Bisakah Gibran Ikuti Jejak Megawati, Anak Presiden jadi Wakil Presiden?

Senin, 19 Februari 2024 15:45 WIB

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri usai menghadiri pelantikan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Senin, 30 Januari 2023. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, berpeluang menjadi wakil presiden atau wapres termuda sepanjang sejarah perpolitikan di Indonesia. Hasil quick count atau hitung cepat versi sejumlah lembaga survei yang rampung pada Jumat, 16 Februari 2024 lalu menunjukkan pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran menang sekali putaran.

Selain bakal menjadi wapres RI termuda, Gibran juga akan jadi “the next” atau sosok berikutnya anak presiden Indonesia yang jadi wapres. Predikat tersebut sebelumnya adalah kepunyaan putri Presiden Pertama RI Sukarno, Megawati Soekarnoputri. Megawati merupakan Wapres RI-ke 8, sebelum akhirnya jadi Presiden RI ke-5 menggantikan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Gibran pertama kali muncul ke publik ketika Presiden terpilih pada 2014, Jokowi yang juga ayahnya memperkenalkannya ke awak media usai pelantikan presiden ke-7 RI pada Senin, 20 Oktober 2014. Saat itu Gibran menjawab beberapa pertanyaan dari wartawan. Gibran mengaku saat itu tidak ada yang berubah ketika dirinya sudah berstatus sebagai anak presiden.

“Saya biasa saja. Tidak ada yang berubah,” katanya, Sabtu, 8 November 2014.

Sejak itu nama Gibran malang melintang sebagai pebisnis. Saking keranjingan berbisnis, pada Maret 2018, Gibran bahkan pernah mengungkapkan tidak berminat untuk terlibat dalam dunia politik. Ia mengaku lebih tertarik menjadi seorang pebisnis daripada seorang politikus. Menjadi politikus, kata dia, tidak bisa menghasilkan uang banyak, kecuali korupsi.

Advertising
Advertising

“Kalau jadi pebisnis, saya tertarik, tapi kalau politikus tidak,” katanya di Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 11 Maret 2018.

Dilansir dari Majalah Tempo edisi Sabtu, 13 Juni 2020, nama Gibran mulai masuk pusaran pemilihan Wali Kota Solo ketika Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi mengumumkan hasil survei pada Juli 2019. Popularitas Gibran kala itu mencapai 90 persen, dengan tingkat penerimaan 61 persen.

Gibran mengungkapkan keinginannya terjun ke politik ketika menjadi pembicara dalam Playfest 2019 di kawasan Gelora Bung Karno pada 25 Agustus 2019. Praktis, Gibran mulai terbuka berbicara politik. “Nanti kabari saya kalau pendaftaran sudah dibuka,” katanya. Hampir setahun kemudian, tepatnya Juli 2020, Gibran akhirnya diusung sebagai kandidat Wali Kota Solo oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Gibran, yang didampingi Teguh Prakosa, maju melawan pasangan Bagyo Wahyono seorang Wiraswasta maju secara independen didampingi Suparjo Fransiskus Xaverius. Pemilihan Umum Wali Kota Surakarta 2020 pun digelar pada 9 Desember 2020. Pasangan Gibran-Teguh menang dan dilantik pada Jumat, 26 Februari 2021. Gibran pun menjadi Wali Kota Solo termuda.

Nama Gibran mulai wara-wiri dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) Pilpres 2024 setelah bakal calon presiden (capres) usungan Partai Gerindra Prabowo Subianto menemuinya di Solo pada 19 Mei 2023 dalam jamuan makan malam. Kala itu, Gibran didukung oleh Relawan Jokowi-Gibran maju sebagai pendamping Prabowo. Sejak itu, hubungan Gibran dengan Prabowo menjadi akrab, di sisi lain renggang dengan PDIP.

Isu Gibran jadi cawapres untuk Prabowo pun kian santer berdesus. Gosip politik itu makin nyata setelah Partai Bulan Bintang atau PBB memintanya menjadi pendamping Prabowo pada September 2023. Namun, langkah Gibran maju di kontestasi Pilpres 2024 terhalang faktor usia. Menurut regulasi, usai minimal capres-cawapres adalah 40 tahun saat pendaftaran. Usai Gibran baru 37 tahun.

Upaya memuluskan langkah Gibran pun dilakukan sejumlah pihak dengan menggugat Pasal 169 huruf q Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Pasal yang mengatur batas usia capres-cawapres tersebut diminta diubah, dari 40 tahun menjadi 30 tahun. Dalam putusan pada Oktober 2023, permintaan itu tak dituruti Mahkamah Konstitusi (MK).

Tapi konstitusi menambah aturan baru, kandidat belum 40 tahun boleh maju bila berpengalaman sebagai kepala daerah. Putusan tersebut menuai polemik lantaran diputus oleh Ketua MK Anwar Usman yang merupakan ipar Presiden Jokowi. Jokowi pun ramai dituding melakukan praktik politik dinasti. Apalagi setelah Anwar terbukti melakukan pelanggaran kode etik hakim konstitusi dan dipecat sebagai Ketua MK.

Prabowo mengakhiri desus dengan mengumumkan Gibran sebagai bakal calon wakil presidennya. Ketua Umum Partai Gerindra ini mendeklarasikan Gibran usai pertemuan dengan para petinggi partai koalisi di Kertanegara. Sebelum pengumuman ini, tiga partai anggota koalisi telah secara terbuka mendukung Gibran menjadi pendamping Prabowo. Mereka di antaranya PBB, PAN, dan Golkar.

“Ini aklamasi bulat, konsensus,” kata Prabowo ditemani semua pemimpin partai koalisi pengusungnya di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Ahad, 22 Oktober 2023.

Meski pengusungannya sarat akan kontroversi, Gibran tetap melenggang sebagai cawapresnya Prabowo. Setelah mendeklarasikan Gibran sebagai pendampingnya, Prabowo mendaftarkan diri bersama Gibran sebagai capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari terakhir pendaftaran. Pendaftaran capres-cawapres adalah 19-25 Oktober 2023.

KPU lalu menetapkan tiga pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024 pada Senin sore, 13 November 2023. Mereka adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Keesokan harinya para kandidat mengundi nomor urut, hasilnya Anies-Muhaimin nomor 1, Prabowo-Gibrab nomor 2, dan Ganjar-Mahfud nomor 3.

Usai para kandidat menggelar kampanye dan serangkaian debat, hari pemungutan suara Pilpres 2024 pun digelar pada Rabu, 14 Februari lalu. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga sigi yang rampung pada Jumat pekan lalu menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran berpeluang menang satu putaran. Hasil serupa juga ditunjukkan berdasarkan real count atau hitung nyata KPU, Prabowo-Gibran unggul.

Dalam penghitungan real count Pilpres 2024 hingga Senin, 19 Februari 2024, pukul 09.00 WIB, data yang masuk sudah mencapai 70.53 persen atau 580.653 TPS dari 823.236 TPS. Prabowo-Gibran memimpin dengan 54.611.079 suara atau 58.3 persen. Anies-Muhaimin dengan perolehan suara 22.815.864 atau 24.36 persen. Sedangkan Ganjar-Mahfud 16.243.387 suara atau 17.34 persen.

Dengan hasil tersebut, Gibran punya kans besar jadi wapres RI termuda, menggantikan sosok Mak’ruf Amin yang merupakan wapres RI tertua saat ini. Selain itu, Gibran juga bakal mengikuti jejak Megawati, sebagai anak presiden yang berhasil menjadi wapres.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | ANANDA BINTANG | PUTRI SAFIRA | MAJALAH TEMPO

Pilihan Editor: Rekam jejak Gibran Rakabuming yang Dipilih Prabowo Jadi Cawapres, Pernah Sebut Tak Tertarik Politik

Berita terkait

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

16 menit lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

38 menit lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

54 menit lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

1 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

1 jam lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

2 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Relawan Kami Gibran Tunggu Arahan soal Dukungan untuk Pilkada 2024

3 jam lalu

Relawan Kami Gibran Tunggu Arahan soal Dukungan untuk Pilkada 2024

Relawan Kawan Militan (Kami) Gibran meresmikan kantor dewan perwakilan daerah (DPD) Solo Raya, Jawa Tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

12 jam lalu

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

Fraksi PDIP mengusulkan agar diksi efisien dijabarkan dalam perubahan UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

15 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Gibran Bikin Kaget PM Qatar saat Dikenalkan sebagai Wapres: Dia Begitu Muda

16 jam lalu

Gibran Bikin Kaget PM Qatar saat Dikenalkan sebagai Wapres: Dia Begitu Muda

Momen itu terjadi saat Gibran bertemu Mohammed bin Abdulrahman mendampingi Presiden terpilih Prabowo Subianto di Istana Amiri Diwan, Doha, pada Rabu.

Baca Selengkapnya