KSAD Maruli Simanjuntak Minta Prajurit Fokus Mengabdi, Tapi Setuju TNI Berbisnis

Rabu, 31 Juli 2024 16:17 WIB

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memberikan keterangan soal ledakan Gudmurah Kodam Jaya Ciangsana, di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 31 Maret 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan prajurit militer harus siap berkorban dan mengabdi sepenuhnya kepada bangsa dan negara. Dia meminta agar para prajurit TNI fokus pada pengabdian kepada bangsa.

"Pengabdian harus selalu ditempatkan pada posisi tertinggi," kata Maruli dalam keterangan resminya Rabu, 31 Juli 2024.

Ia mengungkapkan, persentase pengabdian itu tergantung pada prioritas individu prajurit. Jenderal bintang empat itu menyebut, ada prajurit yang prioritasnya memang mencari pekerjaan, ada pula yang mencari penghidupan.

"Tapi seiring waktu, persentase pengabdian kita dituntut harus lebih tinggi, kalau bisa sampai 100 persen," ucapnya.

Dia meminta agar para prajurit TNI selalu bersyukur atas kesejahteraan yang ada. Karena itu, ia meminta supaya prajurit TNI menghindari gaya hidup mewah.

Advertising
Advertising

Di kesempatan sebelumnya, Maruli menyatakan bahwa setuju dengan usulan prajurit TNI boleh berbisnis. Wacana penghapusan larangan berbisnis untuk prajurit TNI ini muncul dalam usulan revisi Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia atau UU TNI.

Maruli mengatakan, bahwa saat ini ada sejumlah anggota TNI yang membutuhkan pendapatan sampingan. Bahkan, katanya, ada prajurit TNI yang juga mencari pemasukan dengan menjadi sopir ojek online atau ojol.

"Dua tiga jam ngojek kan lumayan," ujarnya di Mabes TNI, Senin, 22 Juli 2024 seperti dilansir dari Antara.

Dia juga menyinggung soal kebutuhan ekonomi para prajurit militer. Menurut dia, kebutuhan prajurit TNI saat ini tidak sedikit. Salah satunya ialah kebutuhan biaya pendidikan untuk anak-anak.

Karena faktor ekonomi dan kebutuhan itu, Maruli menilai larangan berbisnis bagi prajurit TNI semestinya dihapuskan. Namun, ia mengimbau agar prajurit TNI tetap wajib mengikuti apel pagi dan apel petang secara rutin. "Yang penting hadir (bertugas)," katanya.

Keinginan penghapusan larangan berbisnis bagi TNI ini muncul melalui surat dari Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto. Usulan ini disampaikan Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI Laksda Kresno Buntoro dalam Dengar Pendapat Publik RUU Perubahan TNI pada 11 Juli lalu.

Adapun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui revisi UU TNI menjadi inisiatif DPR. Namun, pembahasan antara pemerintah dan dewan soal ini belum dimulai.

Pilihan Editor: Alasan PKB Usung Acep Adang Ruhiat sebagai Bacawagub di Pilgub Jabar

Berita terkait

KSAD Maruli Imbau Prajurit TNI Hindari Gaya Hidup Mewah

5 hari lalu

KSAD Maruli Imbau Prajurit TNI Hindari Gaya Hidup Mewah

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak meminta para prajurit TNI AD untuk menghindari gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

KSAD Maruli Beberkan Arahan Jokowi ke TNI AD saat di IKN

5 hari lalu

KSAD Maruli Beberkan Arahan Jokowi ke TNI AD saat di IKN

Jokowi meminta TNI-Polri menjaga stabilitas keamanan nasional untuk mendukung kelancaran pembangunan IKN dan transisi pemerintah.

Baca Selengkapnya

KSAD Sebut Pembentukan Angkatan Siber TNI Dilanjutkan di Era Prabowo

7 hari lalu

KSAD Sebut Pembentukan Angkatan Siber TNI Dilanjutkan di Era Prabowo

KSAD mengatakan pembentukan Angkatan Siber TNI sudah pasti terjadi.

Baca Selengkapnya

TNI AD Diusulkan Bisa Lakukan Penegakan Hukum di DIM Revisi UU TNI, Imparsial: Melenceng dari UUD 1945

34 hari lalu

TNI AD Diusulkan Bisa Lakukan Penegakan Hukum di DIM Revisi UU TNI, Imparsial: Melenceng dari UUD 1945

Imparsial menilai usulan pemberian kewenangan TNI AD untuk melakukan penegakan hukum di DIM revisi UU TNI mengancam demokrasi dan HAM

Baca Selengkapnya

KSAD Maruli Simanjuntak Matangkan Persiapan Menjelang Pilkada 2024, Ini yang Dilakukannya

40 hari lalu

KSAD Maruli Simanjuntak Matangkan Persiapan Menjelang Pilkada 2024, Ini yang Dilakukannya

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan TNI AD terus memantapkan sejumlah hal terkait persiapan pelaksanaan pesta Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Setuju Cabut Larangan TNI Berbisnis, Kenapa?

40 hari lalu

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Setuju Cabut Larangan TNI Berbisnis, Kenapa?

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak setuju TNI berbisnis lantaran tingginya kebutuhan ekonomi prajurit militer saat ini Apa alasan lainnya?

Baca Selengkapnya

Meski Tuai Kritik, DPR Tetap Lanjutkan Pembahasan Revisi UU TNI-Polri

42 hari lalu

Meski Tuai Kritik, DPR Tetap Lanjutkan Pembahasan Revisi UU TNI-Polri

DPR memastikan pembahasan revisi UU TNI dan UU Polri akan tetap berlanjut ke tahap berikutnya. Kini DPR tinggal menunggu tindak lanjut pemerintah.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Dorong Komnas HAM Tolak Revisi UU TNI-Polri

43 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Dorong Komnas HAM Tolak Revisi UU TNI-Polri

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan mendatangi Kantor Komnas HAM di Jakarta untuk beraudiensi dengan pimpinan lembaga itu pada Rabu, 7 Agustus 2024. Dalam audiensi itu, koalisi mendesak Komnas HAM untuk menyatakan penolakannya terhadap Revisi Undang-undang atau RUU TNI dan RUU Polri.

Baca Selengkapnya

PDIP Tolak Revisi UU TNI dan RUU Polri, Badan Legislasi DPR Jalan Terus

45 hari lalu

PDIP Tolak Revisi UU TNI dan RUU Polri, Badan Legislasi DPR Jalan Terus

PDIP menolak revisi UU TNI dan RUU Polri. Badan legislasi DPR akan membahasnya setelah masa reses berakhir.

Baca Selengkapnya

Jubir PDI Perjuangan: Megawati Minta Kader Serukan Tolak Revisi UU TNI dan Polri

47 hari lalu

Jubir PDI Perjuangan: Megawati Minta Kader Serukan Tolak Revisi UU TNI dan Polri

Megawati sudah mengarahkan semua kader termasuk yang ada di Parlemen untuk menyuarakan hal ini.

Baca Selengkapnya