Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

Reporter

Antara

Sabtu, 16 Maret 2024 17:37 WIB

Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin meninjau daerah yang terdampak gelombang tinggi dan angin kencang di Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Garut

TEMPO.CO, Garut - Angin kencang dan gelombang laut tinggi mengakibatkan sejumlah nelayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tak bisa pergi melaut. Cuaca ekstrem sejak beberapa hari lalu ini dinilai membahayakan jiwa nelayan.

Untuk itu, Penjabat (Pj) Bupati Garut Barnas Adjidin menyiapkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk nelayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Insyaallah akan sekuat tenaga untuk memberikan bantuan yang memang memungkinkan untuk diberikan bantuan," kata Barnas saat meninjau daerah pesisir pantai yang terdampak angin kencang dan gelombang laut pasang di Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Sabtu, 16 Maret 2024.

Barnas bersama sejumlah pejabat pemerintah daerah meninjau langsung daerah yang terdampak gelombang laut tinggi dan angin kencang menerjang pemukiman rumah penduduk di wilayah pantai selatan Garut.

Dalam kunjungannya itu, Barnas meminta masyarakat nelayan yang tidak bisa melaut untuk tetap tenang karena pemerintah akan memperhatikan kebutuhan pokok masyarakat seperti memberikan bantuan beras dan sebagainya.

Advertising
Advertising

"Jadi bapak ibu tenang saja, kalau tidak melaut nanti beras dan lain sebagainya kita siapkan," kata Barnas.

Ia mengatakan, dampak angin kencang dan air laut pasang itu menyebabkan kerusakan pada perahu nelayan dan sejumlah gazebo maupun bangunan semi permanen warga yang berada di sekitar pantai.

Adanya kejadian itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Garut maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah melakukan langkah untuk menanggulanginya, terutama kebutuhan pokok masyarakat.

"Kami hari ini juga akan memberikan bantuan stimulan untuk jaminan hidup kepada mereka-mereka yang terdampak, kemudian kita akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, bagaimana menangani para nelayan ini," katanya.

Ia menyampaikan selama gelombang laut tinggi dan cuaca ekstrem maka nelayan disarankan untuk tidak memaksakan diri melaut karena bisa membahayakan keselamatan jiwa.

Nelayan, kata dia, harus tetap sabar dengan mematuhi imbauan BMKG terkait cuaca ekstrem sampai ada informasi terkait kondisi cuaca di selatan Garut aman untuk kegiatan melaut.

Pilihan Editor: Dinas Kesehatan Sorong Selatan Temukan 47 Kasus Malaria pada Januari-Maret

Berita terkait

Musim Penghujan Mulai Masuk, BMKG Ingatkan Isi Waduk sekaligus Waspada Banjir

5 jam lalu

Musim Penghujan Mulai Masuk, BMKG Ingatkan Isi Waduk sekaligus Waspada Banjir

BMKG menyatakan saat ini hujan masuk secara gradual ke wilayah Indonesia yang terjadi karena La Nina sudah mulai aktif kembali dalam kategori lemah.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Pengaruh La Nina Melemah, Kondisi Cuaca dan Musim 2025 Diprediksi Lebih Normal

6 jam lalu

BMKG Sebut Pengaruh La Nina Melemah, Kondisi Cuaca dan Musim 2025 Diprediksi Lebih Normal

La Nina masih terjadi namun terpantau lemah. Anomali suhu permukaan laut ini masih berlanjut hingga kuartal pertama tahun depan.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Curah Hujan 2025 Normal, Cocok untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan

10 jam lalu

BMKG Prediksi Curah Hujan 2025 Normal, Cocok untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan

Menurut BMKG, curah hujan tahun 2025 diprediksi pada kondisi normal dengan jumlah curah hujan tahunan sekitar 1.000 hingga 5.000 milimeter per tahun.

Baca Selengkapnya

Terkini: AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 KK Nelayan di Jakarta Utara, Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Jadi Dirut Pertamina

13 jam lalu

Terkini: AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 KK Nelayan di Jakarta Utara, Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Jadi Dirut Pertamina

Menko Infrastruktur AHY mengatakan pembangunan proyek tanggul laut di Kalibaru upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 Kepala Keluarga yang Jadi Nelayan di Jakarta Utara

15 jam lalu

AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 Kepala Keluarga yang Jadi Nelayan di Jakarta Utara

AHY mengatakan pembangunan proyek tanggul laut di kawasan Kalibaru, Jakarta Utara, adalah upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

Angin Kencang Picu Gelombang Tinggi di Laut, BMKG Sebar Peringatan Dini untuk Nelayan dan Kapal Feri

17 jam lalu

Angin Kencang Picu Gelombang Tinggi di Laut, BMKG Sebar Peringatan Dini untuk Nelayan dan Kapal Feri

BMKG mengingatkan risiko gelombang tinggi di berbagai perairan. Peringatan dini terbaru berlaku pada 5 -6 November 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Berangsur Masuk Musim Hujan

17 jam lalu

BMKG: Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Berangsur Masuk Musim Hujan

BMKG menyatakan, musim hujan dimulai awal November 2024 dan terus berlangsung hingga akhir Februari atau awal Maret 2025.

Baca Selengkapnya

Malaysia Protes Vietnam atas Perluasan Terumbu Karang di Laut Cina Selatan

18 jam lalu

Malaysia Protes Vietnam atas Perluasan Terumbu Karang di Laut Cina Selatan

Malaysia mengirimkan surat protes ke Vietnam atas dugaan perluasan terumbu karang di Laut Cina Selatan yang diklaim kedua negara

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG: Bogor Dapat Hujan Petir, Jakarta Berawan Menjelang Siang

20 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG: Bogor Dapat Hujan Petir, Jakarta Berawan Menjelang Siang

BMKG memprakirakan hujan mengguyur sebagian besar Jabodetabek. Jakarta kemungkinan masih berawan menjelang siang, sebelum hujan saat malam.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Curah Hujan pada 2025 Normal, Ini Detailnya

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Curah Hujan pada 2025 Normal, Ini Detailnya

BMKG memprakirakan curah hujan pada 2025 normal. Ini detail daerah dan kondisi curah hujannya.

Baca Selengkapnya