Pakar dan Pengamat Menilai Begini soal Pertemuan Jokowi dan Puan Maharani

Rabu, 22 Mei 2024 16:03 WIB

Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR Puan Maharani disambut Presiden Jokowi dalam cara jamuan santap malam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Ahad malam, 19 Mei 2024. Foto Tangkap Layar Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Puan Maharani di panggung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada Ahad malam, 19 Mei 2024, memunculkan spekulasi adanya sebuah rekonsiliasi politik.

Pasalnya, pertemuan Jokowi-Puan itu terjadi di tengah isu renggangnya hubungan PDIP dan Presiden imbas pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2024. Jokowi dianggap mendukung Prabowo Subianto yang berpasangan dengan putranya, Gibran Rakabuming Raka, untuk maju di Pilpres 2024.

Imbas pilpres tersebut, partai banteng bermoncong putih itu tak lagi menganggap Jokowi sebagai kadernya. Warta teranyar, PDIP juga tidak mengundang Jokowi ke rapat kerja nasional (Rakernas) yang bakal diselenggarakan pada akhir pekan ini.

Terkait undangan ke Rakernas, Jokowi enggan berkomentar mengenai keputusan PDIP tidak mengundangnya. Dia juga membantah ada perbincangan mengenai Megawati, Ketua Umum PDIP, saat bertemu Puan.

“Sudah lama sekali saya akrab dan baik dengan Mbak Puan,” kata Jokowi di posko pengungsian Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa, 23 Mei 2024, dilihat dari keterangan video. “(soal tak diundang rakernas) tanya ke yang mengundang. Jangan tanya saya.”

Advertising
Advertising

Lantas, bagaimana pakar dan pengamat menilai pertemuan Jokowi-Puan di tengah isu kerenggangan PDIP dengan presiden? Berikut pernyataan pakar dan pengamat yang dihimpun dari Tempo.

Siti Zuhro: Bukan sinyal rekonsiliasi

Profesor politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengatakan, hubungan baik antara Jokowi dan Puan dalam konteks ini bisa diterjemahkan sebagai kedekatan dalam arti pola relasi dan sinergi dan kelembagaan negara, bukan makna yang lain.

Siti mengatakan, pertemuan Puan-Jokowi di Bali tak serta merta bisa diartikan dan disimpulkan sebagai kembalinya hubungan baik PDIP dan Jokowi. Dia mencontohkan hubungan Taufiq Kiemas, suami Megawati Sukarnoputri sekaligus ayahanda Puan, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004.

“Baiknya hubungan Taufiq Kiemas dengan SBY (waktu itu) sebagai Presiden tak membuat hubungan SBY-Megawati cair dan harmonis,” kata Siti, Rabu, 22 Mei 2024, seperti dikutip dari Tempo.

Selanjutnya: Ada faksionalisme di tubuh PDIP

<!--more-->

Umam: Ada faksionalisme di tubuh PDIP

Sementara dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, keakraban Puan dengan Jokowi di Bali tidak sejalan dengan sikap para elite PDIP lainnya. Sebab, kata Umam, para elite PDIP cenderung mengkritik Jokowi setelah dia memberi restu kepada Gibran untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

“Kemesraan Puan dan Jokowi itu tidak linier dengan sikap politik dan statemen publik para elit PDIP lainnya,” kata Umam melalui keterangan tertulis pada Rabu, 22 Mei 2024.

Umam memberi contoh sikap mantan calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, sebagai elite-elite partai yang kritis terhadap Jokowi.

Apalagi, kata Umam, sosok-sosok seperti Ganjar dan Hasto kerap mengatasnamakan suasana kebatinan kader-kader akar rumput PDIP dalam menghantam Jokowi dan lingkarannya. Menurut para elite itu, lanjut Umam, aspirasi yang ada di PDIP adalah agar partainya tetap kritis terhadap Jokowi.

Umam menilai sikap ramah yang ditunjukkan Puan kepada Jokowi bisa jadi tanda adanya perbedaan pendapat di tubuh PDIP.

“Hal ini menegaskan, ada faksionalisme kepentingan yang cukup akut di internal PDIP, yang termanifestasi dalam perbedaan sikap mereka dalam menghadapi arah kekuasaan baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran ke depan,” ucap Umam.

Meski begitu, Umam juga menyampaikan bahwa kemesraan yang ditunjukkan Puan dan Jokowi merupakan sikap kedewasaan politik antar sesama petinggi negara. Sementara Jokowi hadir dalam KTT WWF sebagai presiden, Puan datang memenuhi tugasnya sebagai Ketua DPR RI.

Umam mengatakan pertemuan keduanya memang berlangsung secara formal sebagai pucuk pimpinan lembaga eksekutif dan legislatif.

“Namun demikian, pertemuan yang menampakkan keramahan dan keguyuban antara Jokowi dan Puan itu bisa menjadi celah awal komunikasi kedua pihak,” ujar Umam.

Diwartakan sebelumnya, Jokowi turut menyambut Puan dalam acara jamuan santap malam KTT WWF ke-10 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Bali, pada Ahad malam, 19 Mei 2024.

Puan hadir sebagai Ketua DPR RI yang juga Perwakilan Presiden International Parliamentary Union (IPU). Pada pertemuan itu, Puan dan Jokowi tampak berseri, saling bertegur sapa sebelum tamu masuk ke area jamuan.

SULTAN ABDURRAHMAN | DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Pakar Anggap Pertemuan Jokowi dan Puan Maharani Bukan Sinyal Rekonsiliasi dengan PDIP

Berita terkait

Kata Politikus PDIP soal Isu Pergantian Sekjend Usai Hasto Kristiyanto Diperiksa KPK

31 menit lalu

Kata Politikus PDIP soal Isu Pergantian Sekjend Usai Hasto Kristiyanto Diperiksa KPK

Hasto Kristiyanto menduga rencana untuk menggantikan dirinya dari jabatan Sekretaris Jenderal merupakan upaya untuk memecah belah partai.

Baca Selengkapnya

PDIP Dukung Rieke Diah Pitaloka dan Ono Suryono Maju di Pilkada Jabar 2024, Dampingi Ridwan Kamil?

1 jam lalu

PDIP Dukung Rieke Diah Pitaloka dan Ono Suryono Maju di Pilkada Jabar 2024, Dampingi Ridwan Kamil?

Rieke Diah Pitaloka dan Ono Suryono masuk dalam bursa nama PDIP untuk diusung di Pilgub Jabar 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Senang Indonesia Posisi ke-27 Peringkat Daya Saing Global, Ini Daftar Lengkapnya

1 jam lalu

Jokowi Senang Indonesia Posisi ke-27 Peringkat Daya Saing Global, Ini Daftar Lengkapnya

Presiden Jokowi senang ketika mengetahui bahwa peringkat daya saing Indonesia secara global meningkat ke posisi 27, mengalahkan Inggris dan Jepang

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Makan Bergizi Gratis Prabowo Sebesar Rp 71 Triliun akan Masuk Pos Cadangan

2 jam lalu

Sri Mulyani: Anggaran Makan Bergizi Gratis Prabowo Sebesar Rp 71 Triliun akan Masuk Pos Cadangan

Menkeu Sri Mulyani menyatakan anggaran program makan bergizi gratis yang diusulkan Prabowo Subianto telah ditetapkan Rp 71 triliun.

Baca Selengkapnya

Bursa Pilgub Jakarta 2024 Riuh: Kabar PKB dan PDIP Siap Berkolaborasi dalam Mengusung Anies Baswedan

2 jam lalu

Bursa Pilgub Jakarta 2024 Riuh: Kabar PKB dan PDIP Siap Berkolaborasi dalam Mengusung Anies Baswedan

Sosok Anies Baswedan menarik perhatian dari berbagai partai politik Indonesia untuk mengusungnya dalam Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Tafsir Zulhas soal Turbulensi Politik di Masa Transisi yang Dikhawatirkan Jokowi

2 jam lalu

Tafsir Zulhas soal Turbulensi Politik di Masa Transisi yang Dikhawatirkan Jokowi

Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini mengatakan pernyataan Jokowi soal turbulensi politik merupakan suatu peringatan.

Baca Selengkapnya

PKS Usung Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024, Kini Siapa Parpol Dukung Anies Baswedan?

3 jam lalu

PKS Usung Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024, Kini Siapa Parpol Dukung Anies Baswedan?

DPP PKS memastikan mengusung Sohibul Iman daripada Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024. Lantas, siapa parpol pendukung Anies kemudian?

Baca Selengkapnya

Luhut Klaim Kemudahan Izin Acara Membuat Indonesia Lebih Kompetitif

3 jam lalu

Luhut Klaim Kemudahan Izin Acara Membuat Indonesia Lebih Kompetitif

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan kemudahan perizinan acara bisa membuat Indonesia lebih kompetitif.

Baca Selengkapnya

Prabowo Duduk di Sebelah Jokowi saat Sidang Kabinet, Istana: Sebagai Presiden Terpilih

4 jam lalu

Prabowo Duduk di Sebelah Jokowi saat Sidang Kabinet, Istana: Sebagai Presiden Terpilih

Terpantau dalam sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta, Prabowo duduk di jajaran menteri koordinator yang mendampingi presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Waspadai Turbulensi Politik Menjelang Pergantian Pemerintahan ke Prabowo

5 jam lalu

Jokowi Waspadai Turbulensi Politik Menjelang Pergantian Pemerintahan ke Prabowo

Jokowi berharap proses peralihan pemerintahan dari dirinya ke Prabowo berjalan baik dan mulus. Ia meminta kabinetnya menyampaikan isu positif.

Baca Selengkapnya