Wacana Koalisi dengan PKS di Pilkada, Politikus PDIP Pastikan Konstituen Akan Tetap Solid
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Ninis Chairunnisa
Sabtu, 15 Juni 2024 11:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Andreas Hugo Pareira, mengatakan koalisi PDIP dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di pemilihan kepala daerah atau pilkada tidak akan membuat konstituen berpaling dari partai. Ketua Direktorat Strategi, Visi-Misi dan Narasi Debat PDIP di Pilkada 2024 ini mengatakan justru konstituen lebih cair dan saling memahami.
“Siapa yang bilang ditinggal konstituen? Konstituen di akar rumput saat ini malah lebih cair. Bisa saling memahami,” kata Andreas kepada Tempo, Sabtu, 15 Juni 2024.
Kendati demikian, Andreas belum memastikan sejauh mana peluang PDIP berkoalisi dengan PKS dalam Pilkada Serentak 2024. “Kita lihat perkembangan ke depan,” kata dia.
Wacana peluang PDIP dan PKS santer menguat. Dua partai yang berbeda haluan ideologi ini bahkan sudah menjalin komunikasi untuk pilkada di sejumlah daerah. Di pemilihan wali kota Solo, misalnya, pengurus PDIP dan PKS Kota Solo bertemu pada Jumat malam, 14 Juni 2024. Ini adalah pertemuan kedua mereka.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah PKS Solo lebih dulu mendatangi para pengurus DPC PDIP Solo di Pucang Sawit, Jebres pada Selasa, 28 Mei 2024. Kali ini, giliran pengurus DPC PDIP Solo yang menyambangi kantor DPD PKS Solo di Kerten, Laweyan.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, PDIP Solo sedang membangun komunikasi dengan PKS. Sebab, menurut Rudy, komunikasi menjadi kunci penting. Dia memastikan komunikasi itu tidak hanya dijalin dengan PKS tapi juga partai-partai lain di parlemen. "Bukan kunjungan balasan ya? Ini membangun komunikasi yang positif," ujar Rudy.
Soal peluang duet dengan PKS, Rudy mengatakan penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di tingkat DPC PDIP Solo telah ditutup. Berkas pendaftaran telah dikirim ke DPP. Namun, jika dari PKS ingin mengajukan bakal calon mereka, Rudy mengatakan bisa mendaftar melalui DPP PDIP.
"Sebab kami di DPC hanya menerima tugas untuk membuka pendaftaran untuk penjaringan bakal calon dan untuk DPC sudah ditutup sehingga jika memang ingin mendaftarkan bakal calonnya bisa melalui DPP," kata Rudy.
Di pemilihan gubernur Jakarta, PKS telah membuka peluang berkoalisi dengan PDIP. Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS Bidang Humas, Ahmad Mabruri, partainya juga membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan PDIP. Dia menyebut kemungkinan itu bisa saja terjadi mengingat koalisi antara PKS dan PDIP pernah terjadi. "Di beberapa pilkada daerah lain PKS dan PDIP berkoalisi. Enggak ada masalah," ujarnya.
Ahmad menegaskan, jika seandainya harus berkoalisi dengan PDIP, harus ada kader PKS yang turut bertarung di Pilgub Jakarta. "Masalah pasangannya nanti siapa, ya kami sepakati. Yang jelas, sinyal dari Presiden PKS mesti ada kader dari internal PKS," ujarnya.
SEPTIA RYANTHIE | SAVERO ARISTIA WIENANTO
Pilihan Editor: DPD PDIP Jakarta Tolak Wacana Duet Anies-Kaesang di Pilkada 2024