Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

Sabtu, 27 Juli 2024 06:33 WIB

Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui usai menghadiri acara Silaturahmi dan Tasyakuran DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Mei 2024. TEMPO/Adinda Jasmine

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menanggapi wacana Pilpres dan Pileg dilaksanakan secara terpisah. Usul tersebut sebelumnya disampaikan sejumlah pimpinan-pimpinan partai pasca pelaksanaan Pemilu 2024, di mana Pilpres dan Pileg dilakukan secara serentak.

Menurut Dasco, dirinya saat ini tidak sepakat dengan usul pemisahan Pilpres dan Pileg. “Kalau saya lebih setuju Pileg-Pilpres dibarengin,” kata Dasco kepada Tempo pada Jumat malam, 26 Juli 2024.

Dasco mengatakan pelaksanaan Pilpres dan Pileg secara bersamaan merupakan cara penyelenggaraan yang lebih ekonomis. Dia menyinggung persoalan waktu dan anggaran yang juga perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan Pemilu.

Dasco mengedepankan prinsip efektivitas dalam pelaksanaan Pilpres dan Pileg secara serentak. “Karena itu sekali kerja dan juga kemudian banyak segi penghematan di sana,” ujar Wakil Ketua DPR RI itu.

Sejumlah elite partai politik sebelumnya mengusulkan agar Pilpres dan Pileg dilaksanakan secara terpisah. Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet sempat membahas wacana tersebut dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Advertising
Advertising

"Kemarin orang pada fokus di Pilpres, sehingga lupa kalau Pileg juga perlu pilih orang yang bagus," kata Bamsoet seusai pertemuan dengan AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Juli 2024. Maka dari itu, Bamsoet berpendapat pelaksanaan Pemilu serentak perlu dievaluasi.

Selain itu, Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut Pilpres dan Pileg harus dipisah agar warga bisa mengenali calon legislatif yang akan dipilih. "Kenapa itu harus dipisahkan? Ya supaya fokus masing-masing," kata Jazilul di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis, 25 Juli 2024, seperti dikutip Antara.

Usul pemisahan Pilpres dan Pileg juga menjadi salah satu poin rekomendasi Musyarawarah Kerja Nasional atau Mukernas PKB yang dilaksanakan pada Rabu, 24 Juli 2024, PKB menyatakan bakal mendorong agar Pilpres dan Pileg dilaksanakan secara terpisah untuk Pemilu 2029.

Diketahui, pelaksanaan Pilpres dan Pileg serentak pertama kali dijalankan pada Pemilu 2019. Pilpres dan Pileg serentak sebelumnya diamanatkan dalam Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 14/PUU-XI/2013. MK memutuskan Pemilu yang dilakukan tidak serentak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

“Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 14 ayat (2), dan Pasal 112 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden bertentangan dengan UUD Republik Indonesia Tahun 1945. Amar putusan dalam angka 1 tersebut berlaku untuk penyelenggaraan Pemilu 2019 dan Pemilu seterusnya,” kata Ketua MK saat itu, Hamdan Zoelva, pada 23 Januari 2014 dikutip dari laman MK.

Pilihan Editor: Demokrat Ogah Dukung Cagub Jakarta yang Maju karena Incar Modal Pilpres 2029

Berita terkait

Partai Buruh Pasang Target Lolos ke Parlemen pada Pemilu 2029

12 jam lalu

Partai Buruh Pasang Target Lolos ke Parlemen pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal optimistis partainya bisa lolos ke parlemen pada Pemilu 2029.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Buka Suara Soal Wacana Kabinet Gemuk di Pemerintahan Prabowo

12 jam lalu

Sekjen Gerindra Buka Suara Soal Wacana Kabinet Gemuk di Pemerintahan Prabowo

Sekjen Gerindra mengatakan Prabowo berharap para menterinya nanti lebih berfokus pada penanganan program.

Baca Selengkapnya

Kritik Gencarnya Naturalisasi Pemain, Anggota Fraksi Gerindra: Ironis, Tidak Bangga

1 hari lalu

Kritik Gencarnya Naturalisasi Pemain, Anggota Fraksi Gerindra: Ironis, Tidak Bangga

Anggota Komisi Olahraga DPR RI dari Fraksi Gerindra, Nuroji, menilai naturalisasi pemain tidak bisa dilakukan terus, harus ada pembinaan pemain lokal

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

1 hari lalu

Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

Muzani mengatakan Gerindra akan berupaya untuk menggaet semua partai agar jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran bisa efektif dan tanpa gangguan.

Baca Selengkapnya

Pilkada Dharmasraya Akhirnya Hanya Diikuti Calon Tunggal, Meninggalkan Misteri

1 hari lalu

Pilkada Dharmasraya Akhirnya Hanya Diikuti Calon Tunggal, Meninggalkan Misteri

Pengalihan dukungan PKS dan NasDem terhadap Adi-Romi membuat Pilkada Dharmasraya akhirnya hanya diikuti calon tunggal.

Baca Selengkapnya

Ramai Akun Fufufafa: PAN dan Gerindra Klaim Tak Terganggu dan Terpengaruh

1 hari lalu

Ramai Akun Fufufafa: PAN dan Gerindra Klaim Tak Terganggu dan Terpengaruh

PAN dan Gerindra Tanggapi Kontroversi seputar akun media sosial Fufufafa

Baca Selengkapnya

Kisah Nasi Goreng di Antara Prabowo-Megawati

1 hari lalu

Kisah Nasi Goreng di Antara Prabowo-Megawati

Prabowo dan Megawati disebut-sebut bakal bertemu sebelum 20 Oktober 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Blak-blakan: Ungkap Pesan Prabowo hingga 4 Jurus di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Ridwan Kamil Blak-blakan: Ungkap Pesan Prabowo hingga 4 Jurus di Pilkada Jakarta

Ridwan Kamil mengungkapkan 4 jurus agar menang satu putaran di Pilkada Jakarta. Selain itu, dia juga mengungkapkan pesan dari Prabowo. Apa pesannya?

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Megawati, Pengamat: Hal yang Luar Biasa Jika Terjadi

1 hari lalu

Pertemuan Prabowo-Megawati, Pengamat: Hal yang Luar Biasa Jika Terjadi

Pertemuan antara Prabowo dan Megawati disebut akan terjadi sebelum pergantian presiden pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler dalam Survei Pilgub Jabar, Begini Respons Dedi Mulyadi

2 hari lalu

Terpopuler dalam Survei Pilgub Jabar, Begini Respons Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi akan terus menyapa masyarakat Jabar untuk mempertahankan posisi surveinya.

Baca Selengkapnya