Puan Minta Negara Adidaya Gunakan Pengaruhnya untuk Kemerdekaan Palestina

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 26 Maret 2024 06:00 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani (kedua kanan), Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus (kedua kiri), Sufmi Dasco Ahmad (kanan) dan Rachmat Gobel (kiri) saat memimpin Rapat Paripurna ke-12 Masa Persidangan III tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, Februari 2024. Rapat yang dihadiri oleh 95 anggota dan izin 196 sehingga total 291 orang anggota itu beragendakan penyampaian pidato Ketua DPR RI Puan Maharani untuk menutup masa persidangan III. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak negara-negara adidaya di dunia menggunakan pengaruhnya untuk mendorong kemerdekaan Palestina. Puan mengatakan, masyarakat dunia tak bisa menutup mata atas penderitaan warga sipil di Gaza.

"Karena itu, saya mengajak kepada negara-negara besar di dunia, tolong gunakan pengaruh Anda untuk mengembalikan kemanusian dan menghentikan peperangan," katanya dalam pidato di Jenewa, Swiss pada Ahad, 24 Maret 2024.

Dia menyebut, salah satu upaya yang dapat mendorong perdamaian Gaza adalah diplomasi parlemen. Bentuknya seperti membangun budaya culture of peace serta mengedepankan dialog maupun kerja sama yang erat antarnegara.

Dalam hal ini, kata dia, parlemen harus memimpin dan memberi contoh dalam memperjuangkan tiga pilar perdamaian. "Bukan sebaliknya, mengambil tindakan sepihak atau malah menciptakan pertengkaran. Diplomasi parlemen perlu lebih banyak kerja sama antarnegara," tutur politisi PDI Perjuangan itu dalam keterangan resmi.

Menurut Puan, kekejaman Israel terhadap warga sipil Gaza telah merobek hati dan nurani rakyat Indonesia. Apalagi, ribuan nyawa manusia telah terenggut. Tak sedikit pula yang dirawat di rumah sakit. Bagaimana pun, kata dia, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan, dengan alasan apa pun.

Advertising
Advertising

"Sayangnya, pembunuhan, pertumpahan darah dan pengeboman oleh Israel terus berlanjut di Gaza. Ini adalah kekejaman luar biasa yang tidak dapat dijustifikasi oleh apa pun, karena berapa banyak nyawa yang harus melayang. Apakah kita akan tinggal diam?" kata Puan.

Dia menyampaikan, Indonesia akan selalu berdiri bersama Palestina dan mendukung perjuangan rakyatnya untuk menjadi negara yang merdeka. Menurut Puan, sekarang adalah momentum yang tepat bagi semua negara untuk bersatu memberi suara perdamaian di Gaza.

"Saya mendesak semua pihak untuk memastikan akses kemanusiaan dan tunduk terhadap hukum internasional. Tujuan utamanya adalah menciptakan solusi dua negara berdasarkan hukum internasional dan resolusi-resolusi PBB."

Pilihan Editor: PDIP Unggul 3 Kali Pemilu, Puan Maharani: Ini Kemenangan Wong Cilik

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

12 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

12 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

14 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

18 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

1 hari lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya