Megawati soal Sikap PDIP terhadap Pemerintahan Prabowo: Perlu Check and Balances
Reporter
Daniel A. Fajri
Editor
Eko Ari Wibowo
Jumat, 24 Mei 2024 18:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri mengatakan partainya akan mementingkan check and balances menyikapi Pemerintahan mendatang, yang akan dipimpin Prabowo Subianto. Presiden ke-5 ini menekankan PDIP punya sejarah panjang dalam memperjuangkan demokrasi.
“Demokrasi memang memerlukan kontrol dan penyeimbang,” kata Megawati dalam rapat kerja nasional atau Rakernas V PDIP di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 24 Mei 2024.
Megawati mengatakan sikap PDIP ke depan masih harus perlu dicermati dengan seksama. Putri Presiden Sukarno ini mengatakan PDIP akan mendengarkan semua suara akar rumput yang menitipkan terlembaganya demokrasi yang sehat, sebagai skala prioritas dalam Rakernas.
“Demokrasi juga memerlukan partai politik yang sehat dan terlembaga, serta sistem hukum yang benar benar berkeadilan," kata Megawati.
Keputusan akhir PDIP untuk menjalin kerja sama dengan pemerintahan Prabowo-Gibran akan diumumkan pada akhir acara pada Ahad, 26 Mei 2024. Rakernas yang dihadiri hampir sekitar 5000 kader partai baik dari pusat, daerah, hingga cabang ini juga akan membahas soal strategi pemenangan Pilkada 2024.
Dalam Pilpres 2024, PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud Md bersaing dengan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Saat itu, Prabowo-Gibran didukung mayoritas partai pendukung pemerintah seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan Partai Bulan Bintang.
Usai sengketa pemilihan presiden pada April 2024, wacana pertemuan Megawati dan Prabowo sempat mencuat dalam gagasan rekonsiliasi politik. Namun sampai saat ini belum ada sinyal persamuhan kedua tokoh belum terealisasi.
Imbas Pilpres 2024 mengimplikasikan ketegangan yang belum mereda antara PDIP dan Presiden Joko Widodo. Jokowi, yang didukung PDIP selama dua periode, dianggap mendukung Prabowo karena merestui putranya Gibran untuk menjadi cawapres.
Jokowi tidak diundang dalam rakernas PDIP di Beach City International Stadium dan memilih menghabiskan waktu di Istana Yogyakarta. Megawati memberikan sejumlah catatan kritis mengenai pemerintahan Jokowi termasuk putusan Mahkamah Konstitusi yang meloloskan Gibran jadi Cawapres Prabowo, dan dugaan kecurangan terstruktur dalam pemilu 2024.
Pilihan Editor: Budi Arie soal PDIP Akan Putuskan Sikap Politik terhadap Prabowo-Gibran di Rakernas: Terserah Saja Lah