Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo
Reporter
Antara
Editor
Sapto Yunus
Rabu, 8 Mei 2024 19:21 WIB
Dia menilai politik merangkul yang diterapkan Prabowo membuat peluang pemerintahan tanpa oposisi semakin terbuka lebar. Apalagi, Partai Nasdem dan PKB telah mendeklarasikan diri menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo, sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) siap bergabung dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut bersedia jika diajak.
Menurut Haidar, kekuasaan yang besar membutuhkan kontrol yang besar pula, sehingga perlu adanya penyeimbang kekuasaan atau ruang oposisi.
Dia menuturkan oposisi yang baik akan memberikan manfaat untuk mengingatkan pemerintahan yang berkuasa agar tetap menjalankan pemerintahan sesuai dengan perundangan. “Dan mengutamakan menuntaskan janji politik yang telah dan akan diajukan selama masa pemerintahan," ujarnya.
Haidar menyebutkan satu-satunya harapan terbesar ruang oposisi kini berada di tangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Mengenai rencana pembentukan presidential club yang akan melibatkan presiden terdahulu, termasuk Joko Widodo atau Jokowi, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Megawati Soekarnoputri, Haidar menyebutkan rencana itu adalah salah satu upaya Prabowo untuk menaklukkan PDIP.
"Kalau akhirnya PDIP takluk, berhasil dirangkul, dapat dipastikan pemerintahan Pak Prabowo tanpa oposisi. Ini tentunya alarm bahaya untuk demokrasi kita, bahkan lebih lanjut, juga berbahaya untuk pemerintahan Pak Prabowo sendiri. Hal ini dikarenakan tidak adanya kontrol terhadap kekuasaan," tuturnya.
Karena itu, dia berharap agar Prabowo tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan. Sebaliknya, Ketua Umum Partai Gerindra itu diharapkan tetap menyediakan ruang yang cukup untuk oposisi, sehingga oposisi tidak dilihat sebagai ancaman, tetapi vitamin yang akan memperkuat pemerintahan.
"Membangun bangsa tidak harus berada di dalam kekuasaan (koalisi), tetapi juga bisa dari luar kekuasaan (oposisi). Keduanya memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda tetapi akan menimbulkan keseimbangan, sehingga keduanya harus tetap dijaga," ujarnya.
Ia juga menyarankan agar Prabowo mengutamakan pembagian penugasan kepada "para pejuang" terlebih dahulu, yaitu relawan dan tokoh yang telah membantu menghantar kemenangannya menjadi presiden, sesuai dengan kompetensi pada bidangnya masing-masing.
Pilihan editor: Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP