Beri Kuliah di PDIP, Mahfud Md Ungkit Ucapan Prabowo Indonesia Bubar di 2030

Jumat, 14 Juni 2024 14:17 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Politikus Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadiri di pembukaan Rapat Kerja Nasional V PDIP, Ancol, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2024. Dalam orasinya Mega mengatakan partainya tak akan mundur meski merasa pemilu kali ini partainya telah dirugikan, dia tetap menyuarakan kepada kadernya untuk terus maju untuk menegakan sistem demokrasi. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md menyinggung novel Ghost Fleet karya PW Singer dan August Cole saat membahas visi Indonesia Emas 2045. Pembahasan perihal novel itu Mahfud sampaikan saat memberi kuliah di Sekolah Hukum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Mahfud menuturkan bahwa novel itu bercerita kondisi dunia yang telah dikuasai oleh artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Dalam novel itu, sambung Mahfud, Indonesia sudah tidak ada pada 2030.

"Orang ribut ketika dulu diungkapkan sebagai bahan kampanye 2019. Apa betul? Masa tahun 2030 mau bubar? Itu semua omong kosong," kata Mahfud di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 14 Juni 2024.

Berdasarkan arsip pemberitaan Tempo pada Maret 2018, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pernah menyampaikan sudah ada kajian di negara-negara lain yang menyatakan Indonesia akan bubar pada 2030. Hal itu diungkapkan Prabowo dalam pidato yang potongan videonya diunggah akun Facebook resmi Partai Gerindra.

Saat itu, Prabowo merupakan rival Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Pernyataan Prabowo tersebut menjadi sorotan publik ketika itu.

Advertising
Advertising

"Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," ucap Prabowo sambil merujuk novel Ghost Fleet.

Kembali ke Mahfud, dia menyebut bahwa impian ihwal Indonesia Emas akan tercapai pada 2045 telah diprediksi berdasarkan hasil riset berbagai lembaga. Meski demikian, jelas Mahfud, Indonesia Emas hanya dapat tercapai apabila sepanjang perjalanan menuju 2045 pemerintah memerhatikan keadilan dan kemakmuran.

"Kalau keadilan dan kemakmuran tidak ada, jangan-jangan nanti tidak sampai 2045 seperti kata buku Ghost Fleet," ujarnya.

Lebih lanjut, guru besar hukum tata negara Universitas Islam Indonesia (UII) itu turut berharap agar ramalan yang tertuang dalam novel yang dirilis tahun 2015 tersebut tidak benar-benar terjadi. Pesan itu Mahfud sampaikan kepada para calon legislatif PDIP terpilih yang menjadi peserta kuliah.

"Tugas saudara sekarang sebagai wakil rakyat adalah menjaga agar 2030 tidak terjadi apa-apa. Mudah-mudahan itu hanya ada dalam sebuah novel," tuturnya.

SAVERO ARISTIA WIENANTO | AHMAD FAIZ IBNU SANI

Pilihan editor: Ketum Golkar Siapkan Ridwan Kamil Untuk Lawan Siapapun di Pilkada

Berita terkait

KIM Pastikan Prabowo Bakal Lanjutkan Megaproyek IKN

4 jam lalu

KIM Pastikan Prabowo Bakal Lanjutkan Megaproyek IKN

Anggaran IKN mengalami penurunan dalam RAPBN 2025 atau untuk era pemeritahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Pekan Ini, Analis: Tren Historis 8 Tahun Terakhir September Selalu di Zona Merah

4 jam lalu

IHSG Melemah Pekan Ini, Analis: Tren Historis 8 Tahun Terakhir September Selalu di Zona Merah

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengungkapkan tren IHSG 8 tahun terakhir selalu berada di zona merah pada bulan September.

Baca Selengkapnya

Momen Jokowi dan Prabowo Saksikan Parade Alutsista TNI AL di Teluk Jakarta

4 jam lalu

Momen Jokowi dan Prabowo Saksikan Parade Alutsista TNI AL di Teluk Jakarta

Presiden Jokowi menyaksikan parade alutsista dari geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW - 992).

Baca Selengkapnya

Alasan Peneliti Sebut Ahmad Luthfi-Taj Yasin Bisa Ancam Dominasi PDIP di Jateng

5 jam lalu

Alasan Peneliti Sebut Ahmad Luthfi-Taj Yasin Bisa Ancam Dominasi PDIP di Jateng

Pengamat menilai karakter pemilih yang cenderung agamis-religius menguntungkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng 2025.

Baca Selengkapnya

3 Perkara yang Digugat Tia Rahmania ke PN Jakarta Pusat Terkait Pemecatannya oleh PDIP

6 jam lalu

3 Perkara yang Digugat Tia Rahmania ke PN Jakarta Pusat Terkait Pemecatannya oleh PDIP

Saat ini, permohonan Tia Rahmania sudah masuk ke tahap persidangan.

Baca Selengkapnya

Kabar Prabowo Siap Membentuk Badan Penerimaan Negara dalam Kabinet, Apa Tugasnya?

7 jam lalu

Kabar Prabowo Siap Membentuk Badan Penerimaan Negara dalam Kabinet, Apa Tugasnya?

Prabowo dikabarkan akan bikin Badan Penerimaan Negara. Hal ini disampaikan Burhanuddin Abdullah Dewan Penasihat Prabowo. Apa lingkup kerja badan ini?

Baca Selengkapnya

Tia Rahmania Kunjungi Bareskrim Polri Usai Gugat Mahkamah PDIP Ihwal Penggelembungan Suara

8 jam lalu

Tia Rahmania Kunjungi Bareskrim Polri Usai Gugat Mahkamah PDIP Ihwal Penggelembungan Suara

Awalnya Tia Rahmania ingin melaporkan pihak yang menuduhnya melakukan penggelembungan suara ke Bareskrim Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Kasus Tuduhan Penggelembungan Suara Pemilu 2024, Tia Rahmania Batal Maju Jadi Anggota DPR dan Dipecat PDIP

8 jam lalu

Kasus Tuduhan Penggelembungan Suara Pemilu 2024, Tia Rahmania Batal Maju Jadi Anggota DPR dan Dipecat PDIP

Kader Tia Rahmania dipecat PDIP karena terbukti melakukan penggelembungan suara. Pada SK KPU Nomor 1368, Tia Rahmania digantikan oleh Bonnie Triyana.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahfud Md Pernah Tangani Kasus Pemalsuan Akta Notaris yang Dibekingi Pejabat

16 jam lalu

Cerita Mahfud Md Pernah Tangani Kasus Pemalsuan Akta Notaris yang Dibekingi Pejabat

Menurut Mahfud Md, akta notaris yang dipalsukan itu berhasil mendapatkan tempat di pengadilan dan dinyatakan sah secara hukum.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Masih Ada Harapan untuk Perlindungan HAM di Indonesia

17 jam lalu

Mahfud Md Bilang Masih Ada Harapan untuk Perlindungan HAM di Indonesia

Kata Mahfud Md, angka pembela HAM yang dilindungi oleh negara memang tidak sebanding dengan jumlah kriminalisasi yang mereka rasakan di lapangan.

Baca Selengkapnya