Profil Billy Mambrasar, Stafsus Jokowi yang Disebut Warganet Tunda Beasiswa LPDP
Reporter
Tempo.co
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Senin, 8 Juli 2024 08:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Billy Mambrasar, Staf Khusus (stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo atau Jokowi, mendadak viral di media sosial X. Warganet menyoroti Billy yang menggunakan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP tidak sesuai ketentuan.
Pengguna media sosial X Ardianto Satriawan misalnya, mempertanyakan lama penundaan yang didapatkan Billy. Billy dinyatakan lulus seleksi beasiswa LPDP pada 2017 untuk jenjang pendidikan doktor/S3. Namun, Billy mengajukan penundaan hingga baru kuliah pada Februari 2023.
"Ada selisih 6 tahun," kata Ardianto dalam @ardisatriawan pada Ahad, 7 Juli 2024.
Merespons hal tersebut, Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso mengatakan, Billy adalah penerima beasiswa LPDP program doktor hasil seleksi beasiswa pada 2017. Ketika mendaftar seleksi, Billy telah menamatkan pendidikan magister di Australian National University.
Sebelum pelaksanaan studi, Billy telah mengikuti kegiatan Persiapan Keberangkatan pada akhir 2018. Persiapan ini harus dijalani oleh penerima beasiswa LPDP yang akan berangkat ke negara tujuan studi. Namun, karena ditunjuk sebagai Stafsus, Billy mengajukan penundaan.
"Billy ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Staf Khusus Presiden pada akhir 2019. Disebabkan adanya penunjukan jabatan tersebut, Billy telah menyampaikan pengajuan kepada LPDP agar studi S3 yang akan dijalani dapat ditunda," kata Dwi melalui keterangan tertulis kepada Tempo, Ahad, 7 Juli 2024.
Dwi mengatakan, berdasarkan ketentuan beasiswa LPDP, semua penerima beasiswa dapat diberikan masa waktu pelaksanaan studi hingga delapan belas bulan untuk mendapatkan kampus pilihan studi. Namun pada penugasan khusus oleh negara, ada fleksibilitas waktu yang dapat diberikan hingga memungkinkan dilaksanakannya studi.
"Ketentuan fleksibilitas pemberian waktu penundaan studi diberlakukan secara umum kepada semua penerima beasiswa LPDP bila mendapatkan penugasan negara dari pejabat minimal setingkat menteri," kata Dwi.
Dwi mengatakan, Billy sudah mengikuti perkuliahan sejak Februari 2023. Sebelumnya, Billy melakukan tahapan administrasi penerbitan Letter of Guarantee pada Januari 2023.
Tempo mencoba menghubungi Billy untuk dimintai konfirmasi mengenai hal ini. Namun, Billy belum merespons hingga berita ini terbit.
Lalu seperti apakah sosok dan sepak terjang Billy selama ini?
<!--more-->
Profil Billy Mambrasar
Dilansir dari Tempo, Gracia Billy Mambrasar atau biasa disapa Billy adalah putra asli Papua yang lahir 17 Desember 1988. Nama Billy mulai mencuat setelah ditunjuk menjadi satu dari tujuh stafsus Jokowi. Saat sesi perkenalan dan tanya-jawab dengan wartawan, Billy menyatakan ingin memajukan Indonesia itu di mulai dari Bumi Cendrawasih.
"Pak, mari kita bangun Indonesia dari Papua," kata Billy kepada Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 21 November 2019.
Billy berasal dari keluarga kurang mampu di Serui, Kepulauan Yapen, Papua. Sehari-hari, ibunya berjualan kue dan makanan di pasar untuk menghidupi keluarganya. Ayahnya seorang guru. Hal itu diungkapkan Billy ketika berkunjung ke Kantor Berita Antara pada 30 Agustus 2019.
"Subuh, ibu bikin kue, paginya ibu pergi ke pasar jualan, kami ke sekolah sambil bawa kue untuk dijual," ujar Billy kala itu.
Sebagai penjaja kue, Billy memiliki semangat pantang menyerah dalam menjual dagangannya. Pasalnya, jika kue tersebut tidak habis kue itu tidak bisa dijual lagi keesokan harinya. Maka, sisa kue jualan itu, hanya dimakan bersama saudaranya ketimbang basi.
Rumah Billy di Papua juga tidak memiliki listrik, sehingga ia harus belajar menggunakan pelita atau lampu minyak. Namun ternyata, meski dengan banyak keterbatasan, mimpi Billy besar untuk meraih kesuksesan sedikit-demi sedikit terwujud.
Karena berasal dari keluarga tidak mampu, Billy berusaha untuk berprestasi sehingga bisa mendapatkan beasiswa. Harapannya pun terwujud, setara dengan perjuangannya untuk meraih prestasi.
Mulanya, Billy mendapat beasiswa untuk SMA favorit di Jayapura. Setelah lulus, ia melanjutkan ke Institusi Teknologi Bandung (ITB) menggunakan beasiswa afirmasi dan Dana Otonomi Khusus dari pemerintah. Hasilnya, ia pun meraih gelar Sarjana Teknik Pertambangan dan Perminyakan di kampus tersebut.
HENDRIK YAPUTRA | EKO WAHYUDI | FAJAR PEBRIANTO | ANTARA
Pilihan Editor: Kata Pengelola soal Stafsus Jokowi, Billy Mambrasar, Tunda Beasiswa LPDP 6 Tahun