Pertemuan 5 Warga NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog, Kritik Tajam dari Berbagai Penjuru

Selasa, 16 Juli 2024 20:20 WIB

Lima warga Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pihak mengecam berlangsungnya pertemuan pada pekan lalu oleh lima orang Nahdliyin atau warga Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Pertemuan itu diketahui lewat foto yang diunggah di media sosial. Dalam postingan ini, terabadikan momen persamuhan sekelompok orang Indonesia dengan pimpinan Israel, dengan wajah-wajah tersenyum.

Motif pertemuan di tengah memanasnya hubungan antara Hamas, Palestina-Israel tersebut dipertanyakan. Pasalnya, Indonesia menjadi salah satu pihak yang mengecam serangan Israel ke Palestina dan mendukung kemerdekaan bagi rakyat Jalur Gaza dan Tepi Barat. Raut senyum sekelompok wajah Indonesia dalam pertemuan itu dinilai tak etis di tengah penderitaan rakyat Palestina akibat serangan Israel.

Berikut sejumlah tanggapan dari berbagai pihak terkait pertemuan oleh lima orang Nahdliyin dengan Presiden Israel.

1. Kementerian Luar Negeri

Kementerian Luar Negeri atau Kemenlu tak memberikan banyak komentar ihwal pertemuan oleh lima orang Nahdliyin dengan Presiden Israel. Juru bicara alias Jubir Kemenlu Roy Soemirat menegaskan, kunjungan lima warga NU itu tidak ada kaitannya dengan posisi Pemerintah Indonesia.

Advertising
Advertising

“Kemlu tidak dalam posisi untuk memberikan komentar terkait kunjungan tersebut, yang memang tidak terkait dalam bentuk apapun dengan posisi resmi Pemerintah RI,” ujar Roy Soemirat, kepada wartawan, Senin, 15 Juli 2024.

2. Muhammadiyah

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas turut mengkritik pertemuan lima warga NU dengan Presiden Israel. Pihaknya menyentil bahwa orang-orang yang bermesraan dengan Israel, yang tengah melakukan genosida di Palestina, adalah orang yang kehilangan hati nurani dan tidak punya rasa keadilan serta perikemanusiaan.

“Jika ada dari anak-anak bangsa ini yang bermesraan dengan Israel padahal negara zionis tersebut kita tahu telah berbuat zalim dan aniaya terhadap rakyat Palestina, maka hal demikian merupakan pertanda mereka sudah tidak punya hati nurani,” ujar Buya Anwar kepada wartawan, Senin, 15 Juli 2024.

3. Ahlulbait Indonesia (ABI)

Ketua Umum Ahlulbait Indonesia (ABI) Habib Zahir Yahya juga mengkritik keras kelompok yang mengaku sebagai cendekiawan Islam atau filosof yang berkunjung dan berdialog di istana kepresidenan Israel. Menurutnya, dialog dan berdamai dengan entitas penjajah tidak masuk akal sama sekali.

Ia mengaku sangat menyesalkan kedatangan sekelompok oknum yang mengatasnamakan Islam ke Israel, yang justru melukai hati dan perasaan umat Islam serta seluruh bangsa merdeka. Saat Palestina, Iran, Irak, Yaman, Lebanon, dan Suriah tengah berjuang untuk membebaskan Palestina dari penjajahan, mereka malah datang untuk berdamai

“Ketika Palestina, Iran, Iraq, Yaman, Lebanon, dan Suriah tengah berjuang membebaskan Palestina dari penjajahan, mereka datang justru untuk berdamai, ini sangat kita sesali,” kata dia dalam rilis yang diterima Tempo.co, Senin, 15 Juli 2024. “Hanya mimpi di siang bolong jika perdamaian tercapai dengan cara dialog atau dengan adu mulut dengan penjajah.”

4. DPR RI

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, Luqman Hakim mengaku kecewa atas bertemunya lima orang warga NU dengan Presiden Israel. Pihaknya menilai pertemuan itu tidaklah elok dan cenderung melukai perasaan masyarakat luas yang meyakini kemerdekaan adalah hak segala bangsa, sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945.

“Saya tidak tahu apa tujuan mereka berlima pergi ke Israel. Tetapi pertemuan mereka dengan Presiden Israel menurut saya tidaklah elok dan berpotensi melukai perasaan masyarakat luas yang meyakini kemerdekaan adalah hak segala bangsa, termasuk hak bangsa Palestina,” ujar Luqman kepada wartawan, Senin.

Luqman menegaskan posisi Indonesia adalah mendukung kemerdekaan Palestina. Dia mengatakan Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan yang kudu dihentikan oleh internasional. Bukan cara berdialog, tetapi dengan pendekatan dukungan militer kepada Palestina bersama negara-negara lain di dunia.

Pendekatan militer, kata dia, diperlukan dalam mendukung Palestina karena menurutnya yang terjadi bukan hanya sebatas penjajahan Israel kepada rakyat Jalur Gaza dan Tepi Barat. Tetapi sudah pada level genosida yang bertujuan memusnahkan bangsa Palestina dari muka bumi, dengan membunuh kaum perempuan dan anak-anak.

“Ya, Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan yang harus segera dihentikan oleh masyarakat Internasional,” kata Luqman.

5. Penulis Tere Liye

Penulis terkenal Indonesia, Tere Liye alias Darwis juga menyampaikan kritik terhadap pertemuan lima warga NU yang bertemu dengan Presiden Israel. Tere Liye menyatakan bahwa potret ini sangat menyakitkan bagi masyarakat Indonesia dan Nahdliyin, serta terutama bagi warga Palestina yang saat ini tengah dijajah oleh Israel.

“Pertemuan dengan Presiden Israel ini sangat menyakitkan. Dan selalu, selalu, selalu, elit-elit NU ini punya argumen, pembenaran,” tulis Tere Liye di akun Facebooknya pada Senin, 15 Juli 2024.

Menurut dia, seharusnya lima warga NU tersebut dapat bercermin sebelum melakukan diplomasi. Ia menekankan bahwa banyak negara besar yang sebelumnya telah gagal dalam upaya diplomasi antara Israel dan Palestina.

“Jika alasannya kamu mau meminta Israel berhenti menjajah Palestina, mbok ya kamu benar-benar ngaca gitu loh. Elit-elit NU sebelumnya sudah melakukannya, tapi mana hasilnya? Tambah menggila. Dan yang kalian temui itu hanya ‘presiden’ di sana, bukan Perdana Menteri,” ungkapnya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | PUTRI SAFIRA PITALOKA | HENDRIK YAPUTRA | NABIILA AZZAHRA

Pilihan Editor: NU Terseret Buntut 5 Nahdliyin Temui Presiden Israel, Ini Kata Para Petinggi PBNU

Berita terkait

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

3 jam lalu

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

8 jam lalu

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

10 jam lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

11 jam lalu

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

Para menteri Jokowi pamit di berbagai kesempatan antara lain Sri Mulyani, Retno Marsudi, Erick Thohir, dan Basuki Hadimuljono.

Baca Selengkapnya

Baleg Sepakati Semua Anggota DPR, Tenaga Ahli dan ASN Dapat Tanda Jasa Kehormatan

11 jam lalu

Baleg Sepakati Semua Anggota DPR, Tenaga Ahli dan ASN Dapat Tanda Jasa Kehormatan

Semua anggota DPR periode 2019-2024 akan mendapatkan tanda jasa kehormatan.

Baca Selengkapnya

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

14 jam lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Penggagas Muktamar Luar Biasa NU Klaim Dapat Dukungan 326 Cabang

17 jam lalu

Penggagas Muktamar Luar Biasa NU Klaim Dapat Dukungan 326 Cabang

Muktamar luar biasa Nahdlatul Ulama direncanakan pertengahan Oktober mendatang. Akan digelar di Cirebon.

Baca Selengkapnya

PKB Akan Umumkan Susunan Kepengurusan Baru Hari ini

21 jam lalu

PKB Akan Umumkan Susunan Kepengurusan Baru Hari ini

PKB akan mengumumkan kepengurusan DPP baru.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Korban Perundungan Binus School Simprug Keberatan Kasus Ini Disebut Perkelahian

21 jam lalu

Kuasa Hukum Korban Perundungan Binus School Simprug Keberatan Kasus Ini Disebut Perkelahian

Sunan Kalijaga, sangat menyayangkan bahwa dari pihak Binus School Simprug maupun pengacara terduga pelaku yang menyebut sebagai perkelahian.

Baca Selengkapnya

DPR Sepakati Revisi UU MK Diwariskan ke Periode Berikutnya

22 jam lalu

DPR Sepakati Revisi UU MK Diwariskan ke Periode Berikutnya

Komisi III DPR sepakat untuk mengesahkan revisi UU MK Nomor 24 Tahun 2003 di periode berikutnya, karena keterbatasan waktu.

Baca Selengkapnya