KSAD Maruli Sebut Alutsista Tak Cukup untuk Jaga Wilayah Perbatasan

Jumat, 2 Agustus 2024 12:27 WIB

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memberikan keterangan soal ledakan Gudmurah Kodam Jaya Ciangsana, di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 31 Maret 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak menyebut pengamanan wilayah perbatasan negara Republik Indonesia dengan negara tetangga tidak cukup apabila hanya mengandalkan alat utama sistem senjata atau alutsista. Sebab, menurut dia, Indonesia memiliki konsep teritorial dengan pengamanan rakyat semesta.

"Jangan menganggap perbatasan RI dengan negara tetangga seperti perbatasan negara di Eropa," kata Maruli dalam keterangan resmi, Jumat, 2 Agustus 2024.

Menurut Maruli, para militer terdahulu dalam sejarahnya kerap membuat pertahanan bangsa secara rumit. Mereka tak hanya mengandalkan alutsista sebagai sistem pertahanan untuk menjaga wilayah perbatasan negara.

Maruli mengatakan salah satu upaya yang bisa diambil untuk menjaga wilayah perbatasan agar aman dan damai ialah dengan peranan satgas. Menurut dia, adanya peran satgas itu untuk menyejahterakan masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan.

Dia memerintahkan para satgas itu bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah daerah di wilayah penugasan. "Kalian (satgas) bikin masyarakat sekitar meningkat kehidupannya, bikin percaya pada kalian dan negara," kata Maruli.

Advertising
Advertising

Maruli menyebut, masyarakat yang berada di sekitaran wilayah perbatasan itu yang akan ikut membantu TNI menjaga perbatasan negara. Ia menilai langkah menyejahterakan masyarakat itu sebagai cara paling efektif dibanding hanya mengandalkan alutsista.

Berdasarkan catatan Tempo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sejak menjabat telah membeli sejumlah alutsista. Tercatat pada Juli 2020, Prabowo memesan 500 unit kendaraan taktis 4x4 produksi PT Pindad. Setahun berselang, Prabowo kembali menggelontorkan anggaran kementeriannya untuk pengadaan alutsista. Pemerintah menandatangani kontrak kerja sama pembelian kapal perang fregat dari perusahaan kapal Itali, Fincantieri.

Pada Februari 2022, Prabowo membeli 42 unit pesawat tempur Dassault Rafale dari perusahaan Prancis. Kementerian Pertahanan juga membeli dua kapal selam Scorpene asal Prancis di waktu yang sama.

Di tahun keempatny sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo membeli 12 unit pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Prabowo turut memborong 24 pesawat tempur F-15EX dari Amerika Serikat pada Agustus 2023. Satu bulan setelahnya, Prabowo menandatangani kontrak pengadaan kapal selam untuk TNI Angkatan Laut, bersama PT BTI Indo Tekno.

Kementerian Keuangan juga mencatat anggaran belanja untuk alutsista pada 2024 naik dari angka semula yang disepakati presiden sebesar 20,75 miliar dolas AS menjadi 25 miliar dolar AS. Prabowo menyebut, pengadaan alutsista khususnya untuk Angkatan Udara menjadi prioritas belanja kementeriannya. Apalagi, kata Prabowo, alokasi anggaran belanja alutsista yang bersumber dari pinjaman luar negeri naik.

Prabowo menilai, anggaran pertahanan yang memadai untuk belanja alutsista penting karena untuk memastikan prajurit dan alat pertahanannya dalam keadaan siap tempur. Hal itu, ujarnya, guna menjaga kedaulatan dan batas-batas wilayah negara dari ancaman asing.

"Dalam masalah pertahanan, yang paling penting adalah kesiapan. Tidak bisa terjadi sesuatu, baru bergerak mencari alat. Tidak bisa itu," ucap Prabowo, akhir 2023 lalu.

Pilihan Editor: KSAD Maruli Simanjuntak Minta Prajurit Fokus Mengabdi, Tapi Setuju TNI Berbisnis

Berita terkait

KSAD Maruli Imbau Prajurit TNI Hindari Gaya Hidup Mewah

5 hari lalu

KSAD Maruli Imbau Prajurit TNI Hindari Gaya Hidup Mewah

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak meminta para prajurit TNI AD untuk menghindari gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

KSAD Maruli Beberkan Arahan Jokowi ke TNI AD saat di IKN

5 hari lalu

KSAD Maruli Beberkan Arahan Jokowi ke TNI AD saat di IKN

Jokowi meminta TNI-Polri menjaga stabilitas keamanan nasional untuk mendukung kelancaran pembangunan IKN dan transisi pemerintah.

Baca Selengkapnya

KSAD Sebut Pembentukan Angkatan Siber TNI Dilanjutkan di Era Prabowo

7 hari lalu

KSAD Sebut Pembentukan Angkatan Siber TNI Dilanjutkan di Era Prabowo

KSAD mengatakan pembentukan Angkatan Siber TNI sudah pasti terjadi.

Baca Selengkapnya

TNI Kerahkan 4.300 Pasukan dan Alutsista Pengamanan Kedatangan Paus Fransiskus dan Agenda ISF 2024

17 hari lalu

TNI Kerahkan 4.300 Pasukan dan Alutsista Pengamanan Kedatangan Paus Fransiskus dan Agenda ISF 2024

TNI bakal mengerahkan 4.300 pasukan untuk mengamankan kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Waswas Terdampak Konflik Myanmar, Cina akan Patroli Bersenjata di Perbatasan

24 hari lalu

Waswas Terdampak Konflik Myanmar, Cina akan Patroli Bersenjata di Perbatasan

Cina mengerahkan unit-unit tentara dan patroli gabungan di dekat perbatasan dengan Myanmar yang sedang dilanda konflik.

Baca Selengkapnya

Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

24 hari lalu

Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

Hari Genosida Rohingya diperingati tiap 25 Agustus sejak 2017, ketika ratusan ribu pengungsi Rohingya menyeberangi perbatasan ke Bangladesh

Baca Selengkapnya

Rusia Menggugat Wartawan CNN

28 hari lalu

Rusia Menggugat Wartawan CNN

Seorang wartawan CNN digugat badan keamanan Rusia karena melintasi wilayah perbatasan Kursk secara ilegal demi pemberitaan.

Baca Selengkapnya

Tentara Korea Utara Membelot ke Korea Selatan Melalui Perbatasan Timur

30 hari lalu

Tentara Korea Utara Membelot ke Korea Selatan Melalui Perbatasan Timur

Pembelotan warga Korea Utara melintasi perbatasan menuju Korea Selatan dianggap berisiko dan relatif jarang terjadi.

Baca Selengkapnya

Kepala BSKDN Soroti Peran Perbatasan dalam Ketahanan Nasional

32 hari lalu

Kepala BSKDN Soroti Peran Perbatasan dalam Ketahanan Nasional

Kepala BSKDN menegaskan pentingnya kawasan perbatasan dalam menjaga ketahanan nasional.

Baca Selengkapnya

Kronologi Yonzipur 5/ABW Gagalkan Penyelundupan Sabu 8,4 Kg

35 hari lalu

Kronologi Yonzipur 5/ABW Gagalkan Penyelundupan Sabu 8,4 Kg

Yonzipur 5/Abw menggagalkan penyelundupan sabu seberat 8,4 Kg. Selain itu, Satgas Pamtas juga berhasil gagalkan penyelundupan sabu seberat 2 Kg.

Baca Selengkapnya