Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

Reporter

Intan Setiawanty

Editor

Devy Ernis

Minggu, 14 April 2024 06:43 WIB

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Semarang (Unnes) Edi Subkhan menyebut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi perlu membentuk tim khusus untuk menangani dugaan pencatutan nama dosen Universitas Malaysia Terengganu (UMT).

Sebelumnya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional atau Unas Kumba Digdowiseiso diduga mencatut sederet nama dosen kampus di Malaysia itu untuk publikasi jurnal ilmiah.

Menurut dia, kasus itu telah menjadi perbincangan internasional sehingga perlu ditindak tegas oleh pemerintah. "Karena ini kasusnya viral, saya pikir perlu ada tim khusus. Kalau ini tidak tertangani, Kementerian harus turun tangan karena sudah berkaitan dengan nama negara," ucap dia kepada Tempo, Sabtu, 13 April 2024.

Hal ini, kata dia, perlu penanganan serius lantaran kampus kerap menutupi kesalahan agar dosennya bisa meningkatkan publikasi jurnal ilmiah. Tak jarang karena tuntutan itu, sejumlah dosen melakukan cara culas untuk mencapainya. Salah satunya dengan memanfaatkan jurnal predator.

Tingginya tuntutan pemerintah mengenai kuantitas jurnal tersebut telah diwanti-wanti dan jadi perbincangan di beberapa forum internasional. Maka itu, kata dia, pemerintah khususnya Kemendikbudristek seharusnya betul-betul memperhatikan hal ini.

Advertising
Advertising

"Ada publikasi ilmiah yang melihat kuantitas publikasi di Indonesia meningkat pesat, tapi sebenarnya kalau dilihat dari sisi kualitas kemudian dari sisi kewajaran, itu dicurigai. Kemudian muncul istilah-istilah predatory journal atau fake journal," tuturnya.

Menurut dia, pemerintah seharusnya membangun iklim ilmiah atau basis keilmuan di universitas dengan mengutamakan kualitas dibanding kuantitas.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional, Kumba Digdowiseiso, dituduh telah mencatut nama sederet panjang dosen di sebuah universitas di Malaysia untuk multipublikasi penelitian di jurnal predator. Universitas itu memang pernah dikunjungi Kumba namun para dosennya tersebut mengaku tak tahu menahu riset dan publikasi oleh sang Guru Besar muda Unas itu.

"Kami tidak tahu orang ini," kata Safwan Mohd Nor, seorang associate professor bidang keuangan di Universiti Malaysia Terengganu kepada Retraction Watch dalam artikel 10 April 2024.

Pilihan Editor: Gelar Guru Besar Dekan Unas yang Diduga Catut Nama Dosen Malaysia Diminta Dicopot

Berita terkait

Malaysia Protes Vietnam atas Perluasan Terumbu Karang di Laut Cina Selatan

11 jam lalu

Malaysia Protes Vietnam atas Perluasan Terumbu Karang di Laut Cina Selatan

Malaysia mengirimkan surat protes ke Vietnam atas dugaan perluasan terumbu karang di Laut Cina Selatan yang diklaim kedua negara

Baca Selengkapnya

Lagu APT Kolaborasi Rose BLACKPINK dan Bruno Mars Dilarang di Korea Selatan, Bagaimana di Malaysia?

13 jam lalu

Lagu APT Kolaborasi Rose BLACKPINK dan Bruno Mars Dilarang di Korea Selatan, Bagaimana di Malaysia?

Lagu APT kolaborasi Rose BLACKPINK dan Bruno Mars dilarang di Korea Selatan. Malaysia bantah ada pelarangan lagu ini.

Baca Selengkapnya

Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

18 jam lalu

Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

Malaysia telah memulai Langkah untuk dukungan pengusiran Israel dari PBB dengan menyusun rancangan resolusi untuk Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Wisata untuk Merayakan Diwali di Malaysia

5 hari lalu

3 Destinasi Wisata untuk Merayakan Diwali di Malaysia

Diwali juga dirayakan di beberapa negata termasuk Malaysia

Baca Selengkapnya

Anggur Shine Muscat Dilarang di Thailand, Bagaimana dengan Malaysia?

7 hari lalu

Anggur Shine Muscat Dilarang di Thailand, Bagaimana dengan Malaysia?

Anggur Shine Muscat dilarang di Thailand karena mengandung pestisida berbahaya. Malaysia juga ikut menyelidiki anggur ini.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Keluar dari Rumah Sakit

7 hari lalu

Mahathir Mohamad Keluar dari Rumah Sakit

Mahathir Mohamad keluar dari rumah sakit setelah dirawat karena infeksi pernafasan bagian bawah. Dia juga diketahui punya riwayat sakit jantung

Baca Selengkapnya

RI Tertarik Gabung BRICS, Prabowo: Kita Mau Berada di Mana-mana

7 hari lalu

RI Tertarik Gabung BRICS, Prabowo: Kita Mau Berada di Mana-mana

Presiden Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia perlu hadir dalam keanggotaan BRICS. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Dubes Tolchenov: Tak Ada Lobi Rusia

8 hari lalu

Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Dubes Tolchenov: Tak Ada Lobi Rusia

Dubes Rusia Sergey Tolchenov menyebut tak ada lobi Rusia atas keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS.

Baca Selengkapnya

Sugiono Bertemu Menteri Ekonomi Malaysia Bahas Isu Bilateral dan Regional

12 hari lalu

Sugiono Bertemu Menteri Ekonomi Malaysia Bahas Isu Bilateral dan Regional

Sugiono melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi Malaysia Mohd Rafizi Bin Ramli membahas isu-isu bilateral dan regional.

Baca Selengkapnya

Fan Bingbing Mengujungi Destinasi Ikonik di Kedah Malaysia

12 hari lalu

Fan Bingbing Mengujungi Destinasi Ikonik di Kedah Malaysia

Fan Bingbing membagikan beberapa foto saat mengunjungi beberapa destinasi ikonik di Kedah

Baca Selengkapnya