Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua
Reporter
Yohanes Maharso Joharsoyo
Editor
Eko Ari Wibowo
Kamis, 18 April 2024 15:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, memastikan, TNI tak akan menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.
Candra menyebut, Paniai akan sama seperti wilayah lainnya. TNI harus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Paniai.
"Wilayah tersebut seperti halnya wilayah lainnya yang harus dijaga keamanan dan ketertiban masyarakatnya," ujar Candra saat dihubungi Tempo pada Kamis, 18 April 2024.
Dia menilai, keamanan di Paniai dan wilayah Papua lainnya sangat penting untuk tetap dijaga agar tetap aman dan damai. "Sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat berjalan dengan baik," ucap dia.
Bantah pengerahan pasukan
Candra juga membantah tudingan adanya pengarahan pasukan gabungan TNI-Polri setelah penembakan Komandan Rayon Militer 1703-04/Aradide Letnan Dua Infanteri Oktovianus Sogalrey. "Tidak benar ada penambahan pasukan," ujar dia.
Candra memastikan, prajurit TNI yang berada di Paniai, sama seperti prajurit yang ditugaskan di wilayah lainnya yaitu menjaga keamanan seperti biasa. Tidak ada instruksi khusus untuk melakukan penambahan pengamanan.
"Personel TNI di wilayah tersebut melaksanakan tugas sesuai tugas dan fungsinya," kata dia.
Senada dengan Candra, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi, memastikan, tidak ada penambahan pasukan di Paniai setelah penembakan Komandan Rayon Militer 1703-04/Aradide Letnan Dua Infanteri Oktovianus Sogalrey.
Dia mengatakan, prajurit yang berada di Paniai memang sedang menjalankan tugasnya seperti biasa di sana.
"Tidak ada penambahan dan pengerahan pasukan di Paniai, hanya pasukan yang memang bertugas di sana," kata dia. Kristomei mengklaim, kondisi di Paniai masih aman dan terkendali.
Juru bicara Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, sebelumnya menuding TNI menjadikan Paniai sebagai zona peperangan dengan TPNPB-OPM. Pasalnya, pada Sabtu sore, 13 April 2024, TNI dan Polri memobilisasi tim gabungan militer dari berbagai daerah menuju Paniai.
Sebyy menyebut, TPNPB-OPM sudah menyiapkan diri untuk menjemput serangan balasan yang akan dilancarkan oleh TNI dan Polri. Ia juga menjelaskan kronologis singkat situasi Paniai untuk diketahui oleh semua pihak.
Pengerahan pasukan itu untuk mengejar pimpinan dan pasukan TPNPB-OPM Kodap XIII Paniai Kegepa Nipouda. Pasukan sebanyak 13 truk militer TNI itu berkumpul di Hotel Jepara 2 Nabire menuju Paniai dengan pengawalan ketat. Selanjutnya pasukan gabungan itu disiagakan di dua wilayah di Meepago, Kabupaten Deiyai, dan Kabupaten Paniai.
Adapun pada 12 April 2024 tim gabungan militer TNI-Polri dimobilisasi menggunakan helikopter TNI sebanyak tiga kali penerbangan dan diturunkan di Bandar Udara Enarotali, ibu kota Paniai," tutur Sebby dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Maret 2024.
YOHANES MAHARSO | IHSAN RELIUBUN
Pilihan Editor: Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri