Imbas Serangan Siber ke PDNS 2, Pemerintah Beberkan Skema Pemulihan Migrasi Data
Reporter
Antara
Editor
Sapto Yunus
Kamis, 27 Juni 2024 17:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Network dan IT Solution Telkom Indonesia Herlan Wijanarko menjelaskan skema pemulihan migrasi data yang dilakukan pemerintah sebagai imbas dari serangan siber ransomware pada Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2 di Surabaya. Dia mengatakan ada dua tahapan proses pemulihan. Tahapan pertama dilakukan pada layanan yang memiliki cadangan data dan tahapan kedua untuk para pemilik data yang tak memiliki cadangan data.
"Kami identifikasi ada tenant yang masih memiliki back up dari data yang lokasi di Surabaya maupun di lokasi Batam. Jadi kira-kira jumlah 44 tenant, ini kami masukkan sebagai recovery stage satu," kata Herlan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024.
Herlan menyebutkan para tenant yang memiliki cadangan data itu sudah dihubungi untuk kemudian dibantu mengaktifkan kembali layanan publiknya lewat medium sementara yang didukung oleh PDNS 1 di Serpong, Tangerang Selatan dan Cold Storage atau pusat data cadangan di Kepulauan Riau.
Selanjutnya untuk pemulihan tahap kedua, Herlan menyebutkan pihaknya telah menghubungi 238 tenant lainnya yang masih belum memiliki kejelasan cadangan data atau tidak. Hasilnya, kata dia, memang ada tenant yang memiliki cadangan data lokal, tetapi ada juga tenant yang tidak aktif bahkan tidak dapat diverifikasi.
"Nah untuk stage kedua, kalau memang ini tidak ada back up, kami akan me-reset ulang ya. Kami siapkan enviroment yang baru sebagai pengganti PDNS 2 yang sudah kami kunci. Kami set ulang, kami siapkan enviroment baru. Aspek sekuritinya diasistensi BSSN. Kita implementasikan semua aspek sekuriti yang membuat ini lebih aman," katanya.
Data yang Diretas Tak Bisa Disalahunakan
Herlan menyebutkan data yang tertahan di PDNS 2 di Surabaya akibat adanya serangan siber, yang menyebabkan, gangguan tidak akan bisa disalahgunakan oleh pembuat ransomware karena telah diisolasi aksesnya oleh pemerintah.
Dia mengatakan isolasi di sistem PDNS 2 membuat data tersebut tidak dapat diakses sama sekali.
"Kondisi data itu terenkripsi tapi di tempat (di lokasi PDNS 2) dan sekarang sistem PDNS 2 itu sudah kita isolasi. Tidak ada yg bisa akses, kita putus akses dari luar. Jadi insyaallah tidak bisa (disalahgunakan)," ujar Herlan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024.
Herlan menjelaskan langkah teknis isolasi pada PDNS 2 membuat data yang berada di dalamnya tidak bisa lagi digunakan sehingga data tersebut tidak bisa dicadangkan.