970 Keluarga Terisolir Imbas Tanah Longsor di Polewali Mandar
Reporter
Desty Luthfiani
Editor
Imam Hamdi
Jumat, 21 Juni 2024 14:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bencana tanah longsor menimpa wilayah Kecamatan Tu'ubi Taramanu, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat pada Rabu, 12 Juni 2024. Bencana hidrometeorologi tersebut menyebabkan sebanyak 970 kepala keluarga (KK) sempat terisolir.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan penyebab bencana itu karena curah hujan yang tinggi mengguyur kawasan tersebut sekitar 3 jam.
"Adapun lokasi pertama tiga titik di jalan penghubung Desa Pririangan Tapiko menuju Desa Besoangin tertimbun material longsor kurang lebih 40 meter," kata Abdul Muhari melalui keterangan tertulisnya yang diterima Tempo pada Kamis, 20 Juni 2024 malam.
Dia membeberkan lokasi kedua di satu titik jalan penghubung Desa Basoangin Utara menuju Desa Ratte materialnya sepanjang 20 meter. Titik ketiga di dalam wilayah Desa Basoangin Utara dengan panjang tutupan material longsor sekitar 50 meter. "Akses jalan mengalami kerusakan dalam kategori rusak berat," tuturnya.
Dia mengatakan pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari sejak 13 Juni 2024 lalu. "Sepekan sudah penanganan, akhirnya jalan penghubung desa dapat diakses kembali," ujarnya.
Penanganan dilakukan oleh masyarakat secara swadaya, BPBD Polewali Mandar, TNI Polri dan relawan. Menurut Abdul Muhari hingga Kamis, 20 Juni 2024 dinas Pekerjaan Umum (PU) belum bisa mengirim alat berat kerena medan sulit dijangkau. Namun, eskavator tetap akan dikirim untuk proses pembersihan hari ini.
"Tim gabungan melakukan cutting pada tebing di sepanjang jalan penghubung desa yang memiliki tingkat kerawanan paling tinggi dan dapat menjadi ancaman bagi pengguna jalan," ujarnya.
Sebagai antisipasi dan kesiapsiagaan kedepannya, kata dia, TNI Polri bersama perangkat desa bersama-sama melakukan patroli pengamanan jalan untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat yang melalui jalur terdampak.
BPBD Kabupaten Polewalimandar juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pengguna jalan agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) memperkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Polewali Mandar hingga Sabtu, 22 Juni 2024.
"Mempertimbangkan prakiraan cuaca tersebut, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar bersama masyarakat agar meningkatkan sinergi kesiapsiagaan sebagai langkah antisipatif untuk potensi bencana susulan," ujarnya.
Bagi masyarakat yang tinggal di lereng tebing diminta melakukan evakuasi mandiri sementara jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi lebih dari satu jam. Pemantauan tebing dan patroli keamanan lintas jalur rawan agar dilakukan secara berkala.
Pilihan editor: Ketimbang Jakarta, Pengamat Sebut Peluang Ridwan Kamil Bakal Lebih Aman Apabila Maju di Jawa Barat