Tim Pansus PKB Besutan PBNU akan Sowan ke Ma'ruf Amin

Senin, 5 Agustus 2024 20:21 WIB

Wapres Minta PBNU dan PKB Tak Berkonflik dan Fokus Pada Tugas Utama

TEMPO.CO, Jakarta - Tim panel Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan mendatangi sesepuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), termasuk pendiri partai seperti Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Rais Syuriah PBNU Muhammad Cholil Nafis mengatakan, kunjungan ke para sesepuh PKB untuk menggali informasi lebih dalam perihal sejarah terbentuk dan hubungan PBNU-PKB.

“Insya Allah nanti kami juga akan mendatangi. Ini sowan, bukan manggil ya. Ke Maruf Amin karena beliau dari awal adalah salah seorang yang mendirikan PKB,” kata Cholil Nafis di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin, 5 Agustus 2024.

Cholil mengatakan, tim panel PBNU akan mendatangi pengurus senior PKB yang mengetahui sejarah PKB dan NU. Sedangkan PBNU akan mengirim undangan kepada tokoh PKB yang masih muda untuk silaturahmi ke PBNU. “Kami kumpulkan yang muda, baru nanti kami sowan ke mereka yang tua. Jangan yang tua duluan, ya,” kata dia.

Dia tidak secara gamblang mengungkapkan hal yang dilakukan PBNU setelah semua informasi dikumpulkan oleh tim panel. Cholil hanya mengatakan, informasi yang diperoleh akan dibahas di internal panel dan disampaikan ke PBNU. “Nanti akan dimusyawarahkan di PBNU. Langkah-langkah apa yang pas untuk kita lakukan untuk kebaikan PBNU demi kebaikan PKB juga,” kata dia.

PBNU membentuk tim panel, yang sebelumnya disebut panita khusus PKB atau Tim Lima, setelah rapat pleno PBNU di Jakarta pada Ahad, 28 Juli 2024. Tim tersebut terdiri atas sembilan orang, yakni Ketua PBNU Umarsyah, Katib Syuriah PBNU Ikhsan Abdullah, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Suleman Tanjung, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Imron Rosyadi Hamid, Rais Syuriah PBNU Muhammad Cholil Nafis, Ketua PBNU Miftah Faqih, Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi, Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla, dan Wasekjen PBNU Najib Azka. Panel ini dipimpin Wakil Rais Aam PBNU Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni.

Advertising
Advertising

Pembentukan tim panel ini ditengarai berhubungan dengan tensi memanas antara Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Keduanya disebut-sebut berselisih setelah Cak Imin, sapaan Muhaimin, menginisiasi pembentukan panitia khusus untuk menyelisik penyelenggaran haji atau pansus haji di DPR RI. Pansus ini akan menyelidiki Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas karena dugaan penyelewengan kuota haji.

Gus Yahya berang dengan pembentukan pansus haji dan mempertanyakan urgensi pembentukannya. Gus Yahya merupakan kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. "Ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kami, pansus haji kemudian menyerang NU. Jangan-jangan ini masalah pribadi gara-gara menterinya adik saya, misalkan," kata Yahya kepada wartawan seusai rapat pleno PBNU di Jakarta pada Ahad, 28 Juli 2024.

Pleno PBNU meminta agar hubungan PBNU dengan PKB dikaji ulang. Gus Yahya lantas menunjuk Wakil Rais Aam PBNU Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni untuk memimpin tim pengkaji yang disebut Panitia Khusus PKB.

Pilihan Editor:

Sekjen PKB Hasanuddin Wahid Sebut Undangan PBNU Seperti Dagelan

Berita terkait

Ketika Gus Ipul Bilang bahwa Suasana Rapat Perdana dengan Cak Imin Nyaman dan Tidak Kaku

2 hari lalu

Ketika Gus Ipul Bilang bahwa Suasana Rapat Perdana dengan Cak Imin Nyaman dan Tidak Kaku

Hubungan Gus Ipul dan Cak Imin sempat memanas imbas 'perseteruan' PBNU dan PKB.

Baca Selengkapnya

Dulu Seteru, Cak Imin dan Gus Ipul Rapat Bersama Bahas Penyiapan Program Kerja

2 hari lalu

Dulu Seteru, Cak Imin dan Gus Ipul Rapat Bersama Bahas Penyiapan Program Kerja

Cak Imin dan Gus Ipulsiap bekerja sama dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Kejagung Bakal Panggil Ayah Ronald Rannur Terkait Aliran Dana ke Zarof Ricar

4 hari lalu

Kejagung Bakal Panggil Ayah Ronald Rannur Terkait Aliran Dana ke Zarof Ricar

Kejaksaan Agung buka peluang panggil Edward Tannur terkait aliran dana tersangka suap eks pejabat MA, Zarof Ricar.

Baca Selengkapnya

Petualangan Politik Cak Imin, Rival di Pilpres hingga Jadi Menteri Prabowo

8 hari lalu

Petualangan Politik Cak Imin, Rival di Pilpres hingga Jadi Menteri Prabowo

Cak imin sapaan akrabnya, masuk ke dalam menteri di kabinet Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut 3 Jatah Ketua Komisi di DPR Jadi Panasea Bagi NasDem

9 hari lalu

Pengamat Sebut 3 Jatah Ketua Komisi di DPR Jadi Panasea Bagi NasDem

Perolehan jumlah 3 kursi pimpinan komisi bagi NasDem di DPR, menjadi panasea bagi Surya Paloh dan jajaran setelah menyatakan tak masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Pimpinan DPR Sebut Badan Aspirasi Masyarakat Siap Bekerja

9 hari lalu

Pimpinan DPR Sebut Badan Aspirasi Masyarakat Siap Bekerja

Badan Aspirasi Masyarakat DPR akan segera siap bekerja menampung aspirasi warga negara baik secara langsung maupun tidak langsung.

Baca Selengkapnya

Kejati Jatim Buka Suara soal Penangkapan 3 Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur

10 hari lalu

Kejati Jatim Buka Suara soal Penangkapan 3 Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur

Ketiganya merupakan hakim yang memvonis bebas pelaku penganiayaan Dini Sera Afriyanti, Ronald Tannur.

Baca Selengkapnya

PKB Kirim Dua Nama untuk Pimpin Komisi VI dan Komisi VIII DPR RI

11 hari lalu

PKB Kirim Dua Nama untuk Pimpin Komisi VI dan Komisi VIII DPR RI

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menyampaikan partainya mengirim dua ketua dan sembilan wakil ketua untuk duduk di kursi komisi DPR RI.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul dan Cak Imin Sama-sama Diangkat Jadi Menteri, Pengamat Politik: Bisa Meredakan Ketegangan PBNU-PKB

11 hari lalu

Gus Ipul dan Cak Imin Sama-sama Diangkat Jadi Menteri, Pengamat Politik: Bisa Meredakan Ketegangan PBNU-PKB

Pengangkatan Gus Ipul dan Cak Imin sebagai menteri Kabinet Merah Putih dinilai bisa meredakan tensi hubungan PBNU-PKB yang sempat memanas.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ajak Publik Optimistis Sambut Era Prabowo-Gibran, PKB Yakin Swasembada Pangan Tercapai

12 hari lalu

Gerindra Ajak Publik Optimistis Sambut Era Prabowo-Gibran, PKB Yakin Swasembada Pangan Tercapai

Gerindra yakin, dengan kolaborasi eksekutif-legislatif, pemerintahan Prabowo-Gibran bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.

Baca Selengkapnya