Menilik Peluang Anies Baswedan Diusung PDIP dan PKB di Pilgub Jakarta
Reporter
Tempo.co
Editor
Juli Hantoro
Senin, 10 Juni 2024 07:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Anies Baswedan santer dibicarakan akan kembali berlaga di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta. Anies sebelumnya adalah Gubernur DKI Periode 2017-2022.
Perihal Anies jadi bakal calon gubernur Jakarta sudah digaungkan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Ia menyebut partainya serius mempertimbangkan mengusung mantan calon presiden dari Koalisi Perubahan itu. Ia mengatakan, Anies menjadi salah satu yang menarik perhatian partai banteng itu.
"Ya (masuk radar). Mba Puan kan sudah menyampaikan bahwa Pak Anies menarik (dicalonkan)," ujarnya.
Menurut Hasto, kandidat calon gubernur yang dicari PDIP untuk Pilkada ini setidaknya harus memiliki ideologi yang kuat, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Lewat atribusi itu, ia menilai bisa menjadi modal untuk calon tersebut menyusun kebijakan pemerintahannya.
"Ada orang yang mengakui ideologis, tapi perilakunya tidak memerhatikan etika dan moral, itu bukan," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Puan Maharani, membuka kemungkinan untuk mengusung Anies Baswedan dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta. Hal ini disampaikan Puan Maharani saat merespons siapa yang akan diusung PDIP di Pilkada Jakarta.
“Menarik juga Pak Anies,” kata Puan saat ditanya ihwal peluang mengusung Anies di kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Juni 2024.
Meski demikian, Hasto menyebut partainya hingga kini belum memutuskan ihwal calon gubernur di Pilgub Jakarta nanti. Ia mengungkapkan, partainya tidak khawatir tentang siapa yang akan diusung.
Sebab, kata Hasto, PDIP sudah menyiapkan banyak tokoh termasuk dari kadernya sendiri untuk bersaing di Pilkada. "Kami punya begitu banyak tokoh yang siap ditugaskan, ada Rano Karno, Bu Risma, Pak Basuki Menteri PUPR, Pak Abdullah Azwar Anas, dan Pak Hendrar Prihadi," ujarnya.
Adapun PKB menyebut mereka masih membuka peluang Anies untuk diusung di Pilkada DKI Jakarta November 2024.
Anggota Komisi IV DPR itu juga menyoroti soal sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap pencalonan Anies untuk bertarung di Jakarta. Dia mengungkap bahwa partainya masih menunggu arah politik PDIP.
"Kami mau lihat seberapa serius PDIP yang konon ingin bersama-sama dengan PKB mengusung Pak Anies," kata Luluk dalam keterangan tertulisnya melalui aplikasi pesan, Ahad, 9 Juni 2024.
Luluk menyampaikan, gagasan perubahan ala Anies masih relevan dengan visi partainya. Dia menilai kekuatan Anies untuk maju di Jakarta tentu akan semakin besar jika turut disokong PDIP.
"Kekuatan perubahan ditambah dengan PDIP di Pilkada Jakarta saya kira akan sangat keren jadinya," ujarnya.
Nama Anies pun disinggung oleh Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Achamad Baidowi. Menurut dia ada dua nama yang memiliki daya tarik bagi partainya yaitu Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
"Pak Anies dan Pak Ridwan Kamil itu dua tokoh yang sama-sama menarik dan mempunyai elektabilitas tinggi untuk maju sebagai gubernur," ujarnya.
Selanjutnya, komentar Anies...
<!--more-->
Menanggapi namanya yang masuk bursa Pilgub Jakarta, Anies memilih tak banyak berkomentar.
“Ya kita lihat nanti, ngalir aja,” kata Anies saat ditanya wartawan usai acara perayaan ulang tahun Raja Charles III dari Inggris di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis malam, 7 Juni 2024.
Anies memberikan jawaban yang sama ketika ditanya tentang kabar bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggaetnya sebagai bacagub. “Kita ngalir aja lah pokoknya,” ujar dia.
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramidana Ahmad Khoirul Umam mengatakan, peluang Anies diusung PDIP terbuka. Anies dinilai punya kepentingan yang sama dengan PDIP di Pilkada 2024.
“Meskipun Anies dan PDIP berada pada gerbong yang berbeda secara politik maupun ideologis di Pilkada DKI Jakarta 2019 dan Pilpres 2024, namun di Pilkada DKI 2024 ini bisa jadi kedua entitas ini dipertemukan oleh kepentingan yang sama,” ujar dia.
Di satu sisi, kata Umam, ada PDIP yang telah kehilangan dominasinya di politik lokal Jakarta setelah mengalami penurunan kursi DPRD di Pemilu 2024. “Sehingga butuh kekuatan tambahan untuk berhadap-hadapan dengan pemenang Pemilu 2024 yang akan pegang kekuasaan dan tidak akan melepaskan kepemimpinan Jakarta berada di luar kontrol dan kendali mereka sebagai penguasa,” ucap Umam.
Di sisi lain, Umam menyampaikan bahwa ada Anies yang juga berkepentingan menjaga kartu politiknya agar tetap relevan hingga Pilpres 2029 mendatang. Anies yang berstatus petahana, kata Umam, pasti akan melirik dan dilirik PDIP yang memiliki 16 persen dukungan di Jakarta.
Pilihan Editor: Diperiksa KPK Senin Besok, Apa Hubungan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Kasus Harun Masiku?