Parpol hingga Ketua MPR Dorong Rekonsiliasi Nasional seusai Pemilu 2024

Reporter

Tempo.co

Editor

Sapto Yunus

Senin, 15 April 2024 13:56 WIB

Presiden Joko Widodo merangkul Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri acara puncak HUT ke-50 PDI Perjuangan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Selasa, 10 Januari 2022. PDI Perjuangan merayakan HUT ke-50 sebagai bagian dari konsolidasi partai dalam rangka pemenangan Pemilu 2024. Perayaan tersebut mengusung tema "Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam". TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pihak mendorong elite politik melakukan rekonsiliasi Nasional setelah gelaran pemilihan umum atau Pemilu 2024. Para elite partai politik maupun calon presiden dan calon wakil presiden yang kalah juga diimbau mau melakukan rekonsiliasi demi menjaga persatuan bangsa.

Sejumlah kalangan menyebutkan rencana pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP megawati Soekarnoputri serta wacana persamuhan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Megawati. Namun kedua pertemuan tersebut hingga kini belum terwujud.

1. Direktur Eksekutif SPIN Igor Dirgantara: Prabowo Bisa Melakukan Konsolidasi Nasional

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mendorong para elite politik melakukan rekonsiliasi nasional usai Pemilu 2024. Dia mengatakan para elite partai politik (parpol) maupun calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang kalah mau melakukan rekonsiliasi.

"Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto telah menunjukkan sikap kenegarawanan, setelah selesai berkontestasi dengan menjadi satu kekuatan untuk memajukan bangsa," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad, 14 April 2024 seperti dikutip Antara.

Advertising
Advertising

Dia meyakini Prabowo, sebagai tokoh yang luwes dalam berkomunikasi, bisa melakukan rekonsiliasi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Mereka tidak memiliki masalah, baik pribadi maupun secara ideologi," ujar Igor.

Menurut dia, Prabowo juga dapat melakukan konsolidasi nasional dengan lintas partai dan tokoh lainnya, karena ketua umum Partai Gerindra itu memiliki tiga keunggulan sebagai tokoh pemersatu bangsa.

Pertama, figur pemersatu bangsa itu ada pada satu tokoh, yang bisa mempersatukan perbedaan itu sebagai pemersatu, yaitu presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto. Apalagi Prabowo juga punya keunggulan di jaringan formal maupun non-formal, nasional dan internasional.

Kedua, parpol di Indonesia punya ideologi berbeda, tetapi sebenarnya program dan narasinya seragam untuk kepentingan rakyat. Igor menilai Prabowo adalah ketua umum partai yang tidak bisa didikte oleh siapa pun dan posisi itu menguntungkan dia fokus dalam bekerja.

Berita terkait

Usung Rohmi-Musyafirin di Pilgub NTB, PDIP Harus Berkoalisi dengan Parpol Lain

6 jam lalu

Usung Rohmi-Musyafirin di Pilgub NTB, PDIP Harus Berkoalisi dengan Parpol Lain

Selain diusung PDIP, Rohmi juga didukung Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah di Pilgub NTB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Keterampilan Penggunaan Senjata Api Beladiri

7 jam lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Keterampilan Penggunaan Senjata Api Beladiri

Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Beladiri (Perikhsa) akan menggelar Lomba Asah Keterampilan Penggunaan Senjata Api Beladiri Perikhsa 2024, di Lapangan Tembak Perbakin, Senayan, Jakarta, pada 27 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

7 jam lalu

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Soeharto Lengser, Karier Militer Prabowo Amblas Kisah Cintanya Kandas

8 jam lalu

Soeharto Lengser, Karier Militer Prabowo Amblas Kisah Cintanya Kandas

Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, karier militer Prabowo amblas, kisah cintanya dengan Titiek Soeharto pun ikut kandas.

Baca Selengkapnya

Gugatan PPP di Dapil Aceh II Tak Diterima, MK Sebut Permohonan Kabur

8 jam lalu

Gugatan PPP di Dapil Aceh II Tak Diterima, MK Sebut Permohonan Kabur

MK memutuskan permohonan PPP dalam sengketa pileg DPR RI di dapil Aceh II tidak dapat diterima karena kabur alias tidak jelas.

Baca Selengkapnya

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

8 jam lalu

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998 berpengaruh besar terhadap karier militer menantunya dulu, Prabowo yang kini presiden terpilih Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Legislator PDIP Pesimistis KRIS BPJS Kesehatan Bisa Diimplementasikan Pertengahan Tahun Depan

9 jam lalu

Legislator PDIP Pesimistis KRIS BPJS Kesehatan Bisa Diimplementasikan Pertengahan Tahun Depan

BPJS Kesehatan masih menerapkan iuran mandiri peserta kelas I sebesar Rp 150 ribu dan kelas II Rp 100 ribu.

Baca Selengkapnya

Porsi Caleg Muda Sedikit, Bamsoet Dorong Perbaikan Sistem Pemilu

10 jam lalu

Porsi Caleg Muda Sedikit, Bamsoet Dorong Perbaikan Sistem Pemilu

Jumlah pemilih lebih dari 50 persen berasal dari kalangan muda. Keterwakilan golongan ini belum maksimal.

Baca Selengkapnya

Wacana DPR Bahas Revisi UU TNI Menuai Sorotan, Bahas Perpanjangan Usia Pensiun?

11 jam lalu

Wacana DPR Bahas Revisi UU TNI Menuai Sorotan, Bahas Perpanjangan Usia Pensiun?

Rencana revisi UU TNI menuai sorotan publik, karena bukan semata masalah perpanjangan usia pensiun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Bobby Nasution Gabung Gerindra: Orang Tua Hanya Mendoakan

13 jam lalu

Jokowi Respons Bobby Nasution Gabung Gerindra: Orang Tua Hanya Mendoakan

Presiden Jokowi menilai Bobby Nasution yang kini bergabung dengan Gerindra sudah dewasa dan bertanggung jawab atas kemandiriannya.

Baca Selengkapnya