Tepis Anggapan Gamang Ihwal Hak Angket, PDIP: Ini Tanggung Jawab Semua

Selasa, 19 Maret 2024 13:22 WIB

Massa membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan kecurangan pemilu serta digulirkannya hak angket di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Aksi tersebut menuntut DPR RI mendukung hak angket serta pengusutan dugaan kecurangan Pilpres dan Pileg dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP meminta agar Fraksi partai politik lainnya tidak melihat hak angket sebagai usulan yang diagendakan oleh kepentingan satu partai saja, namun untuk kepentingan keseluruhan bangsa dan negara.

Politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira mengatakan, upaya menggulirkan hak angket dalam rangka membuka penyelidikan dugaan kecurangan Pemilu 2024 mestinya menjadi usulan bersama antar fraksi partai politik di parlemen.

"Bahwa yang mencetuskan ini adalah kader PDIP, ya itu benar. Namun, tanggung jawab mengusulkan seharusnya oleh semua," kata Andreas saat dihubungi, Selasa, 19 Maret 2024.

Legislator, kata dia, memiliki hak untuk menghimpun koleganya di DPR dalam mengarahkan partai politik untuk mendukung pengguliran hak angket. Sehingga, tidak mesti menunggu PDIP atau partai politik lainnya selagi upaya tersebut dapat memenuhi persyaratan.

PDIP, Andreas melanjutkan, bakal bertindak demi keadilan bangsa dan negara. Apalagi, kata dia, hak angket mulanya dicetuskan oleh calon presiden yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo. "Kita bisa memberikan dukungan seperti partai lainnya. Tetapi, hak angket ini persetujuannya ada di DPR,"

Advertising
Advertising

Jumat lalu, tiga Sekretaris Jenderal dari partai politik di Koalisi Perubahan, mengusulkan agar koalisi pengusung calon presiden dan wakil presiden, Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar menjadi inisiator hak angket di DPR.

Sebab, PDIP sebagai pihak yang pertama kali menggulirkan wacana hak angket belum juga mengusulkan hak angket di Senayan.

Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim mengatakan, Koalisi Perubahan berencana menunggu PDIP untuk memulai pengguliran hak angket di DPR. Namun, dalam persamuhan saat itu bersama Sekjend PKB, Hasanuddin Wahid dan Sekjens PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi. Koalisi mulai mempertimbangkan alternatif lain, yaitu tanpa menunggu PDIP.

Menurut Hermawi, kekuatan NasDem, PKB, dan PKS di parlemen sudah cukup jika hanya untuk mengusulkan hak angket di DPR. Hermawi menyatakan, ketiga partai tersebut sudah bisa memenuhi syarat pengusulan hak angket, yaitu mengumpulkan 25 tanda tangan anggota DPR dari setidaknya dua fraksi. "Kalau saling menunggu, mengapa kami tidak mulai saja?" kata Hermawi.

Seorang politikus PKS di Senayan mengatakan, kegamangan PDIP dalam menggulirkan hak angket memang cukup berpengaruh terhadap langkat lanjutan yang bakal dilakukan partai lainnya. Sebab, sebagai pihak pertama yang mewacanakan hal ini, PDIP justru loyo di tengah-tengah akan memasuki palagan tempur.

Apalagi, kata politikus ini, Ketua DPR Puan Maharani yang juga kader PDIP, juga tidak banyak bereaksi ihwal wacana pengguliran hak angket ini. "Kami ragu PDIP akan maju, dan kami khawatir ini akan mandek di meja pimpinan DPR," kata politikus ini.

Sedangkan politikus Partai NasDem, Sugeng Suparwoto mengatakan, bahwa Partai NasDem bakal tetap mengusulkan hak angket dengan PKS dan PKB apabila PDIP memilih untuk mundur. "Setelah proses rekapitulasi penghitungan suara selesai, kami usulkan meski tanpa PDIP," ujar Sugeng.

Pilihan Editor: Begini Alotnya Rekapitulasi Suara di Jawa Barat, KPU dan Saksi Saling Cecar

Berita terkait

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

2 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

10 jam lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

13 jam lalu

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

Ganjar Pranowo menyatakan pernyataan bakal menjadi oposisi Prabowo tidak mewakili PDIP yang menaungi dirinya.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

1 hari lalu

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

PDIP masih melakukan penjaringan calon yang akan diusung dalam Pemilihan Kepada Daerah atau Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

1 hari lalu

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

Pakar menilai sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengambil jalan yang sama.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

1 hari lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

1 hari lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

1 hari lalu

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Suara partai anggota Koalisi Perubahan pada Pileg 2024 menjadi modal pertama untuk menatap Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

1 hari lalu

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

1 hari lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya