Arteria Dahlan Terancam Gagal ke Senayan, Deretan Kontroversi yang Pernah Menyeret Namanya

Kamis, 14 Maret 2024 15:59 WIB

Anggota komisi III DPR fraksi PDI P Arteria Dahlan tertidur saat sidang putusan sistem pemilihan umum (Pemilu) di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023. Dalam putusannya, MK menolak permohonan para pemohon secara keseluruhannya dan tetap menggunakan proporsional terbuka untuk pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan yang sebelumnya anggota komisi III DPR RI terancam gagal lolos ke Senayan karena perolehan suara yang kalah dari caleg lain saat Pemilu 14 Februari lalu.

Dalam pemilu ini Arteria mencalonkan diri sebagai calon legislatif dari PDIP dengan nomor urut 04 di daerah pemilihan Jawa Timur VI. Dapilnya mencakup Tulungagung, Blitar, Kota Blitar, Kediri, dan Kota Kediri.

Total suara masuk pada data real count di situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pukul 15.00 WIB, 1 Maret 2024, suara Arteria Dahlan hanya diperoleh 46.005 suara. Sementara suara total yang sudah masuk penghitungan mencapai 85,66 persen atau 11.097 dari 12.955 tempat pemungutan suara.

Meski begitu, masih ada kesempatan bagi Arteria Dahlan disebabkan oleh perolehan suara PDIP di dapil Jatim VI menempati posisi teratas. PDIP meraih 21,98 persen suara atau 428.617 suara. Namun, tetap saja dirinya terancam karena namanya menempati urutan ke-13.

Sebelum ini nama Arteria Dahlan sempat ramai dibincangkan karena beberapa kejadian. Berikut sederet peristiwa kontroversial yang pernah menyeret nama Arteria Dahlan:

Advertising
Advertising

1. Bersama Komisi III DPR RI pernah ditantang oleh Mahfud MD

Mahfud MD pernah mengungkapkan adanya laporan dari PPATK soal indikasi transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan. Hal tersebut membuat Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dipanggil oleh Komisi III DPR RI dalam rapat yang kemudian membuat Ivan dicecar terkait motif di balik pengungkapan dugaan transaksi janggal ini kepada Mahfud.

Anggota komisi III DPR saat itu, termasuk Arteria Dahlan di dalamnya ingin mengundang Mahfud ke dalam rapat pada 29 Maret 2023 untuk mengungkapkan dugaan transaksi tersebut. Arteria Dahlan sendiri kala itu meresponnya dengan tidak menghadiri rapat itu. Menurutnya, Mahfud MD merupakan guru sekaligus orang tua yang telah memberinya banyak ilmu dalam hidupnya.

Arteria Dahlan menambahkan untuk fokus dalam menyampaikan keterangan soal kejanggalan transaksi Rp 349 triliun di Kemenkeu kepada Mahfud. Melalui pertemuan itu, menurut Arteri adalah momentum yang tepat dalam meluruskan opini serta kontroversi yang terjadi di publik.

2. Teror Bom di rumahnya

Tahun 2016 lalu, tepatnya tanggal 4 Januari rumah Arteria Dahlan sempat diteror oleh seseorang yang meletakkan dua tas yang diduga sebagai bom. Dua tas tersebut pertama kali ditemukan oleh penjaga rumahnya saat mereka membuka pagar rumah Arteria di Jalan Wahidin Sudirohusodo Nomor 30, Kenayan, Kabupaten Tulungagung.

Hal itu kemudian dilaporkan kepada Satuan Gegana Kompi 1 Detasemen C Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur. Pihak terkait berusaha meledakkan bom yang ternyata tas tersebut hanya berisi sampah kaleng sarden, pasta gigi, botol minuman ringan, kardus nasi, plastik hitam, kaus bekas warna putih, mantel, dan koran. Meski tidak berisi bahan berbahaya, polisi tetap melakukan pengejaran terhadap orang yang meletakkan tas di depan rumah Arteria tersebut.

3. Kasus menyinggung SARA

Arteria pernah ramai disorot publik pada tahun 2022 lalu karena pernyataannya yang mempermasalahkan seorang Kepala Kejaksaan Tinggi dari wilayah Jawa Barat yang menggunakan Bahasa Sunda saat rapat kerja dengan Komisi III DPR.

Kemudian dalam rapat bersama Jaksa Agung, Arteria meminta agar kejati tersebut dicopot. Pernyataan ini dikecam masyarakat terutama yang berasal dari Jawa Barat karena dianggap melecehkan.

Namun, kasus tersebut tidak dapat dilanjutkan kepolisian. Sebab, sebagai anggota DPR Arteria memiliki hak imunitas sebagaimana diatur dalam UU tentang DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) yang mengatur hak imunitas anggota dewan.

Selain itu apa yang dikatakan oleh Arteria saat itu tidak bisa dianggap salah karena sesuai Undang-undang bahwa rapat resmi anggota DPR harus menggunakan bahasa Indonesia. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya saat itu juga menyampaikan jika pelapor merasa dirugikan oleh pernyataan Arteria Dahlan tentang bahasa Sunda untuk melapor kepada MKD DPR RI.

SAVINA RIZKY HAMIDA | PUTRI SAFIRA PITALOKA | SITI RISKA UMAMI | AHMAD FAIZ IBNU SANI | EKA YUDHA SAPUTRA

Pilihan Editor: Tiga Caleg Inkumben PDIP dari Arteria Dahlan hingga Masinton Pasaribu Terancam Gagal ke Senayan

Berita terkait

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

2 jam lalu

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

Basarah menganggap pernyataan Prabowo itu membuktikan keberhasilan PDIP mengembalikan status, peran, dan nama baik Sukarno.

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

4 jam lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

20 jam lalu

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

Pakar menyayangkan apabila Sri Mulyani harus turun untuk mengurus pemerintahan daerah kalau maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

22 jam lalu

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

1 hari lalu

Kata Pengamat soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Pengamat Politik Ujang Komarudin tidak melihat pernyataan Prabowo terkait Bung Karno milik satu partai sebagai sindiran terhadap PDIP.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

1 hari lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

1 hari lalu

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

2 hari lalu

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno. Apa kata PDIP dan pengamat?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Ada Partai Mengaku Miliki Bung Karno, Sindir PDIP?

2 hari lalu

Prabowo Sebut Ada Partai Mengaku Miliki Bung Karno, Sindir PDIP?

Presiden terpilih Prabowo Subianto merasa dirinya bakal mendapat dukungan Presiden pertama RI, Soekarno atau Bung Karno, jika masih hidup. Prabowo mengklaim punya keyakinan itu karena sama-sama memperjuangkan hal yang sama dengan Soekarno.

Baca Selengkapnya

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

2 hari lalu

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

Prabowo mengatakan kerja sama adalah kunci kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya