Jemaah An-Nadzir Gowa Rayakan Idulfitri Lebih Awal, Dibantu Aplikasi Tentukan 1 Syawal

Reporter

Antara

Editor

Sapto Yunus

Selasa, 9 April 2024 19:14 WIB

Jamaah An Nadzir menunaikan shalat Idul Fitri 1445 H di Kampung Butta Ejayya, Kabupaten Gowa, Sulwesi Selatan, Selasa, 9 April 2024. Jamaah An Nadzir memutuskan dan menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari ini setelah melihat terjadinya fenomena gerhana matahari total di Benua Amerika Utara. ANTARA/Hasrul Said

TEMPO.CO, Jakarta - Jemaah An-Nadzir melaksanakan salat Idulfitri 1445 Hijriah lebih dulu dari ketetapan pemerintah. Mereka sudah melakukan salat id di pelataran Masjid Al Muqaddis, Kampung Butta Ejayya, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada hari ini, Selasa, 9 April 2024.

Salat id berlangsung pukul 07.15 Wita yang dipimpin oleh pimpinan An-Nadzir, Samiruddin Pademmui, selaku imam sekaligus khatib. Prosesi ibadah juga dijaga aparat keamanan dari TNI/Polri agar berlangsung aman.

Jemaah laki-laki berada di pelataran masjid dengan memakai pakaian gamis dan mengenakan serban, sedangkan jemaah perempuan di dalam masjid dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dengan cadar menutupi wajahnya.

Samiruddin mengatakan pelaksanaan salat id merujuk pada hadis serta ilmu dan metodologi tersendiri, bahkan dibantu aplikasi khusus dalam menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah yang jatuh pada hari ini. Selain itu, patokan menentukan 1 Syawal tetap mengacu pada Al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad SAW.

Menjunjung Toleransi

Advertising
Advertising

Dia menuturkan jemaah An-Nadzir sangat menjunjung tinggi toleransi. "Kalau ada hal-hal yang memang melenceng dari syariat hukum, dan terutama melenceng dari Al-Qur’an dan sunah maka tentu perlu ditertibkan," ujar Samiruddin usai melaksanakan salat id.

Menurut dia, boleh berbeda-beda tapi dasarnya harus jelas dan tidak boleh melenceng dari Al-Qur’an dan sunah.

"Kalau fikih itu boleh berbeda, juga metodologi dan lain sebagainya juga boleh berbeda. Sebab, An-Nadzir memiliki metodologi perhitungan sendiri yang diyakini benar dan ilmiah dalam menentukan awal bulan pada kalender Hijriah," kata dia menjelaskan.

Samiruddin mengatakan metodologi tersebut merupakan hasil pengajaran dari guru dan imam KH Syamsuri Abdul Madjid yang menjadi pedoman An-Nadzir. Pihaknya meyakini apa yang dilakukan adalah sesuatu yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

"Meyakini kebenaran tentang itu, pengajaran dari guru dan imam, istikamah melaksanakan itu. Saya kira tidak ada masalah. Begitu pun kami dengan yang lain (pemerintah)," tuturnya.

Jemaah An-Nadzir memiliki ilmu, metodologi, dan tata cara sendiri dalam memantau dan menetapkan 1 Ramadan, 1 Syawal, dan 10 Zulhijah.

Pilihan editor: Menjelang Tangani Sengketa Pileg 2024, Hakim MK Diminta Perhatikan Ini

Berita terkait

Catat, Ini Perkiraan Hari Raya Idul Fitri 2025 Versi Pemerintah

1 hari lalu

Catat, Ini Perkiraan Hari Raya Idul Fitri 2025 Versi Pemerintah

Kapan hari raya Idul Fitri 2025? Berikut ini perkiraannya versi pemerintah dan Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya

Pohon Tumbang di Sulsel, Sembilan Wisatawan Situs Budaya Bulu Matanre Tewas

1 hari lalu

Pohon Tumbang di Sulsel, Sembilan Wisatawan Situs Budaya Bulu Matanre Tewas

Sembilan pengunjung situs budaya Bulu Matanre, Mattabulu, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan tewas tertimpa pohon tumbang saat hujan deras

Baca Selengkapnya

Gempa M4,3 Terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Pagi Ini

1 hari lalu

Gempa M4,3 Terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Pagi Ini

Gempa darat itu menggoyang tiga wilayah kecamatan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Kericuhan Debat Pilkada Sulsel, Antarpendukung Paslon Nyaris Bentrok

7 hari lalu

Kronologi Kericuhan Debat Pilkada Sulsel, Antarpendukung Paslon Nyaris Bentrok

Debat perdana Pilkada Sulawesi Selatan di Makassar berlangsung tegang hingga nyaris bentrok antarpendukung paslon.

Baca Selengkapnya

Debat Pilgub Sulawesi Selatan Diwarnai Ketegangan Antarpendukung

7 hari lalu

Debat Pilgub Sulawesi Selatan Diwarnai Ketegangan Antarpendukung

Debat Pilgub Sulawesi Selatan di Makassar, Senin malam 28 Oktober 2024, berlangsung tegang hingga nyaris bentrok antarpendukung.

Baca Selengkapnya

Dukungan untuk Airin-Ade Bertambah, Giliran Relawan Phinisi Deklarasi

8 hari lalu

Dukungan untuk Airin-Ade Bertambah, Giliran Relawan Phinisi Deklarasi

Relawan Phinisi terdiri dari komunitas masyarakat asal Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Mereka menilai Airin dan Ade menjunjung tinggi keragaman suku dan budaya Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Hakim di Daerah Periksa Objek Perkara di Antah Berantah

25 hari lalu

Cerita Hakim di Daerah Periksa Objek Perkara di Antah Berantah

Hakim Pengadilan Agama Bantaeng di Sulawesi Selatan, Nova Noviana, menceritakan hakim tidak hanya bertugas di dalam ruangan.

Baca Selengkapnya

Nurdin Halid Ada di Munaslub Kadin dan Munas Golkar, Berikut Profilnya

47 hari lalu

Nurdin Halid Ada di Munaslub Kadin dan Munas Golkar, Berikut Profilnya

Nurdin Halid ditunjuk menjadi pimpinan Munaslub Kadin yang menghasilkan Anindya Bakrie gantikan Arsjad Rasjid. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

MUI Sulsel Sayangkan Acara Agustusan Mirip Dugem di Dkat Masjid Agung Sengkang

26 Agustus 2024

MUI Sulsel Sayangkan Acara Agustusan Mirip Dugem di Dkat Masjid Agung Sengkang

Viral aksi joget di depan Masjid Agung Sengkang, Sulawesi Selatan. Dalam video tersebut perempuan dan laki-laki yang joget dengan diirngi musik DJ.

Baca Selengkapnya

Dosen FSRD ITB Ungkap Pentingnya Identitas Visual Bagi UMKM dalam Menjual Produk

7 Agustus 2024

Dosen FSRD ITB Ungkap Pentingnya Identitas Visual Bagi UMKM dalam Menjual Produk

Hasil survei tim ITB menunjukkan 88 persen pelaku UMKM di Pangkep Sulawesi Selatan membutuhkan informasi untuk berinovasi dalam memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya