10 Daftar Pertanyaan dan Jawaban Seputar Pendaftaran SNBT 2024

Reporter

Intan Setiawanty

Editor

Amirullah

Kamis, 28 Maret 2024 10:09 WIB

Sejumlah peserta bersiap mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) menyiapkan lokasi ujian SNBT 2023 untuk 53.293 peserta, lokasi ini terbagi dua, Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) masih membuka pendaftarannya hingga 5 April 2024. Pada proses pendaftaran dan pelaksanaannya, ada beberapa hal yang masih sering menjadi pertanyaan peserta.

Sebagai informasi, SNBT merupakan jalur kedua untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), baik PTN akademik, maupun vokasi. Jalur ini diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang sebelumnya tak lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), atau gap year tahun-tahun sebelumnya.

Lantas, apa saja pertanyaan aturan seputar pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SNBT 2024? Simak jawaban selengkapnya dalam artikel ini dilansir dari laman resmi Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan atau BP3 Kemendikbudristek.

1. Apakah peserta SNBP bisa mengikuti SNBT 2024?

Tentu bisa, peserta yang dinyatakan tak lulus SNBP 2024 kini sudah boleh mendaftar SNBT. Namun, hal ini tak berlaku bagi siswa yang diterima oleh jalur pertama.

Advertising
Advertising

2. Apakah daftar SNBT 2024 semuanya online?

Iya, peserta tak perlu datang ke panitia atau ke kampus. Cukup ikuti panduan yang ada di laman https://snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/ sebab panitia sudah memberikan informasi dengan jelas di laman tersebut.

3. SNBT tahun ini pilih berapa prodi?

Calon mahasiswa dapat memilih paling banyak empat prodi, di antaranya 2 prodi Sarjana dan 2 prodi Diploma, baik Diploma 4 maupun Diploma 3. Urutan disesuaikan dengan minat bakat siswa.

4. Apa peserta boleh berkreasi dalam mengunggah portofolio SNBT?

Boleh, hanya saja peserta diimbau untuk tetap mengikuti template atau panduan yang sudah ada agar tidak melanggar regulasi yang ada. Panduan portofolio bisa diunggah di pilihan ungghan situs resmi SNPMB.

Sebaiknya persiapkan portofolio sebaik mungkin dan perbaiki kesalahan bila karya sebelumnya tak lulus dalam SNBP.

5. Apakah portofolio SNBP 2024 boleh diunggah kembali di SNBT 2024?

Boleh, namun alangkah lebih baik bila peserta dapat memperbarui dan memperbaiki portofolio untuk peluang kelulusan yang lebih besar. Siswa juga bisa melihat referensi portofolio teman lain yang lulus SNBP sebagai bahan pertimbangan.

6. Apakah pengguna KIP bebas biaya pendaftran UTBK-SNBT 2024?

Tidak semua siswa yang punya KIP dapat bebas biaya UTBK. Ada 2 kategori yang perlu diperhatikan peserta:

- Kategori 1: Penerima KIP Kuliah yang sudah terverifikasi Kementerian Sosial. Bagi yang sudah masuk kategori ini gratis biaya pendaftaran UTBK.

- Kategori 2: Penerima yang belum terverifikasi oleh Kemensos. Penerima dengan kategori ini harus membayar biaya UTBK.

7. Apakah pembayaran UTBK-SNBT 2024 harus online?

Calon mahasiswa bisa datang langsung ke kantor cabang bank terdekat dan membayar lewat teller dengan aturan masing-masing bank. Pembayaran bisa dilakukan dengan online lewat mobile banking.

8. Siswa homeschooling bisa daftar dan ikut UTBK-SNBT 2024?

Tentu bisa, jalur ini tidak memandang dari sekolah mana peserta berasal. Jadi, siswa homeschooling bisa mengikuti UTBK untuk melanjutkan pendidikan di PTN.

9. Jika masih ragu pilih prodi, apakah bisa menggantinya di portal SNBT 2024?

Peserta masih bisa berganti-ganti prodi selama belum mempunyai kartu UTBK. Sebaiknya, pilih dengan bijak agar tak menyesal di kemudian hari.

10. Apa bisa mengganti pusat UTBK ketika berhasil dipilih?

Peserta diimbau untuk teliti dan berhati-hati saat memilih pusat UTBK atau lokasi ujian. Sebab nantinya hal ini tak bisa diganti jika sudah berhasil dipilih.

Pilihan editor: Isi Lengkap Pidato Anies Baswedan dalam Sidang Perdana Perkara Sengketa Pilpres di MK

Berita terkait

PSPK: UKT Mahal Paling Merugikan Kelompok Rentan Miskin

5 hari lalu

PSPK: UKT Mahal Paling Merugikan Kelompok Rentan Miskin

PSPK mengatakan biaya UKT yang tinggi paling merugikan kelompok rentan miskin.

Baca Selengkapnya

Hari-hari Kegiatan Nadiem Makarim Usai Purnatugas

10 hari lalu

Hari-hari Kegiatan Nadiem Makarim Usai Purnatugas

Nadiem Makarim mengatakan ingin beristirahat setelah tidak lagi menjabat sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

13 hari lalu

Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

Pembagian Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian dinilai logis, namun ada tantangannya bila tidak dikelola dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Fadli Zon Usai Resmi jadi Menteri Kebudayaan: Saya Orang Budaya yang Masuk Politik

14 hari lalu

Cerita Fadli Zon Usai Resmi jadi Menteri Kebudayaan: Saya Orang Budaya yang Masuk Politik

Fadli Zon mengaku dirinya sudah memiliki minat pada budaya sejak lama, bahkan sebelum terjun ke dunia politik.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Selama Era Jokowi Dinilai Belum Mampu Dongkrak Kualitas Pendidikan

16 hari lalu

Kebijakan Selama Era Jokowi Dinilai Belum Mampu Dongkrak Kualitas Pendidikan

Sejumlah kebijakan pendidikan yang dicetuskan selama pemerintahan Jokowi belum mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Satu Dekade Perluasan Akses dan Peningkatan Pendidikan

16 hari lalu

Satu Dekade Perluasan Akses dan Peningkatan Pendidikan

Selama satu dekade terakhir, pembangunan di sektor pendidikan di Indonesia terus berkembang dengan pesat.

Baca Selengkapnya

RIPK Wujudkan Indonesia Bahagia

16 hari lalu

RIPK Wujudkan Indonesia Bahagia

Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 115 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan (RIPK) untuk periode 2025-2045.

Baca Selengkapnya

Inovasi Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat Deteksi Penyakit Infeksi

17 hari lalu

Inovasi Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat Deteksi Penyakit Infeksi

Nucleopad mempercepat diagnosis penyakit infeksi dengan teknologi sederhana dan tanpa peralatan laboratorium canggih, mendukung kemandirian kesehatan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik

18 hari lalu

Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik

Seiring dengan meningkatnya komitmen global terhadap pencapaian Net Zero Emission (NZE), Indonesia turut bergerak cepat dalam mengadopsi teknologi kendaraan listrik (electric vehicle/EV)

Baca Selengkapnya

Survei Merdeka Belajar: Beragam Manfaat, Publik Minta Berlanjut

21 hari lalu

Survei Merdeka Belajar: Beragam Manfaat, Publik Minta Berlanjut

Sebanyak 1.500 responden terlibat dalam survei untuk mengukur persepsi publik terhadap program Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya