Harta Kekayaan Jokowi Naik Rp 66 Miliar Selama Jabat Presiden 2 Periode dari 2014 hingga 2023

Rabu, 27 Maret 2024 11:52 WIB

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kurun setahun terakhir, yakni antara 2022 hingga 2023, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melaporkan harta kekayaannya mengalami kenaikan hingga Rp 13,4 miliar.

Pada 2022 lalu, keseluruhan harta kekayaan Jokowi berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN senilai Rp 82,36 miliar. Kemudian pada 2023, totalnya menjadi Rp 95,8 miliar.

Soal harta kekayaan Jokowi, lantas berapakah selisih harta Jokowi saat mendaftar sebagai calon presiden atau capres pada Pilpres 2014 lalu hingga menjelang akhir jabatan setelah dua periode menjadi kepala negara?

Berdasarkan dokumen laporan harta kekayaan Jokowi yang didapat Tempo.co dari situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Elektronik atau e-LHKPN milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jokowi melaporkan harta kekayaannya ke KPK saat berstatus sebagai capres pada 14 Mei 2014. Harta Jokowi kala itu Rp 29,8 miliar.

"Total harta kekayaan saya per 14 Mei 2014 adalah Rp. 29.892.946.012 dan US$ 27.633 dolar," kata Jokowi saat memaparkan harta kekayaannya di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa 1 Juli 2014.

Artinya, hingga 2023 alias sembilan tahun menjadi Presiden RI, harta Jokowi bertambah Rp 66 miliar. Secara persentase, harta eks Wali Kota Solo itu selama menjabat kepala negara sejak 2014 meningkat hingga lebih dari 227 persen. Adapun kenaikan tersebut antara lain karena bertambahnya nilai jual aset-aset Jokowi.

Advertising
Advertising

Berikut rincian harta kekayaan Jokowi pada 2014 saat berstatus capres:


Harta tidak bergerak (tanah dan bangunan) senilai Rp 29,4 miliar, terdiri dari:

1. Tanah seluas 585 m2, di Boyolali, hasil sendiri Rp11,7 juta

2. Tanah seluas 1.000 m2 , di Boyolali, hasil sendiri Rp20 juta

3. Tanah dan bangunan seluas 168 m2/150 m2, di Sukoharjo, hasil sendiri Rp97 juta

4. Tanah dan bangunan seluas 838 m2 dan 500 m2, di Surakarta, hasil sendiri Rp864,5 juta

5. Tanah dan bangunan seluas 1.120 m2 dan 648 m2, di Surakarta, hasil sendiri, Rp837,9 juta

6. Tanah dan bangunan seluas 2.185 m2 dan 1.600 m2, di Sukoharjo, hasil sendiri Rp1,1 miliar

7. Tanah dan bangunan seluas 1.642 m2 dan 1.500 m2, di Sukoharjo, hasil sendiri Rp722,3 juta

8. Tanah dan bangunan seluas 1.773 m2 dan 1.500 m2, di Sukoharjo, hasil sendiri Rp728,6 juta

9. Tanah dan bangunan seluas 1.380 m2 dan 138 m2, di Boyolali, Rp120,2 juta

10. Tanah seluas 716 m2, di Surakarta, yang berasal dari hasil sendiri Rp384 juta

11. Tanah dan bangunan seluas 365 m2 dan 60 m2, di Surakarta, hasil sendiri Rp224 juta

12. Tanah dan bangunan seluas 5.362 m2 dan 1.992 m2, di Surakarta, hasil sendiri Rp8,5 miliar

13. Tanah dan bangunan seluas 302 m2 dan 176 m2, di Surakarta, hasil sendiri Rp274,3 juta

14. Tanah & dan bangun seluas 2.140 m2 dan 300 m2, di Karanganyar, hasil sendiri Rp255 juta

15. Tanah dan bangunan seluas 1.143 m2 dan 120 m2, di Surakarta, hasil sendiri Rp450,3 juta

16. Tanah dan bangunan seluas 1.187 m2 & 120 m2, di Karanganyar, hasil sendiri Rp103,3 juta

17. Tanah seluas 673 m2 , di Karanganyar, hasil sendiri Rp13,5 juta

18. Tanah dan bangunan seluas 2.000 m2 dan 1.320 m2, di Sragen, hasil sendiri Rp1,4 miliar

19. Tanah dan bangunan seluas 2.000 m2 dan 1.320 m2, di Sragen, hasil sendiri Rp1,4 miliar

20. Tanah dan bangunan seluas 2.000 m2 dan 1.737 m2, di Sragen, hasil sendiri 1,8 miliar

21. Tanah dan bangunan seluas 6.000 m2 dan 4.200 m2, di Sragen, hasil sendiri Rp3,8 miliar

22. Bangunan seluas 104,2 m2 , di Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp3 miliar.

Kemudian harta bergerak berupa alat transportasi senilai Rp 954,5 juta, berdiri dari:

1. Mobil Suzuki tahun 1997, hasil sendiri Rp10 juta

2. Mobil Isuzu tahun 2002, hasil sendiri Rp 60 juta

3. Motor Yamaha Vega tahun 2001, hasil sendiri Rp2,5 juta

4. Mobil Mercedes Benz tahun 1996, hasil sendiri Rp60 juta

5. Mobil Isuzu tahun 2002, hasil sendiri Rp60 juta

6. Mobil Daihatsu Espass tahun 1997, hasil sendiri Rp25 juta

7. Mobil Nissan Grand Livina tahun 2010, hasil sendiri Rp125 juta

8. Mobil Isuzu Panther tahun 1996, hasil sendiri Rp36 juta

9. Mobil Mercedes Benz tahun 2004, hasil sendiri Rp175 juta

10. Mobil Toyota Kijang Innova tahun 2011, hasil sendiri Rp170 juta

11. Mobil Nissan Juke tahun 2012, hasil sendiri Rp220 juta

12. Motor Yamaha Mio tahun 2008, hasil sendiri Rp11 juta

Selain kendaraan, Jokowi juga punya sebuah Toko Meubel senilai Rp572,4 juta. Lalu harta bergerak lainnya dengan total Rp361,3 juta terdiri dari logam mulia Rp27,2 juta, batu mulai Rp15 juta, dan benda bergerak lainnya senilai Rp319,1 juta. Serta giro dan setara kas lainnya sejumlah Rp488,1 juta. Pada 2014, Jokowi juga punya hutang sebanyak Rp1,9 miliar.

Selanjutnya: Rincian Harta Kekayaan Jokowi 2022 - 2023

Berita terkait

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

28 menit lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

42 menit lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

1 jam lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

2 jam lalu

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

Selain menargetkan upacara HUT Kemerdekaan di IKN, Jokowi berencana mulai berkantor di ibu kota baru mulai Juli mandating

Baca Selengkapnya

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

2 jam lalu

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

Jokowi masih menggodok nama-nama calon anggota pansel calon pimpinan dan dewan pengawas KPK

Baca Selengkapnya

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

3 jam lalu

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

Syahrul Yasin Limpo mengatakan seluruh pernyataan saksi yang menuding dirinya tidak benar.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

4 jam lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

6 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

7 jam lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

7 jam lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya