Poros Buruh Pertanyakan Hasil Quick Count dan Tolak Pilpres Curang

Jumat, 16 Februari 2024 05:20 WIB

Petugas Linmas membawa logistik Pemilu di Desa Margaluyu, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis 15 Februari 2024. KPU Kabupaten Tasikmalaya mengumpulkan logistik Pemilu 2024 dari 5.096 TPS untuk direkapitulasi oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Tasikmalaya. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Poros Buruh untuk Perubahan mempertanyakan hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Diketahui, hasil quick count saat ini menunjukkan paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mengungguli dua pasangan calon lainnya.

Koordinator Poros Buruh, Arif Minardi, mengatakan ada rentang waktu cukup lama antara perhitungan quick count dengan perhitungan KPU. Menurut dia, quick count saat ini seolah-olah menentukan pemenang Pilpres, padahal dalam undang-undang dinyatakan bahwa penentuan pemenang dilakukan oleh KPU melalui perhitungan manual.

“Hal ini seharusnya menjadi perhatian negara, karena jika dibiarkan quick count tanpa aturan, sangat dimungkinkan dapat digunakan oleh pihak tertentu untuk memanipulasi suara,” ujar Arif dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 Februari 2024.

Hal ini, kata Arif, sangat memungkinkan apabila di tengah perjalanan akan diubah sesuai dengan hasil quick count. “Kita semua tahu bahwa lembaga penyelenggara quick count adalah juga lembaga-lembaga yang sering mengadakan survei, dan banyak lembaga survei yang dibayar oleh paslon tertentu untuk mendongkrak elektabilitas atau survei abal-abal,” tuturnya.

Arif menyatakan, harus ada undang-undang khusus tentang lembaga survei, baik untuk Pilpres maupun Pilkada. Dia mewanti-wanti agar bangsa ini tidak dikuasai oleh penguasa yang merampok uang rakyat dan digunakan untuk menipu rakyat itu sendiri. “Kemudian para oknum tersebut memoles dirinya, salah satunya melalui lembaga survei, bisa jadi juga mempersiapkan manipulasi kecurangan melalui lembaga quick count, lalu KPU menyesuaikan dengan hasil quick count tersebut,” kata dia.

Advertising
Advertising

Bahkan sebelum pencoblosan dilakukan, Poros Buruh mengaku telah mengamati bahwa ternyata paslon nomor urut 02 telah tahu perolahan suaranya bisa mencapai 58 persen. “Sehingga apa yang dijelaskan di dalam Dirty Vote ternyata terbukti, yaitu kemenangan yang direncanakan jauh hari sebelumnya secara terstruktur, sistematis dan masif," kata Arif.

Film dokumenter Dirty Vote membongkar berbagai kecurangan dalam pemilihan umum, terutama pemilihan presiden 2024. Salah satu yang menjadi sorotan film ini adalah politisasi bantuan sosial atau Bansos oleh Presiden Joko Widodo beserta sejumlah menterinya untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Menurut Poros Buruh, ada beberapa contoh dugaan persiapan dan perencanaan kejahatan dalam pemilu presiden 2024 ini, mulai dari manipulasi peraturan perundangan melalui putusan Mahkamah Konstitusi hingga ketidaknetralan pejabat negara dan aparatur sipil negara. Arif menegaskan, pihaknya mengecam keras kecurangan dalam pemilihan presiden tersebut.

Berita terkait

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

1 hari lalu

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

Politikus PKS Mardani Ali Sera mengusulkan agar pelaksanaan Pilpres didahulukan, setelah itu baru digelar pemilihan legislatif.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

10 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

14 hari lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

14 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

15 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

16 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

20 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

23 hari lalu

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.

Baca Selengkapnya

Gugatan Anies dan Ganjar Ditolak MK, Prabowo-Gibran Tetap Pemenang Pilpres 2024

24 hari lalu

Gugatan Anies dan Ganjar Ditolak MK, Prabowo-Gibran Tetap Pemenang Pilpres 2024

Prabowo-Gibran tetap menjadi Pemenang Pilpres 2024 setelah MK membacakan putusan yang menolak gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

24 hari lalu

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda yang telah memberi warna baru pada pilpres kali ini.

Baca Selengkapnya