KPK Usulkan Bansos Disetop Jelang Pilkada 2024, Ini Fakta dan Kontroversi Program Itu
Reporter
Tempo.co
Editor
Sapto Yunus
Jumat, 22 Maret 2024 10:54 WIB
Istilah politik gentong babi yang ditujukan kepada Jokowi sebelumnya muncul dalam film dokumenter Dirty Vote. Sinema buatan Dandhy Laksono yang tayang pada 11 Februari 2024 itu mengungkap sejumlah dugaan kecurangan jelang Pemilu 2024. Termasuk tudingan politisasi bansos untuk mengampanyekan salah satu paslon di Pilpres 2024.
Jokowi tercatat acap memberikan bansos jelang Pemilu, baik pada Pilpres 2014, Pilpres 2019, maupun Pilpres 2024. Bagi-bagi bansos itulah yang disebut Dosen Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, Bivitri Susanti, narasumber Dirty Vote, sebagai politik gentong babi.
5. Direktur IDEAS Yusuf Wibisono Ungkap Penyebab Bansos Rentan Dipolitisasi
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono membeberkan penyebab bantuan sosial atau bansos rentan dipolitisasi. Hal itu juga yang mencerminkan politik gentong babi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk kemenangan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dia menjelaskan program menjanjikan keuntungan elektoral yang sangat signifikan. "Dengan penerima manfaat mencapai hingga 22 juta keluarga miskin dan rentan miskin, maka bansos berpotensi memberi pengaruh kepada sekitar 62 juta jiwa calon pemilih," kata Yusuf saat dihubungi Tempo pada Selasa, 13 Februari 2024.
Jumlah tersebut mencapai 30 persen dari total pemilih. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau bansos sembako dan bansos beras bahkan memiliki 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dari 22 juta KPM bansos, sekitar 60 persen atau 13 juta bertempat tinggal di Jawa, yang merupakan medan tempur utama dalam Pilpres 2024. Sebab, dari 204,8 juta DPT (Daftar Pemilih Tetap), sekitar 56 persen ada di Jawa.
DANIEL A. FAJRI | ANNISA FEBIOLA | RADEN PUTRI | RIANI SANUSI PUTRI | ANTARA
Pilihan editor: Respons Surya Paloh hingga Gibran Soal Koalisi Besar dalam Pemerintahan Prabowo