PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Bisa Daftar
Reporter
Defara Dhanya Paramitha
Editor
Amirullah
Minggu, 21 April 2024 10:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) telah resmi membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah atau cakada 2024 baik secara online maupun offline pada Sabtu, 20 April 2024.
Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengatakan pendaftaran tersebut tidak terbatas hanya untuk kader, namun bagi semua orang yang berminat maju.
“PKB membuka peluang kepada semua pihak, latar belakang perbedaan partai, latar belakang perbedaan agama, suku, golongan, boleh mendaftar yang ingin diusung oleh PKB,” ujar Cak Imin dalam konferensi pers, Sabtu, 20 April 2024.
Pendaftaran cakada dapat dilakukan secara offline dengan mendaftar langsung ke kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB di seluruh Indonesia, atau dapat mendaftar secara online melalui Sistem Calon Kepala Daerah (SICAKADA) PKB dengan alamat https://sicakada.pkb.id.
Dalam konteks pengusungan calon kepala daerah, kata Cak Imin, PKB bisa mengusung sendiri maupun harus berkoalisi dengan partai-partai lain. “PKB memiliki kesempatan, memiliki kursi, memiliki suara di seluruh kabupaten kota di Indonesia. Dengan variasi, bisa mengusung sendiri, berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi syarat threshold,” tuturnya.
Calon wakil presiden nomor urut 01 itu pun menyebut PKB akan melibatkan beberapa tokoh dalam pemilihan sosok yang akan diusung. “Kami libatkan tokoh untuk melakukan uji publik dan kita beri keleluasaan tokoh-tokoh untuk menentukan. Jadi penentuannya nanti bukan hanya semata-mata ditentukan PKB, tetapi betul-betul harapan dari masyarakat pada umumnya,” kata dia.
Adapun proses penjaringan cakada PKB akan diselengggarakan oleh Desk Pilkada di semua tingkatan, dengan beberapa tahapan, antara lain uji kelayakan dan kepatutan serta uji publik. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan cakada-cakada yang berkualitas, berintegritas dan memiliki keberpihakan terhadap kemajuan masyarakat di daerah.
Pilihan Editor: Pilkada disebut Permainan Pencitraan, Pengamat: Perlu Dorong Popularitas Kandidat