Beda Pendapat Pengamat Poltik Soal Makna Pidato Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDIP

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 26 Mei 2024 15:32 WIB

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan Pidato Penutupan Rakernas-V di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, pada Ahad, 26 Mei 2024.Dok. Humas PDIP

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam Rakernas PDIP yang digelar pada 24-26 Mei 2024, Megawati Soekarnoputri memberikan pidato yang membahas beberapa hal termasuk mengenai sikap politik partainya dalam pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto periode 2024-2029. Hal itu mengundang pemaknaan yang berbeda dari para pengamat politik.

Sebagaimana diketahui Partai PDIP menggelar Rakernas 2024 dengan tema “Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang" yang diselenggarakan di Beach City Inti Stadium Ancol, Pademangan, Jakarta Utara yang ditutup hari ini..

Dalam pidatonya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri itu mengatakan bahwa sikap partainya terhadap pemerintahan ke depan harus dicermati secara saksama, yakni dengan mendengarkan suara akar rumput. Hal tersebut juga dikatakan menjadi skala prioritas Rakernas V.

Sementara mengenai sikap politik ke depan, Megawati menyebut PDIP merupakan partai politik yang mementingkan kontrol dan penyeimbang (check and balance). Namun, dia tidak menafikkan bahwa berpolitik mengandung esensi untuk mendapatkan kekuasaan.

“Hanya bedanya apa, toh? Yaitu strategi dan cara untuk mendapatkan kekuasaanlah yang membedakan kita (PDIP) dengan yang lainnya,” ujar Megawati dalam Rakernas V PDIP pada Jum'at, 24 Mei, dikutip dari Antaranews.

Beda Pemaknaan Pengamat Politik

Advertising
Advertising

Adapun pidato politik dari Presiden ke-5 Republik Indonesia itu dimaknai berbeda oleh dua pengamat politik.

Pengamat pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai pidato Megawati yang berarti ingin membawa partai tersebut untuk berposisi di luar pemerintahan.

Menurutnya, PDIP tidak akan berkoalisi dengan pemerintahan mendatang tetapi akan berada di koalisinya sendiri untuk mengawal kabinet pemerintahan yang akan terbentuk pada bulan Oktober mendatang.

"Jadi, narasi pidatonya sangat jelas, sangat clear kelihatan arah-arah PDI Perjuangan itu akan lebih condong menjadi partai oposisi," kata Ujang saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 24 Mei, dikutip dari Antaranews.

Berdirinya PDIP sebagai oposisi juga dinilai Ujang akan baik untuk sistem demokrasi di Indonesia karena nantinya dapat mengontrol dan mengawasi jalannya pemerintahan.

"Itu sehat, untuk demokrasi ke depan, ada yang di dalam pemerintahan dan ada yang di luar pemerintahan agar juga ada check and balances," ucap Ujang.

Sementara itu, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia Igor Dirgantara memandang pidato Megawati belum tentu menentukan partai ini untuk menjadi oposisi pemerintahan 5 tahun ke depan.

Menurut Igor, pidato yang disampaikan oleh Ibu dari Puan Maharani itu lebih condong merespons atau mengkritisi jalannya pemerintahan yang saat ini terselenggara. Sedangkan pemerintahan Prabowo-Gibran baru akan dimulai Oktober mendatang.

"Sudah jelas tidak menentukan posisi PDI Perjuangan itu oposisi atau enggak, belum. Jadi, jawabannya itu belum tentu," kata Igor saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 24 Mei sebagaimana dikutip dari Antaranews.

Igor menyebut, potensi PDIP menjadi oposisi pun masih ada. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan partai itu bisa bergabung dengan pemerintahan. Mengingat bahwa, hubungan Megawati dan Prabowo sejauh ini tidak ada permasalahan.

Selain itu, Igor mengatakan bahwa beberapa petinggi partai banteng menyebut Rakernas PDIP kali ini tidak memutuskan partai tersebut akan menjadi oposisi pemerintah atau tidak.

Pilihan editor: Fakta-fakta Rakernas PDIP ke-5: Pidato Politik Megawati Hingga Tugas Baru Adian di Pilkada 2024

Berita terkait

Kriteria Kredit Macet UMKM yang Dihapus Prabowo

41 menit lalu

Kriteria Kredit Macet UMKM yang Dihapus Prabowo

Prabowo menghapus kredit macet UMKM melalui Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024 tertanggal 5 November 2024. Bagaimana teknisnya?

Baca Selengkapnya

Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

1 jam lalu

Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

Ketua Kompolnas: Polri perlu didukung dalam profesionalismenya sesuai dengan rencana strategis Polri dan dalam koridor program prioritas pemerintah

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Disebut akan Hadiri Kampanye Akbar Andika Perkasa-Hendrar Prihadi

2 jam lalu

Puan Maharani Disebut akan Hadiri Kampanye Akbar Andika Perkasa-Hendrar Prihadi

Dhito juga buka suara soal keterlibatan Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP dalam memenangkan Andika-Hendrar.

Baca Selengkapnya

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

2 jam lalu

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengatakan butuh sekitar 3 juta hektare sawah baru untuk wujudkan swasembada pangan yang diharapkan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ekonom UGM Sebut Pergantian Direksi Pertamina Diisi Politikus Membuka Peluang Korupsi

3 jam lalu

Pengamat Ekonom UGM Sebut Pergantian Direksi Pertamina Diisi Politikus Membuka Peluang Korupsi

Penempatan orang partai di posisi penting sebagai direktur utama dan komisaris utama Pertamina akan menimbulkan konflik kepentingan.

Baca Selengkapnya

Profil Chatib Basri, Anggota DEN yang Pernah Setuju dengan Rencana Kenaikan Rasio Pajak Prabowo

3 jam lalu

Profil Chatib Basri, Anggota DEN yang Pernah Setuju dengan Rencana Kenaikan Rasio Pajak Prabowo

Rekam jejak Chatib Basri, Komisaris Bank Mandiri dan XL Axiata yang kini juga menjabat sebagai Anggota Dewan Ekonomi Nasional.

Baca Selengkapnya

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

4 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

Budi Gunawan resmi menjabat sebagai Ketua Kompolnas periode 2024-2028.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Prabowo Bakal Cetak Sawah 500 Ribu Hektare di Kalimantan Selatan

10 jam lalu

Pemerintahan Prabowo Bakal Cetak Sawah 500 Ribu Hektare di Kalimantan Selatan

Pemerintahan Prabowo Subianto akan mencetak sawah baru seluas 500 ribu hektare di Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

1 hari lalu

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati berpesan agar kader partai jangan terlena zona nyaman.

Baca Selengkapnya

Orang-orang Dekat Prabowo Subianto Berupaya Menggembosi Penuntasan Pelanggaran HAM Berat

1 hari lalu

Orang-orang Dekat Prabowo Subianto Berupaya Menggembosi Penuntasan Pelanggaran HAM Berat

Orang-orang dekat Prabowo Subianto diduga berada di balik upaya penggembosan penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM berat.

Baca Selengkapnya