HUT Polri: Kritik Lengkap Amnesty International Indonesia ke Polri dan RUU Polri

Reporter

Karunia Putri

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 4 Juli 2024 09:29 WIB

Anggota kepolisian mengikuti upacara peringatan HUT Bhayangkara ke-78 di Silang Monas, Jakarta, Senin 1 Juli 2024. Jokowi memberikan semangat kepada Polri untuk terus menjunjung tinggi keberanian dan berinovasi, solidaritas, dan kehormatan Polri dalam menjaga Pancasila dan NKRI serta selalu melayani masyarakat dengan sepenuh hati. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-78, 1 Juli 2024 atau dikenal HUT Polri menjadi bahan evaluasi dari Amnesty International Indonesia. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid mengkritik tindakan represif dan sewenang-wenang Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terhadap Hak Asasi Manusia atau HAM.

"Kapolri seringkali menyatakan akan melakukan perbaikan dan reformasi di tubuh Polri. Tampaknya ini tidak kunjung terwujudkan," ungkapnya.

Amnesty International Indonesia mencatat adanya 58 kasus penangkapan sewenang-wenang terhadap 412 pembela HAM dari tahun 2019 hingga 2023. Korban terbanyak adalah aktivis politik Papua, aktivis mahasiswa, dan masyarakat adat. Para jurnalis, aktivis buruh dan lingkungan, serta petani dan nelayan juga menjadi korban penangkapan saat mereka berusaha menggunakan hak berpendapat dan berkumpul.

Salah satu kasus yang disoroti adalah penangkapan tiga nelayan di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, pada 18 April dan 11 Mei 2024. Mereka ditangkap saat memperjuangkan pelestarian hutan mangrove dari perusakan.

"Ini salah satu sinyal bahwa Polri masih tidak mengindahkan hak masyarakat untuk berpendapat," kata Usman.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Amnesty International Indonesia juga mencatat keterlibatan aparat Polri dalam 100 kasus penyiksaan dengan 151 korban dari total 142 kasus dengan 227 korban selama periode Juli 2019 hingga Juni 2024. Kasus yang baru-baru ini mengejutkan publik terjadi pada 9 Juni 2024 di Kota Padang, Sumatra Barat, di mana seorang remaja berusia tiga belas tahun meninggal dunia akibat kekerasan yang dilakukan polisi.

Pada peringatan Hari Bhayangkara ini, Usman menegaskan bahwa Polri harus mengakui kegagalannya dalam menegakkan hak asasi manusia. Ia mendesak Polri untuk benar-benar memperbaiki diri dan menegakkan hukum atas aparatnya yang terlibat dalam kekerasan sewenang-wenang serta mencegah peristiwa serupa terulang.

Kritik RUU Polri

Tak lupa, Amnesty International Indonesia mengkritik Revisi UU Polri yang dinilai justru memperkuat kewenangan Polri tanpa mekanisme kontrol yang memadai. Sebelumnya, DPR RI telah mengesahkan revisi UU Polri Nomor 02 Tahun 2002 sebagai usul inisiatif DPR dalam Rapat Paripurna pada 28 Mei 2024.

Revisi ini memberikan Polri kewenangan untuk melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengamanan ruang siber serta penindakan, pemblokiran, atau pemutusan akses ruang siber untuk tujuan keamanan dalam negeri.

Dalam Pasal 14 Ayat (1) huruf b, dijelaskan bahwa Polri memiliki kewenangan untuk melakukan kegiatan pembinaan, pengawasan, dan pengamanan ruang siber, yang didefinisikan sebagai ruang di mana setiap orang atau komunitas terhubung melalui jaringan teknologi informasi dan komunikasi.

Selain itu, RUU Polri juga memberikan wewenang kepada polisi untuk memblokir atau memutus akses ruang siber guna mencegah kejahatan di dunia maya. Hal ini diatur dalam Pasal 16 Ayat (1) huruf q, yang menyatakan bahwa tindakan ini dapat dilakukan untuk tujuan keamanan dalam negeri dengan koordinasi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Kedua pasal di RUU Polri tersebut berpotensi membungkam kebebasan berpendapat dan berkumpul serta memberikan kewenangan lebih besar kepada kepolisian dalam pengawasan ruang siber.

"Revisi UU Polri harus memastikan adanya keseimbangan antara kewenangan kepolisian dan perlindungan terhadap hak-hak dasar warga negara," tutup Usman.

KARUNIA PUTRI | AMELIA RAHIMA | YOHANES MAHARSO | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan editor: HUT Bhayangkara ke 79, Jokowi Minta Polri Layani Masyarakat Sepenuh Hati

Berita terkait

Jokowi Minta Maaf Berkali-kali di Ujung Jabatan, Begini Kata Istana dan Pengamat Politik

8 jam lalu

Jokowi Minta Maaf Berkali-kali di Ujung Jabatan, Begini Kata Istana dan Pengamat Politik

Setelah 10 tahun, Jokowi minta maaf nyaris pada setiap kunjungannya. Istana bilang bentuk kerendahan hati, pengamat sebut pidato omong kosong.

Baca Selengkapnya

Kontras Minta DPR 2024-2029 Tolak Pembahasan 4 RUU

21 jam lalu

Kontras Minta DPR 2024-2029 Tolak Pembahasan 4 RUU

Kontras meminta anggota DPR periode 2024-2029 menolak pembahasan empat RUU karena disusun terburu-buru dan jauh dari kepentingan publik.

Baca Selengkapnya

Sederet Desakan agar Polisi Usut Tuntas Pembubaran Diskusi Diaspora di Kemang

3 hari lalu

Sederet Desakan agar Polisi Usut Tuntas Pembubaran Diskusi Diaspora di Kemang

Amnesty International Indonesia mendesak Kapolri menangkap otak di balik pembubaran diskusi diaspora di Kemang.

Baca Selengkapnya

Ragam Respons ihwal Nama Soeharto Dicabut di TAP MPR

5 hari lalu

Ragam Respons ihwal Nama Soeharto Dicabut di TAP MPR

MPR menghapus nama Presiden ke-2 RI Soeharto dari Pasal 4 dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998. Sejumlah kalangan angkat bicara.

Baca Selengkapnya

Nama Soeharto Dihapus dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998, Apa Kata Amnesty International Indonesia?

5 hari lalu

Nama Soeharto Dihapus dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998, Apa Kata Amnesty International Indonesia?

Keputusan menghapus nama Soeharto dari TAP MPR Nomor 11/1998 dinilai bakal berdampak bagi masyarakat sipil dan para korban kejahatan masa lalu.

Baca Selengkapnya

Soal Pembebasan Pilot Susi Air, Amnesty: Momen Penting di Tengah Konflik Papua

12 hari lalu

Soal Pembebasan Pilot Susi Air, Amnesty: Momen Penting di Tengah Konflik Papua

Langkah pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dinilai merupakan momen penting di tengah konflik Papua.

Baca Selengkapnya

20 Tahun Pembunuhan Munir, Kronologi Kematian Aktivis HAM Akibat Racun Arsenik di Pesawat

27 hari lalu

20 Tahun Pembunuhan Munir, Kronologi Kematian Aktivis HAM Akibat Racun Arsenik di Pesawat

20 tahun sudah kematian Munir tidak kunjung menemukan titik terang mengungkap siapa dalang pembunuhan Munir sesungguhnya.

Baca Selengkapnya

Amnesty Sayangkan Tidak Ada Inisiatif Negara Bongkar Pembunuhan Munir setelah 20 Tahun Berlalu

30 hari lalu

Amnesty Sayangkan Tidak Ada Inisiatif Negara Bongkar Pembunuhan Munir setelah 20 Tahun Berlalu

Usman mengatakan pembunuhan Munir diartikan sebagai tindakan menghentikan perjuangan korban dan keluarga korban pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya

Amnesty Berharap Paus Fransiskus Soroti Konflik di Tanah Papua

31 hari lalu

Amnesty Berharap Paus Fransiskus Soroti Konflik di Tanah Papua

Amnesty International Indonesia berharap kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menyoroti kondisi di Tanah Papua yang berkecamuk konflik.

Baca Selengkapnya

DPR Tolak Semua Calon Hakim Agung Usulan KY, Begini Kata Amnesty International Indonesia

36 hari lalu

DPR Tolak Semua Calon Hakim Agung Usulan KY, Begini Kata Amnesty International Indonesia

Komisi hukum DPR menolak menjalankan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap sembilan calon hakim agung dan tiga hakim ad hoc.

Baca Selengkapnya