5 Momen Megawati Bela Jokowi sebelum Pecah Kongsi Gara-gara Pilpres

Rabu, 24 April 2024 07:03 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) saat memberikan keterangan pers dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Juni 2023. Rakernas yang mengusung tema 'Fakir Miskin dan Anak Terlantar Dipelihara oleh Negara' tersebut itu juga akan membahas pemenangan Pemilu 2024 serta mendengar pengarahan khusus dari Presiden Joko Widodo. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDIP) Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi serta putranya Gibran Rakabuming Raka bukan lagi merupakan bagian dari partai.

Komarudin menyampaikan ini di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat pada Senin, 22 April 2024. Dia mengatakan Jokowi dan Gibran sudah bukan kader PDIP sejak Gibran memutuskan menjadi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.

"Ah, orang udah di sebelah sana. Bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan? Yang benar saja," kata Komarudin menjawab pertanyaan wartawan.

Perbedaan pilihan politik saat pemilihan presiden membuat hubungan Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri kemudian disebut-sebut renggang sampai saat ini. Istana Kepresidenan sempat menyebut tengah dicarikan waktu pertemuan Jokowi dan Megawati. Namun belum ada tindak lanjut dari rencana persamuhan itu.

Sebelum Jokowi dan Megawati disebut-sebut pecah kongsi gara-gara pilpres 2024, Ketua Umum PDIP kerap memasang badan untuk Presiden. Berikut lima momen Putri Kepala Negara Presiden Soekarno membela Eks Gubernur Jakarta dalam sejumlah kebijakannya dan langkah politiknya selama dua periode.

Advertising
Advertising

Kinerja Jokowi

Megawati pernah menanggapi kritik mengenai pembangunan jalan yang dilakukan pada masa kepemimpinan Jokowi. Ketua Umum PDIP menilai jika ada yang menutup mata bahwa pembangunan yang dilakukan Jokowi kurang baik, maka menurutnya orang itu kurang bijaksana.

“Kalau kita lihat kerja pak Jokowi periode I dan II itu kelihatan," ucap Mega dalam keterangan pers usai Rapat Kerja Nasional III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Juni 2024.

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan saat itu, Anies Rasyid Baswedan, mengkritik pemerintahan Jokowi soal infrastruktur berupa jalan. Kritik itu disampaikannya dalam perayaan Milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, 20 Mei 2024. Anies menilai Jokowi kalah dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ihwal pembangunan jalan.



Kebijakan Jokowi Tepat

Selain mengafirmasi semua langkah pembangunan Jokowi, Megawati juga kerap menyetujui setiap kebijakan pemerintah yang diambil. Misalnya, mengenai pemotongan subsidi yang diikuti dengan kenaikan harga bahan bakar minyak pada masa pandemi Covid-19 tahun 2022.

Megawati mengatakan situasi pandemi tidak begitu gampang, sehingga langkah pemerintah menaikkan BBM tidak asal-asalan. Ketua Umum PDIP, selaku mantan presiden, sempat prihatin karena masih ada pihak-pihak yang tidak mau berusaha memahami kondisi ini.

"Sehingga pendanaan untuk Covid-19 tidak bisa begitu saja dialihkan demi menambah subsidi BBM," ucap Megawati di sela Jeju Peace Forum 2022, Korea Selatan, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, 15 September 2022.

Selanjutnya: Megawati Menangis Jokowi Dikritik...
<!--more-->

Megawati mengaku sedih sampai menangis dengan banyaknya kritik terhadap Presiden Jokowi yang disampaikan secara tak beretika. Padahal, kata Megawati, Jokowi sudah sampai kurus memikirkan rakyat Indonesia.

"Masak masih ada yang mengatakan Jokowi kodok lah. Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut, saya bilang," ucap Megawati dalam sambutan di Peletakan Batu Pertama Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih yang disiarkan Pemprov Bali, Rabu 18 Agustus 2021.

Ketua Umum PDIP mengatakan ia sendiri tak takut dirundung atau di-bully. Dia meminta pihak yang merundungnya datang ke hadapannya secara langsung. Mega menilai kritik harus disampaikan secara konstruktif dan solutif.

Jokowi dan Tiga Periode

Megawati kurang yakin dengan kabar Jokowi akan mengamandemen UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyangkut masa jabatan kepresidenan dari dua periode menjadi tiga periode. Presiden ke-5 itu menganggap wacana Jokowi tiga periode melalui amandemen sebagai tudingan yang tidak berdasar. Ia juga menilai Jokowi tak bisa begitu saja mengubah isi UUD 1945.

"Yang omong tiga periode, itu yang kepengen sebetulnya. Siapa tahu suatu saat dia bisa tiga periode," kata Megawati saat meluncurkan buku Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam, yang dipusatkan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021.

Isu Jokowi tiga periode sempat diungkap lagi oleh sejumlah elit partai seperti Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Adian Napitupulu di tengah persaingan Pilpres 2024. Kabar presiden tiga periode ini disebut-sebut sebagai salah satu cikal bakal merenggangnya hubungan Jokowi dan PDIP – yang mengklaim telah menolak ide itu.

Jokowi dan Perppu Ormas

Ketika Presiden Jokowi mendapat kritik tajam dari publik karena menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017, Megawati menilai wajar langkah kepala negara. Ketua Umum PDIP berpendapat wajar saja Jokowi mengeluarkan perppu apabila situasi dianggap darurat.

"Saya bela-bela mati-matian konstitusional, seorang presiden itu membuat perpres, perppu, memangnya nggak boleh apa? Boleh," di Auditorium Utama LIPI lantai 2, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Agustus 2017.

Perpu ini didalamnya mengatur penindakan dan sanksi kepada perkumpulan/ormas yang melakukan upaya atau aktivitas yang tidak sesuai dengan kehidupan ideologi Pancasila dan hukum NKRI. Selama dua periode pemerintahan Jokowi, dua organisasi yang telah dilarang berkegiatan – Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

BUDIARTI UTAMI PUTRI, FRISKI RIANA, TIKA AYU, ANTARA

Pilihan Editor: Prabowo Terima Kunjungan Menlu Singapura, Bahas Pertahanan dan Energi

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

5 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

6 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

8 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

8 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

8 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

10 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

10 jam lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

13 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

14 jam lalu

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

Hendy Siswanto sebelumnya telah mendaftar ke PDIP untuk maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya