8 Dampak Kenaikan Harga BBM, Kendaraan Listrik Belum Tentu Laku
Reporter
Putri Safira Pitaloka
Editor
Hisyam Luthfiana
Minggu, 18 Februari 2024 09:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Isu kontroversial tentang rencana pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk mendanai program makan siang gratis pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan di media sosial X.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, menyampaikan rencana tersebut dalam wawancara dengan Bloomberg TV pada Kamis, 15 Februari 2024. Dalam kesempatan tersebut, Eddy membahas tentang alokasi subsidi BBM yang dinilai tidak tepat sasaran, terutama terkait anggaran sebesar Rp 350 triliun untuk subsidi solar dan LPG 3 kilogram yang lebih dimanfaatkan oleh masyarakat berpenghasilan menengah dan tinggi.
Namun, belakangan, Eddy membantah rencana pemangkasan subsidi BBM tersebut, menyatakan bahwa pernyataannya telah dikutip secara tidak akurat. Ia menjelaskan bahwa Prabowo-Gibran akan mengevaluasi pemberian subsidi energi agar lebih tepat sasaran, khususnya bagi masyarakat miskin dan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM), serta memastikan penghematannya dapat dialokasikan untuk program APBN lain yang lebih bermanfaat.
"Subsidi yang tidak tepat sasaran akan dievaluasi dan penghematannya dapat dialokasikan untuk pembiayaan program APBN lainnya," kata Eddy melalui pesan tertulis kepada Tempo, Jumat, 16 Februari 2024.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari serta berperan sebagai indikator ekonomi yang langsung memengaruhi semua orang.
Berikut adalah beberapa area kehidupan sehari-hari yang terdampak oleh kenaikan harga BBM.
1. Meningkatkan kemiskinan
Hasil penelitian dari Econ Journals, International Journal of Energy Economic and Policy menunjukkan bahwa peningkatan harga bensin dan solar dapat meningkatkan jumlah penduduk miskin, pengangguran dan inflasi di Indonesia.
Terdapat simulasi kebijakan yang mencerminkan kenaikan harga BBM yang berdampak signifikan terhadap peningkatan jumlah penduduk miskin, peningkatan pengangguran, dan inflasi. Hal ini bukan tak mungkin terjadi jika peningkatan tersebut tidak diikuti dengan subsidi dalam bentuk non-energi.
2. Biaya Transportasi Naik
Tarif BBM mempengaruhi biaya transportasi harian bagi para pemilik kendaraan. Kenaikan harga BBM juga berpotensi meningkatkan pengeluaran para pengemudi dan dapat memberatkan anggaran masyarakat. Akibat harga BBM yang tinggi, perjalanan jarak jauh, liburan, dan keperluan bisnis bisa menjadi lebih mahal.
3. Daya beli menurun
Kenaikan harga BBM juga berdampak pada pengeluaran konsumen. Bagi mereka yang memiliki kendaraan pribadi, peningkatan biaya BBM dapat menghambat pengeluaran untuk kebutuhan lain. Situasi ini dapat mengurangi pengeluaran konsumen secara keseluruhan dan memiliki dampak negatif terhadap ekonomi.
4. Inflasi
Dikutip dari Asmira Group, kenaikan harga BBM sering kali meeningkatan tingkat inflasi. Kenaikan biaya transportasi dan logistik dapat meningkatkan indeks harga konsumen dan mereduksi daya beli rumah tangga.
5. Memilih kendaraan umum
Ada kemungkinan kenaikan harga BBM bisa mendorong orang untuk beralih ke mode transportasi lain. Akan ada kecenderungan masyarakat untuk memilih opsi yang lebih hemat biaya seperti transportasi umum, bersepeda, dan berjalan kaki. Tentunya hal ini harus dibarengi dengan fasilitas umum yang baik.
6. Kendaraan listrik belum tentu laku
Disadur dari Investopedia, industri otomotif merespons kenaikan harga bensin sebagai peluang untuk memproduksi kendaraan yang lebih kecil dan lebih hemat bahan bakar, seperti kendaraan hibrida dan listrik.
Kenaikan biaya bahan bakar bisa mendorong orang untuk mempertimbangkan kendaraan yang lebih efisien energi, termasuk mobil hybrid atau listrik. Ini dapat menghasilkan penghematan bahan bakar dalam jangka panjang. Namun harga kendaraan listrik dan hibrid yang mahal belum tentu mampu dibeli masyarakat luas.
7. Kenaikan harga
Perusahaan mengandalkan kendaraan yang menggunakan bahan bakar untuk transportasi dan logistik produk mereka. Oleh karena itu, ketika biaya bahan bakar untuk bisnis meningkat, biaya produk dan layanan juga mungkin naik. Kenaikan tersebut bisa disalurkan kepada konsumen sebagai harga akhir yang lebih tinggi untuk produk dan layanan mereka.
8. Menurunkan lapangan pekerjaan
Kenaikan harga BBM bisa mempengaruhi kebijakan perekrutan. Penurunan pengeluaran konsumen juga dapat menyebabkan penurunan penjualan, yang keduanya dapat memengaruhi kemampuan sebuah perusahaan untuk merekrut karyawan baru.
Selain itu, bagi calon pekerja dan pekerja lepas atau freelancer, mereka mungkin kesulitan menanggung biaya transportasi, bahkan menolak tawaran pekerjaan baru karena biaya transportasi perjalanan yang tinggi. Freelancer juga terbatas dalam melakukan bisnis karena biaya komuter yang tinggi dapat membuat beberapa proyek tidak menguntungkan secara finansial.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | ANDRY TRIYANTO TJITRA
Pilihan Editor: TKN Bantah Prabowo akan Pangkas Subsidi BBM: Yang Benar Efisiensi Subsidi Energi