Gerindra Disebut Bagi-bagi Jabatan untuk Kader di BUMN, Dasco: Bagi-bagi Tugas
Reporter
Sultan Abdurrahman
Editor
Amirullah
Jumat, 14 Juni 2024 16:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons kabar partainya bagi-bagi jabatan untuk para kadernya di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ada setidaknya empat kader Gerindra yang ditunjuk menjadi komisaris BUMN dalam beberapa waktu belakangan.
Dasco mengatakan yang dilakukan adalah membagi-bagikan tugas untuk mereka di BUMN. “Pembagian tugas di BUMN,” kata Dasco melalui pesan singkat pada Kamis, 13 Juni 2024.
Menurut dia, jabatan tersebut dibagi-bagikan dengan alasan tertentu. “Untuk ke depan ikut membantu atau menjalankan visi-misi BUMN tersebut sesuai dengan visi-misi atau program kerja presiden terpilih (Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto),” kata dia.
Dasco mengklaim tidak banyak kader Gerindra yang ditunjuk menjadi petinggi di BUMN. Karena itu dia tidak setuju jika Gerindra disebut ingin menguasai BUMN.
“Saya bilang ya kan di BUMN itu ada banyak, yang dimasukkin cuma satu, masing-masing satu itu untuk kemudian ada tugas untuk mewarnai di BUMN tersebut,” ujar dia. Dasco pun menyoroti bahwa tidak ada kader Gerindra yang ditunjuk mengisi posisi direksi BUMN.
Diketahui, ada sejumlah kader Partai Gerindra yang ditunjuk menjadi komisaris BUMN dalam beberapa waktu terakhir. Di antaranya Felicitas Tallulembang yang diangkat jadi komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Mei 2024.
Selain Felicitas, ada nama Aloysius Mantiri yang menjadi Komisaris Utama di PT Pertamina dan Fuad Bawazier sebagai Komisaris Utama MIND ID. Di samping itu, ada juga Siti Nurizka Puteri Jaya yang menjadi Komisaris Utama PT Pupuk Sriwijaya Palembang. Ketiganya ditetapkan sebagai komisaris BUMN pada Juni 2024.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman juga menanggapi isu bagi-bagi jabatan setelah beberapa kader partainya ditunjuk menjadi komisaris di BUMN. Menurut Habiburokhman, penunjukkan politikus menjadi pejabat di BUMN adalah fenomena yang biasa terjadi di awal pemerintahan.
Habiburokhman mengatakan hal yang sama juga terjadi di era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi. “Ya lihat yang begini kan fenomena tiap awal pemerintahan pasti ada. Zaman Pak SBY juga ada hal yang sama diributin, zaman awal Pak Jokowi demikian juga,” kata Habiburokhman di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis, 13 Mei 2024.
Pilihan editor: Ketum Golkar Siapkan Ridwan Kamil Untuk Lawan Siapapun di Pilkada