Heru Budi Tanggapi Soal Pindah Domisili di PPDB 2024: Sah-sah Saja

Reporter

Desty Luthfiani

Editor

Devy Ernis

Jumat, 5 Juli 2024 10:38 WIB

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (tengah) memberikan pidato saat upacara bendera di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu 22 Juni 2024. Pemprov DKI Jakarta menggelar upacara bendera untuk memperingati HUT ke-497 Jakarta sekaligus tahun terakhir Jakarta menjadi Ibu Kota Negara dan pertunjukan seni di Monas yang berlangsung hingga malam hari. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi polemik perpindahan domisili siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024. Menurut dia, hal itu sah-sah saja supaya siswa bisa mendapatkan sekolah.

Heru menggunakan istilah titip domisili bagi warga di luar DKI Jakarta. Fenomena itu terjadi manakala orang tua siswa memindahkan data anaknya ke kartu keluarga kerabatnya. Tujuannya, agar anaknya bisa sekolah di Jakarta lewat PPDB jalur zonasi.

Menurut dia, perpindahan domisili tidak masalah karena setiap orang tua menginginkan pendidikan yang terbaik bagi anaknya. "Jadi gini DKI ini tidak akan selesai dengan penyediaan sekolah SD, SMP, SMA. Kalau mindah data itu hak asasi warga negara, ada yang dititipin om atau tantenya masuk KK di Jakarta untuk mendapat sekolah terbaik di Jakarta itu wajar," kata Heru di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat, 5 Juli 2024.

Heru menyadari bahwa fasilitas sekolah di Indonesia belum merata. Sehingga, kata dia, untuk menangani kasus pindah domisili harus dilakukan bersama-sama baik pemerintah daerah maupun pusat. "DKI Jakarta tidak bisa berdiri sendiri dalam menyelesaikan ini. Harus bersama-sama dengan kota sekitar Jakarta seperti Bekasi, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan," tuturnya.

Dia berharap agar bupati atau wali kota terpilih di daerah penyangga Jakarta itu punya program untuk membangun sekolah yang bagus. Hal itu, kata dia, agar persoalaan pindah domisili ke Jakarta bisa ditekan.

Advertising
Advertising

Heru mengatakan pemerataan pembangunan fasilitas sekolah yang setara harus dilakukan merata di semua daerah agar tidak ada perpindahan-perpindahan domisili lagi. "Bangun dong sekolah yang bagus di sekitar sana sehingga mereka tidak mencari pendidikan yang berkualitas di Jakarta," ujarnya.

Saat dimintai tanggapan soal perpindahan domisili masuk kategori kecurangan atau tidak, Heru tak menjawab. Dia hanya menjelaskan perpindahan domisili itu bisa dilakukan ketika orang tua menitipkan anaknya di rumah kerabatnya. Padahal, Ombudsman menyebut perpindahan domisili itu masuk kategori kecurangan dalam PPDB.

"Di Jakarta mudah-mudahan tidak ada, kalau pemalsuan itu ranah lain. Tapi yang terpenting Pemda bisa memfasilitasi semuanya. Misal perpindahan anak orang tua di Bekasi dititipin omnya di Jakarta itu secara aturan sah saja," ujar Heru.

Pilihan Editor: Kominfo Buka Kunci Akses PDNS yang Diberikan Brain Cipher

Berita terkait

Kejaksaan Temukan Aliran Dana Puluhan Juta Rupiah dalam Skandal Katrol Nilai Rapor SMPN 19 Depok

6 Agustus 2024

Kejaksaan Temukan Aliran Dana Puluhan Juta Rupiah dalam Skandal Katrol Nilai Rapor SMPN 19 Depok

Kejaksaan menemukan aliran dana dalam skandal katrol nilai rapor di SMPN 19 Depok yang mencapai puluhan juta rupiah.

Baca Selengkapnya

Skandal Katrol Nilai Rapor di SMPN 19 Depok, 9 Orang Terancam di Pecat

3 Agustus 2024

Skandal Katrol Nilai Rapor di SMPN 19 Depok, 9 Orang Terancam di Pecat

Terungkapnya skandal katrol nilai rapor membuat sembilan pegawai Dinas Pendidikan Kota Depok terancam dipecat

Baca Selengkapnya

Kejari Ungkap Sejumlah Fakta di Balik Kasus Katrol Nilai Rapor, Bakal Panggil Pihak di Luar SMPN 19 Depok

1 Agustus 2024

Kejari Ungkap Sejumlah Fakta di Balik Kasus Katrol Nilai Rapor, Bakal Panggil Pihak di Luar SMPN 19 Depok

Kejaksaan Negeri Depok memperoleh sejumlah fakta di balik katrol nilai rapor di SMPN 19 Depok.

Baca Selengkapnya

Cara dan Syarat Lapor Diri PPDB Jalur SKB DKI Jakarta 2024

29 Juli 2024

Cara dan Syarat Lapor Diri PPDB Jalur SKB DKI Jakarta 2024

Ketentuan dan prosedur lapor diri PPDB Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) tahap kedua di DKI 29-30 Juli 2024

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Sebut Implementasi PPDB Sudah Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya

27 Juli 2024

Kemendikbud Sebut Implementasi PPDB Sudah Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya

Kemendikbud mengklaim jumlah kecurangan dalam PPDB terus berkurang setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Ingin Perbaikan pada PPDB, Pj Gubernur Jabar Berencana Temui Mendikbudristek

24 Juli 2024

Ingin Perbaikan pada PPDB, Pj Gubernur Jabar Berencana Temui Mendikbudristek

Bey Machmudin mengatakan, prihatin dengan maraknya kecurangan dalam PPDB 2024. Ada 279 calon siswa yang dianulir karena kecurangan

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Temuan Siswa SMAN Siluman di Tangerang, WhatsApp, Gempa Mentawai

24 Juli 2024

Top 3 Tekno: Temuan Siswa SMAN Siluman di Tangerang, WhatsApp, Gempa Mentawai

Topik tentang Ombudsman Banten menemukan praktik 'siswa siluman' menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Hari Anak Nasional, JPPI Soroti Banyak Anak Putus Sekolah Karena Tak Lolos PPDB

23 Juli 2024

Hari Anak Nasional, JPPI Soroti Banyak Anak Putus Sekolah Karena Tak Lolos PPDB

JPPI mencatat masih ada aanak-anak yang tidak lulus PPDB sehingga tidak bisa melanjutkan sekolah.

Baca Selengkapnya

Temukan Lagi 114 Siswa Siluman SMAN di Tangerang, Ombudsman: Alasan Sekolah Karena ...

23 Juli 2024

Temukan Lagi 114 Siswa Siluman SMAN di Tangerang, Ombudsman: Alasan Sekolah Karena ...

Ombudsman Banten kembali temukan 114 siswa siluman hasil PPDB tahun ini di SMAN Kabupaten Tangerang.

Baca Selengkapnya

Sistem Zonasi PPDB Dinilai Gagal, Ombudsman Jabar Usul SMAN Favorit Direlokasi

22 Juli 2024

Sistem Zonasi PPDB Dinilai Gagal, Ombudsman Jabar Usul SMAN Favorit Direlokasi

Pemerintah gagal melakukan sistem zonasi PPDB dan meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada sekolah favorit.

Baca Selengkapnya