulkan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk bergabung ke dalam partai politik. Hal itu, kata dia, perlu dilakukan agar mempermudah peroleh tiket pencalonan di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta.

Dia mengusulkan Anies bergabung ke partai lain untuk bisa menambah suara sebagai syarat pendaftaran di Pilkada Jakarta."Yang paling mungkin Pak Anies pakai jaket partai lain sehingga terjadilah dua partai koalisi, cukup syarat untuk mendaftar," kata Khoirudin saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024.

Wakil Ketua DPRD Jakarta itu juga menawarkan solusi lain kepada Anies untuk mempermudah pencalonannya sebagai gubernur Jakarta, yakni bergabung sebagai kader PKS. "Atau, Pak Anies pakai jaket PKS aja. Kami lepas wakilnya," ujarnya.

Namun, jika Anies memilih ke partai lain, Khoirudin mengatakan jatah wakil harus dari PKS."(Sohibul) enggak ada gantinya. Harus Sohibul Iman. Harus jatah PKS," ujarnya.

Khoirudin menyatakan partainya memprioritaskan mantan Presiden PKS Sohibul Iman untuk maju Pilkada Jakarta. Sebagai partai dengan kursi DPRD terbanyak, Khoirudin menyampaikan, kader PKS minimal menjabat sebagai wakil gubernur.

Advertising
Advertising

"Kami bertahan untuk tetap mengusung Sohibul Iman karena kami menang. Ini harga diri. Simbol politik kami ada di gubernur atau wakil gubernur. Kalau enggak ada dua-duanya, apa kata dunia?" tuturnya.

Lebih lanjut, Khoirudin menginginkan agar koalisi untuk mendukung Anies di Jakarta dapat segera terbentuk. Dia juga mengaku bahwa pengusungan Sohibul Iman menjadi salah satu permasalahan yang dibahas saat penjajakan dengan partai lain.

"Masalahnya, kami kan pemenang, kami kan harus minimal dapat wakil gubernur. Kalau gubernur enggak dapat, wakilnya harus dapat. Kalau enggak, apa kata dunia?" ucapnya.

Terpisah, juru bicara PKS, Pipin Sopian, mengatakan, partainya tidak akan mengubah peta pencalonan, pasangan calon yang bakal diusung di Pilkada Jakarta adalah Anies Baswedan dan Muhammad Sohibul Iman.

"Surat Keputusan rekomendasi dukungannya sudah diterbitkan Dewan Pimpinan Pusat partai," kata Pipin kepada Tempo melalui pesan singkat, Rabu, 7 Agustus 2024.

ANDI ADAM berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor:Profil I Nyoman Nuarta, Arsitektur Istana Garuda IKN yang Disebut Mirip Kelelawar

Berita terkait

Kegiatan Paslon Pilkada Jakarta 2024 Usai Hasil Survei Sebut Elektabilitas Mulai Naik-Turun

16 menit lalu

Kegiatan Paslon Pilkada Jakarta 2024 Usai Hasil Survei Sebut Elektabilitas Mulai Naik-Turun

Elektabilitas paslon Pilkada Jakarta 2024 naik turun. Mulai dari Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardhan, sampai Pramono Anung-Rano Karno.

Baca Selengkapnya

H-22 Pilkada 2024: Respons Ridwan Kamil yang Elektabilitasnya Nyaris Tersusul oleh Pramono Anung

2 jam lalu

H-22 Pilkada 2024: Respons Ridwan Kamil yang Elektabilitasnya Nyaris Tersusul oleh Pramono Anung

Ridwan Kamil angkat bicara soal posisinya dalam hasil survei Pilkada 2024 di DKI Jakarta yang berbalapan dengan Pramono Anung-Rano Karno.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

3 jam lalu

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan paslon Pramono-Rano unggul dari RIDO dan Dharma-Kun di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

3 jam lalu

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin menuturkan Ridwan Kamil adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Poltracking soal Sanksi dari Dewan Etik Persepsi: Tidak Adil dalam Proses Penyelidikan

4 jam lalu

Respons Poltracking soal Sanksi dari Dewan Etik Persepsi: Tidak Adil dalam Proses Penyelidikan

Poltracking Indonesia menilai bahwa keputusan dewan etik Persepsi tidak adil.

Baca Selengkapnya

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

15 jam lalu

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

Persepi memberi sanksi kepada Poltracking Indonesia. Lembaga itu dilarang merilis hasil survei tentang Pilkada Jakarta tanpa persetujuan Persepi.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

16 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

16 jam lalu

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

Pramono Anung mengklaim politik riang gembira itu menjadi ciri khas pasangan nomor urut 3 dalam berkampanye.

Baca Selengkapnya

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

16 jam lalu

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

Dewan Etik Persepi menggelar penyelidikan terhadap hasil survei LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta. Keduanya telah diperiksa.

Baca Selengkapnya

Pramono Respons Kapan Bertemu Anies: Hanya Saya dan Bang Doel yang Tahu

18 jam lalu

Pramono Respons Kapan Bertemu Anies: Hanya Saya dan Bang Doel yang Tahu

Pramono Anung tidak menjawab secara gamblang kapan pertemuannya dengan Anies Baswedan bakal digelar.

Baca Selengkapnya