ICW dan KontraS Kirim Surat kepada KPU, Tagih Transparansi dan Akuntabilitas

Kamis, 22 Februari 2024 13:19 WIB

Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa 17 Oktober 2023. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengingatkan partai politik pengusung untuk memenuhi syarat pengajuan daftar bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden saat mendaftar ke KPU. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai masalah pemindaian data Sirekap tentang penghitungan suara sementara Pemilu 2024 berdampak pada kegaduhan di publik.

Tak hanya kegaduhan itu. Dua organisasi ini menyatakan ada dugaan kecurangan di hari pencoblosan, hingga tingginya angka petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal.

"Beragam masalah tersebut memantik keraguan kami terkait kesiapan KPU dalam penyelenggaraan Pemilu 2024," kata Kepala Divisi Korupsi Politik ICW, Egi Primayogha, dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 Februari 2024.

Hari ini, ICW dan KontraS mengirimkan surat permohonan informasi publik kepada KPU. Surat itu berkaitan dengan permasalahan yang muncul sebelum dan sesudah pemilu. Surat itu, kata Egi, sebagai partisipasi masyarakat sipil dalam menagih transparansi dan akuntabilitas KPU.

"Kami meminta berbagai dokumen yang berkaitan dengan perencanaan, implementasi, hingga anggaran dari Sirekap dan Sikadeka," ujarnya.

Egi mengatakan, selain informasi soal sistem Sirekap dan Sikadeka, dua organisasi tersebut juga merespons kematian sejumlah petugas penyelenggara pemilu. "Kami pun menaruh perhatian pada meninggalnya petugas KPPS di berbagai daerah," tutur dia.

Advertising
Advertising

ICW dan KontraS mengamati angka kematian petugas ad hoc KPU per 21 Februari 2024, jumlah petugas meninggal telah mencapai 94 orang. "Lebih dari 13.000 lainnya tercatat sakit. Jumlah ini masih memiliki kemungkinan semakin besar," tutur Egi.

Sebab itu, Egi mengatakan mereka meminta KPU dapat terbuka kepada publik. Menjelaskan langkah antisipatif yang telah dilakukan hingga alasan mengapa masih ada korban dalam Pemilu 2024. "Sehingga fenomena meninggalnya petugas KPPS tidak kembali terulang," ucap dia. Ada juga teror dan intimidasi terhadap petugas KPPS pasca-tuntasnya hari pencoblosan.

Perihal dugaan kecurangan pemilu yang terjadi di lapangan, dua organisasi tersebut meminta supaya KPU transparan. Membuka datanya kepada publik tentang dugaan ketidaknetralan dan kecurangan. "Khususnya yang dilakukan oleh petugas KPPS," kata Egi.

Selain itu, kata Egi, ICW dan KontraS menunggu tindak lanjut KPU dalam merespons sejumlah masalah yang berkaitan dengan kredibilitas dan legitimasi kepercayaan rakyat pada pemilu.

Pilihan Editor: AHY Masuk Kabinet Jokowi, Herzaky Tegaskan Demokrat Tetap Akan Kritis dari Dalam

Berita terkait

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

1 hari lalu

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua usulkan politik uang atau money politics dilegalkan. Apa sebab politik uang eksis di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

1 hari lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

1 hari lalu

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

1 hari lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

2 hari lalu

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

PDIP menyoroti pernyataan terbaru KPU tentang caleg terpilih yang ingin maju pilkada harus mundur.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

2 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

2 hari lalu

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

Simak profil Juri Ardiantoro di sini.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

2 hari lalu

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

Ada satu bakal pasangan calon independen yang mengundurkan diri, meskipun telah memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Bakal Calon Independen di Pilkada Kalbar Mengundurkan Diri

2 hari lalu

KPU Sebut Bakal Calon Independen di Pilkada Kalbar Mengundurkan Diri

KPU menyatakan bakal calon independen di Pilkada Kalbar 2024, Muda Mahendara-Suyanto Tanjung, mundur meski memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya