Rencana Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Gugat Hasil Pilpres ke MK, Pengamat Politik Unair: Kuat Dugaan Kecurangan

Kamis, 22 Februari 2024 07:46 WIB

Petugas KPPS TPS 60 melakukan penghitungan suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia di Lebak Bulus, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. Di TPS ini, pasangan Anies-Cak Imin unggul dengan memperoleh 140 suara. Sementara paslon Prabowo-Gibran mendapat 35 suara. Sedangkan Ganjar-Mahfud MD memperoleh 19 suara. TPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Sengketa hasil Pilpres 2024 tampaknya akan dibawa pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md ke Mahkamah Konstitusi (MK). Adanya indikasi kecurangan dalam Pilpres menjadi alasan dua kubu tersebut.

Kubu Anies-Cak Imin melalui ketua tim hukum mereka, Ari Yusuf Amir menyampaikan gambaran besar isi gugatan. Ia mengatakan, gugatan akan resmi dilayangkan jika pasangan Prabowo-Gibran dinyatakan menang oleh KPU. Mereka akan berfokus pada pelanggaran pencalonan Gibran sebagai calon wakil presiden.

Sementara pihak Ganjar-Mahfud Md lewat juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN), Cyril Roul Hakim atai Chico Hakim mengungkapkan fokus gugatan mereka akan menyoroti ditemukannya banyak kecurangan dalam proses pemungutan suara.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi Kusman mengatakan, pengajuan gugatan Pemilu ke MK oleh pasangan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Md merupakan langkah yang tepat.

Menurutnya, gugatan pemilu ini menjadi bagian dari etika politik bahkan sebagai upaya pertanggung jawaban dari para paslon kepada pemilih setelah memilih pasangan tersebut.

Advertising
Advertising

“Artinya untuk membuat lebih transparan dalam proses yang ada dan mempertanggungjawabkan suara-suara yang masuk, maka ditengah keadaan adanya kecurangan itu begitu tampil ke depan, saya pikir bahwa apa yang sudah dilakukan oleh pasangan 01 dan 03 sudah pada tempatnya” kata Airlangga kepada Tempo.co, pada Rabu, 21 Februari 2024.

Lebih lanjut, soal adanya indikasi kecurangan dalam pemilu, Airlangga mengatakan dugaan tersebut terjadi cukup kuat. Sebagaimana yang dikatakan oleh kedua kubu bahkan tak hanya soal adanya kecurangan perhitungan suara, tetapi sejak awal proses bergulirnya pencalonan pun diwarnai dengan pelanggaran etis yang muncul di MK. Seperti yang diketahui, putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui putusan MK yang kontroversial, menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Pencalonan ini dilakukan lewat putusan baru MK yang memuluskan jalan dalam proses pendaftaran Gibran sebagai pasangan capres-cawapres. Pun banyak dugaan kecurangan lain yang selama ini menyertai proses kampanye menuju hari pencoblosan.

“Kemudian juga bansos yang begitu besar, yang indikasi dan proses politik mendapatkan pengaruh elektoral yang besar dari Pak Jokowi, yang juga kemudian adanya keterhubungan misalnya antara presiden dan salah satu kandidat yang kemudian memunculkan banyak persoalan-persoalan sebagaimana hal tersebut. Juga adanya indikasi bagaimana di tingkat bawah kalangan elit politik pun mendapatkan tekanan-tekanan terkait pilpres,” kata Airlangga yang juga Direktur Centre for Governance and Citizenship Studies (CGCS).

Alasan dibalik kecurangan yang terjadi pada pemilu kali ini dikatakan karena adanya proses-proses politik dibaliknya. Jika dilihat ke belakang bahwa banyak isu-isu yang sebelumnya telah mencuat misalnya, adanya gagasan perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode di lingkaran istana. Sebenarnya, jika dilihat kembali hal itu menunjukkan adanya kehendak untuk melanggengkan kekuasaan di kubu Jokowi. Tentu saja gagasan-gagasan itu akan mendapatkan halangan.

Kemudian keinginan untuk melanggengkan kekuasaan itu berlanjut saat menjelang pilpres dengan pencalonan Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden. Bisa dilihat bahwa proses yang mereka jalani bertujuan untuk melanjutkan kekuasaan sekaligus pemakmuran didalamnya.

“Itulah motif utama dari berbagai macam kecurangan yang timbul karena conflict of interest oleh presiden dengan salah satu kandidat dan keterhubungan politik antara presiden dengan 02,” kata dia.

Hal ini menunjukkan bagaimana sirkulasi aliansi elit politik dan kelompok politik di sekitar situ berusaha untuk tetap merawat kekuasaan yang ada. Dan, itu yang sudah berlangsung selama 10 tahun belakangan ini. “Nah itu yang saya pikir menjadi motif utama berbagai macam kecurangan tersebut.” kata Airlangga.

Kecurangan pemilu bisa terjadi secara sistematis. Memang seharusnya jika ada yang melihat itu, maka hendaknya dibuktikan. Indikasi akan dugaan itu semakin besar dan bisa di proses di MK. Airlangga menjelaskan, mengapa prosesnya harus di MK, apabila dugaan kecurangan pemilu terbukti bisa jadi itu bersifat terstruktur, sistematis dan masif atau TSM.

“Nah kita bisa melihat mulai dari proses itu bagaimana misalnya, terkait dengan apakah tindakan tersebut dilakukan secara kolektif oleh banyak pihak, apakah kemudian aktivitas kecurangan tersebut bukan hanya dilakukan oleh individu, tetapi terencana artinya melihat pengaturan atau setting dari atas ke bawah, atau efeknya masif gitu.” kata dia.

Dari situ kemudian ruang yang ada dalam MK dapat dimanfaatkan oleh masing-masing paslon 1 dan 3 untuk membuktikan bahwa seperti itu secara hukum terbukti terstruktur, sistematis dan masif maka itulah yang terjadi dalam kecurangan pemilu saat ini.

Dampak bagi demokrasi jelas ini salah satu bentuk penurunan yang drastis terhadap kualitas demokrasi di Indonesia. Bahwa fondasi-fondasi penting demokrasi, bagaimana terbangunnya pemisahan kekuasaan, kontrol publik dalam pemisahan kekuasaan, hukum melalui konstitusi itu juga bisa membatasi kekuasaan agar bekerja tak terbatas. "Semua nilai serius tersebut sangat berkemungkinan besar jatuh karena kecurangan pada pilpres 2024," katanya, menegaskan.

Pilihan Editor: Dugaan TSM Pemilu 2024, Penjelasan Dosen UIN Suska Riau Soal Terstruktur, Sistematis, dan Masif

Berita terkait

Franz Magnis Wanti-wanti 3 Hal ini Terus Diperjuangkan Selama Pemerintahan Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Franz Magnis Wanti-wanti 3 Hal ini Terus Diperjuangkan Selama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Franz Magnis Suseno menyampaikan tiga hal yang tidak boleh hilang di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming

Baca Selengkapnya

Anies Pastikan Tak Bakal Gabung Partai Usai Pilpres 2024

8 jam lalu

Anies Pastikan Tak Bakal Gabung Partai Usai Pilpres 2024

Mantan calon presiden Anies Baswedan, memastikan dirinya tidak akan bergabung dengan partai mana pun usai Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan APBN 2025 untuk Prabowo-Gibran, Pertumbuhan 5,1 dan Defisit 2,45 Persen

11 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan APBN 2025 untuk Prabowo-Gibran, Pertumbuhan 5,1 dan Defisit 2,45 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan APBN 2025 untuk dijalankan pemerintahan Prabowo-Gibran dengan pertumbuhan 5,1 persen dan defisit 2,45 persen

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum KPU Disebut Jadi Ahli Anwar Usman di PTUN, Perludem Sebut Ada Potensi Konflik Kepentingan

13 jam lalu

Kuasa Hukum KPU Disebut Jadi Ahli Anwar Usman di PTUN, Perludem Sebut Ada Potensi Konflik Kepentingan

Perludem menyebut ada potensi konflik kepentingan karena kuasa hukum KPU disebut menjadi ahli yang dihadirkan eks Ketua MK Anwar Usman di PTUN.

Baca Selengkapnya

Silaturahmi Kebangsaan Usai Pilpres 2024, Pimpinan MPR Temui Wapres ke-6 Try Sutrisno

14 jam lalu

Silaturahmi Kebangsaan Usai Pilpres 2024, Pimpinan MPR Temui Wapres ke-6 Try Sutrisno

Ketua MPR Bambang Soesatyo memulai silaturahmi kebangsaan ke kediaman Wapres ke-6 RI Try Sutrisno.

Baca Selengkapnya

207 Perkara Sengketa Pileg di MK Berpotensi Tidak Diteruskan

15 jam lalu

207 Perkara Sengketa Pileg di MK Berpotensi Tidak Diteruskan

Sebanyak 207 perkara sengketa pileg di MK berpotensi tidak dilanjutkan. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

15 jam lalu

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai PLTS bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global

Baca Selengkapnya

Respons Anies Soal Sudirman Said yang Bakal Maju di Pilgub Jakarta

16 jam lalu

Respons Anies Soal Sudirman Said yang Bakal Maju di Pilgub Jakarta

Anies mengaku belum ada komunikasi dengan Sudirman Said yang berencana maju dalam Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Bahas UKT Mahal, Panja Komisi X DPR Bakal Undang Sejumlah Pihak Ini

17 jam lalu

Bahas UKT Mahal, Panja Komisi X DPR Bakal Undang Sejumlah Pihak Ini

Selasa besok, 21 Mei 2024, Panja Komisi X DPR bakal menggelar Raker dengan sejumlah pihak untuk membahas UKT mahal. Siapa saja yang diundang?

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi, yang akan lengser pada Oktober 2024, bakal menjadi Kepala Negara RI yang meninggalkan utang terbesar pascareformasi.

Baca Selengkapnya